Senin, 09 Maret 2020

Teknologi ramah lingkungan Ipa kelas 9, Senin 9 Maret 2020 Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan Teknologi ramah lingkungan adalah metode yang pelaksanaannya mengacu pada wawasan untuk mencapai tujuan serta memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan di sekitarnya. Definisi tersebut menjadi latar belakang lahirnya bermacam-macam teknologi terapan yang aman dan bersahabat dengan makhluk hidup maupun alam di sekitarnya. Teknologi yang dimaksud telah banyak di aplikasikan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam sektor elektronik konsumen, energi dan industri, bidang lingkungan, dan bidang transportasi. Untuk mendapatkan teknologi ramah lingkungan, biasanya diperlukan biaya lebih tinggi jika dibandingkan dengan membeli peralatan dengan teknologi konvensional. Tentu kondisi ini menjadi tantangan bagi kita, terutama bagi para pengembang dalam menciptakan teknologi hijau namun dengan harga terjangkau. Contoh Teknologi Ramah Lingkungan Meskipun dari segi biaya penyediaan peralatannya lebih mahal dibandingkan teknologi konvensional, namun banyak dampak positif yang diperoleh dari penerapan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: 1. Kincir Angin Angin dapat dimanfaatkan sebagai alternatif sumber energi pengganti bahan bakar fosil. Energi angin dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan baling-baling atau kincir yang kemudian menghasilkan jenis energi lain, seperti energi listrik untuk berbagai keperluan. Sistem kincir angin adalah merupakan sumber energi ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi udara. Tentu hal ini berbeda dengan energi listrik yang dihasilkan oleh bahan bakar non terbarukan yang memberikan dampak butuh bagi atmosfer. Contoh negara yang menerapkan teknologi ramah lingkungan kincir anfin adalah Belanda. Selain itu, penerapan di Indonesia telah dilakukan di PLTB Sidrap. 2. Biogas Siapa sangka kotoran hewan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan energi manusia. Biogas dihasilkan oleh aktivitas fermentasi bahan-bahan organik. Sebenarnya tidak hanya kotoran hewan, kotoran manusia dan limbah domestik juga dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Mengapa kotoran dapat dijadikan sebagai sumber energi? Sebab adanya karbondioksida dan metana pada kotoranlah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan maupun listrik. Selain hemat biaya, bahan bakar biogas juga lebih ramah lingkungan dan menjadi solusi cerdas dalam pengelolaan limbah. 3. Lampu Seumur Hidup Ide menciptakan lampu seumur hidup datang dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Larmpu hemat energi ini merupakan jawaban untuk persoalan krisis energi yang sedang melanda bumi Seiring pertumbuhan penduduk yang kian pesat, kebutuhan energi juga berbanding lurus dengan kondisi tersebut. Sementara pasokan energi berbahan fosil makin hari semakin memprihatinkan. Dilansir Tempo.co, sekelompok mahasiswa dari universitas tersebut memanfaatkan bakteri bioluminescence untuk menciptakan lampu seumur hidup. Bakteri yang ada dalam tubuh cumi-cumi ini mampu mengeluarkan cahaya berwarna biru. Semakin banyak jumlah kandungan bakterinya, maka lampu akan semakin terang. Selain ramah lingkungan, pertimbangan biaya produksinya pun cukup ekonomis karena dapat dipakai seumur hidup. Sebab, bakteri yang mati akan menghasilkan indukan baru. Mobil Listrik Seperti yang kita ketahui, ketersediaan bahan bakar fosil kian hari semakin menipis. Selain itu, penggunaan jenis bahan bakar ini dapat menghasilkan emisi yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, muncul inovasi pembuatan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. Meskipun jumlahnya masih kalah jauh dari mobil konvensional, diharapkan penggunaan jenis mobil ini akan meningkat. Selain ramah lingkungan, perawatannya pun lebih mudah. Taman di Atap Rumah Sudah banyak bangunan yang membangun taman di atap rumah. Adanya taman di bagian atap ini berfungsi menyerap panas serta mengurangi CO2. Adanya tumbuh-tumbuhan di atap rumah akan membuat rumah lebih ramah lingkungan dan membuat bangunan tampak makin indah. Panel Surya Panel surya adalah perangkat yang dikenal mampu mengubah cahaya menjadi listrik. Inovasi hemat energi ini juga sering disebut sel photovoltaic yang berarti cahaya listrik. Sel ini bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan yang muatannya berlawanan. Solar cell bukanlah penemuan baru, namun teknologi ramah lingkungan ini berpotensi digunakan semakin luas di Indonesia. Untuk sekali instalasi, pengguna akan memperoleh sumber daya energi jangka panjang tanpa meninggalkan limbah maupun polusi. Lantai Penghasil Listrik Stasiun ramah lingkungan pertama kali digagas oleh Jepang sejak 2008. Area stasiun ramah lingkungan ini menggunakan lempengan keramik yang berfungsi mengubah tekanan menjadi tegangan listrik. Hasilnya, semakin banyak orang berlalu lalang dan berjalan di lantai tersebut, maka energi yang dihasilkan akan semakin banyak. Bumi yang hijau dan kaya akan keanekaragaman hayati merupakan anugerah sekaligus titipan dari Tuhan. Tentu sebagai makhluk paling beradab, seyogyanya kita berperan lebih aktif dalam menjaga serta melestarikan lingkungan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar