Senin, 24 Februari 2020
Komponen Penyusun Tanah
Ipa kelas 9, Senin 24 Februari 2020
Bahan Mineral (45%)
Bahan mineral merupakan komponen penyusun tanah dengan persentase tertinggi, yakni kisaran 45%. Komponen ini terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu sangat lama. Batuan yang melapuk pada proses pembentukan tanah akan sangat mempengaruhi jenis tanah yang dihasilkan. Secara umum ada 3 jenis batuan yang dapat melapuk dan berubah menjadi tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
2. Bahan Organik (5%)
Komponen penyusun tanah yang selanjutnya adalah bahan organik. Komponen ini berasal dari proses dekomposisi materi organik yang berasal dari hewan dan tumbuhan mati. Dekomposisi yang dilakukan oleh dekomposer atau detrivivor mengubah materi organik menjadi senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam tanah. Meskipun tersedia dalam persentase yang sedikit, yakni sekitar 5%, senyawa-senyawa organik tersebut akan sangat mempengaruhi sifat-sifat tanah, terutama sifat fisik dan kimianya.
3. Air (25%)
Air dan udara merupakan komponen penyusun tanah yang persentasenya bersifat dinamis atau dapat berubah ubah. Air dan udara sama-sama menempati pori tanah. Jika kandungan air tanah tinggi, maka kandungan udara tanah akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.
Keberadaan air di dalam tanah merupakan akibat kemampuan tanah dalam menyerap air melalui mekanisme kohesi, adhesi, maupun gravitasi. Keberadaan air di dalam tanah dapat dibedakan menjadi :
Kapasitas lapang. Merupakan keadaan di mana tanah cukup lembab yang ditunjukan oleh jumlah air maksimal yang bisa ditahan tanah akibat adanya gaya tarik gravitasi.
Titik layu permanen. Merupakan keadaan di mana akar-akar tanaman mulai tidak sanggup menyerap air tanah karena kandungannya yang sangat sedikit. Karena tanah mencapai titik layu permanen, tanaman biasanya akan mulai layu.
Air tersedia. Merupakan selisih kadar air kapasitas lapang dengan kadar air titik layu permanen.
4. Udara (25%)
Kandungan udara di dalam tanah memungkinkan mikroorganisme tanah dapat hidup dan melakukan metabolisme. Komponen penyusun tanah satu ini menempati sekitar 25% dari volume keseluruhan tanah. Sifat keberadaan udara dalam tanah yang dinamis memungkinkan ia dapat terdorong keluar tanah saat kandungan air tanah meningkat.
Peran bahan organik terhadap tanah
1. Sifat fisik tanah, meliputi :
stimulan terhadap granulasi tanah
memperbaiki struktur tanah menjadi remah
meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil
mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam
menetralisir daya rusak butir-butir hujan
menghambat erosi
mengurangi pelindian (pencucian/leaching)
2. Sifat kimia tanah, meliputi :
meningkatkan ketersediaan hara dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang mudah terurai
menghasilkan humus tanah yang berperan secara koloidal dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi
meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali tanah lebih besar ketimbang koloid anorganik
meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik
3. Sifat biologi tanah, meliputi :
meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah)
meningkatkan populasi organisme tanah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar