Jumat, 21 Februari 2020
Pelapukan
Ipa kelas 9, Jum’at 21 Februari 2020
Pelapukan merupakan suatu peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, ataupun secara biologis. Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama. Semua proses pelapukan umumnya dipengaruhi oleh cuaca. Batuan yang sudah mengalami suatu proses pelapukan akan berubah menjadi tanah. Jika tanah tersebut tidak bercampur dengan mineral lainnya, maka tanah tersebut dinamakan tanah mineral.
Jenis-Jenis Pelapukan
Berdasarkan penyebabnya, proses pelapukan bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut :
1. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia atau khemis adalah terjadi karena adanya suatu reaksi kimia yang menyebabkan hancurnya batuan. Pelapukan jenis ini bisa terjadi dengan cepat di daerah yang sangat panas atau sangat dingin.
Contoh pelapukan kimia
Peristiwa pelapukan kimia bisa terjadi karena batuan bereaksi dengan bahan kimia tertentu, misalnya pada batuan gamping yang melapuk karena terkena air.
2. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika atau mekanik merupakan suatu proses hancurnya batuan karena proses fisika pada batuan tersebut. Pelapukan jenis ini biasanya tidak akan mengubah sebuah sifat dasar dan komposisi batuan yang mengalaminya.
Pelapukan fisika biasanya terjadi karena pada temperatur di sekitar batuan selalu berubah-ubah secara cepat. Peristiwa pelapukan fisika bisa terjadi karena batuan mengalami perubahan mekanik.
Contoh pelapukan fisika
Misalnya pada sebuah batu pada siang hari memuai karena panas matahari dan pada malam hari akan mengerut karena udara dingin.
3. Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi atau organik merupakan suatu proses hancurnya batuan karena kegiatan makhluk hidup. Pelapukan biologi biasanya disertai oleh pelapukan kimia.
Contoh pelapukan biologi
Misalnya pada batu yang hancur karena ditumbuhi oleh lumut, dan tanaman lain, atau batu yang berlubang karena dilubangi oleh semut.
Banyak batuan terbentuk dalam kondisi tekanan tinggi atau suhu tinggi jauh di dalam bumi sehingga tidak terekspos kepada oksigen dan air.
Jika batuan ini kemudian mengalami penyingkapan pada permukaan bumi, batuan tersebut akan mengalami penurunan tekanan dan terkena oksigen serta air. Oleh karena itu, batuan tersebut akan mengalami efek pelapukan.
Pelapukan adalah dekomposisi atau hancurnya batu pada lokasi awalnya tanpa adanya perpindahan batu tersebut, berbeda dengan erosi yang memindahkan batuan menuju lokasi lain.
Pelapukan adalah awal dari pengikisan bentang alam atau proses denudasional.
Batu akan dihancurkan menjadi pecahan kecil sehingga lebih mudah dipindahkan oleh agen-agen eksogen seperti air, angin, dan es.
Derajat pelapukan dari suatu batuan sangat bergantung kepada faktor fisik lokal, struktur dan komposisi mineral batuan, iklim lokal, vegetasi, serta jangka waktu terjadinya pelapukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar