Senin, 19 Februari 2024

PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAKHLUK HIDUP

MAPEL   :  IPA

KELAS   :  9

MATERI   : PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAKHLUK HIDUP

PERTEMUAN   :  KE 1 DARI 3

GURU PENGAMPU   :  SEPTYANA FORI

WAKTU PEMBELAJARAN   :  SENIN, 19 FEBRUARI 2024

KD  :  3.8 Menghubungkan konsep partikel materi (atom, ion, molekul), struktur zat sederhana dengan 

                 sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta dampak penggunaannya 

                 terhadap kesehatan manusia

TUJUAN   :  Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

                    1. Memahami konsep atom, ion, dan molekul

                       2.Menjelaskan peran atom, ion, dan molekul dalam kehidupan

                       3. Menjelaskan dampak negatif bahan kimiaterhadap kesehatan manusia


APERSEPSI  : - Pada dasarnya macam macam bioteknologi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:  

                            bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. 

                         - bioteknologi konvensional adalah biologi yang menggunakan mikroba untuk  

                           mendapatkan suatu produk barang/ jasa sesuai dengan kebutuhan manusia melalaui

                           suatu proses fermentasi.

                        - bioteknologi modern adalah bioteknologi yang betul-betul mengoptimalkan    

                          pemanfaatan biologi sel dan biologi molekuler 

 

MATERI    

Zat-zat yang ada di alam ini tersusun atas materi yang sangat kecil yang disebut atom.



            Proses fotosintesis pada tumbuhan tersebut memerlukan zat-zat sederhana, antara lain gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Pada proses fotosintesis tumbuhan menyerap sinar matahari sebagai sumber energi untuk menjalankan reaksi fotosintesis yang mengubah gas karbondioksida dan air menjadi glukosa (C6H12O6). Sedangkan klorofil sendiri merupakan senyawa yang tersusun atas beberapa atom di antaranya karbon hidrogen , oksigen , nitrogen , dan magnesium
.
 
Molekul dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup
      Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom, atom-atom itu berikatan satu sama lain membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk tertentu. Misalnya rambut kita yang tersusun dari molekul-molekul yang mengandung atom karbon
, hidrogen , nitrogen , dan sulfur , serta tulang kita antara lain mengandung unsur kalsium , fosfor , dan oksigen
     
selain pada makhluk hidup, benda mati seperti kayu, plastik, air, udara, kain pakaian, dan benda-benda yang lain merupakan zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul tertentu. Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya plastik bersifat lentur karena molekul-molekul penyusunnya mempunyai rantai panjang, sedangkan arang mudah patah karena susunan antar atom-atom penyusunnya banyak terdapat ruang-ruang kosong. Tubuh kita dan tubuh makhluk hidup yang lainnya juga tersusun atas berbagai molekul kimia. Molekul ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat diamati dengan kasat mata dan bahkan tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.
      
Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu. Misalnya kita ambil contoh kayu yang dibuat pensil dan amilum yang ada pada umbi kentang. Pada umbi kentang
juga mengandung pati atau amilum yang dapat kita makan untuk digunakan sebagai sumber energi. Pati disusun oleh molekul-molekul berantai panjang. Rantai panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana yang disebut glukosa. Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh atom oksigen dengan ikatan glikosida.
 

  
 Atom dan Partikel Penyusunnya  Partikel Subatom

Walaupun atom merupakan unit terkecil penyusun molekul, materi yang sudah sangat kecil ini ternyata tersusun dari bagian yang lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom.

Amati warna lampu-lampu neon. Masing-masing lampu tersebut berisi gas mulia berturut-turut helium
, neon , argon , kripton , dan xenon



Warna Lampu yang Berisi Gas Mulia Helium
, Neon , Argon, Kripton , dan Xenon


Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom yaitu neutron , proton , dan elektron
 
Neutron dan proton membentuk inti atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti. Elektron-elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan elektron. Elektron dan proton merupakan partikel subatom yang mempunyai muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron memiliki muatan negatif sedangkan proton memiliki muatan positif.

Model Sederhana Atom Helium

 IKATAN ION

 https://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2017/01/contoh-ikatan-ion.jpg

 Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif.

Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam.

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). 

Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.

Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl sehingga membentuk ikatan ionik.


Ciri-Ciri Atau Sifat Ikatan Ion

Keberdaan ikatan ion mempengaruhi sifat kimia dan fisik dari senyawa yang dihasilkan. Ada ada beberapa karakteristik menonjol dari ikatan ion dan di sini yaitu daftar dari beberapa karakteristik berikut:

  • Karena dari kenyataan bahwa logam cenderung kehilangan elektron dan non-logam cenderung untuk mendapatkan elektron, ikatan ion yang umum antara logam dan non-logam. Oleh sebab itu, tidak seperti ikatan kovalen yang hanya bisa terbentuk antara non-logam, ikatan ion bisa terbentuk antara logam dan non-logam.
  • Sementara penamaan senyawa ion, nama logam selalu datang pertama dan nama non-logam datang kedua. Misalnya, dalam kasus natrium klorida (NaCl), natrium adalah logam sedangkan klorin adalah non-logam.
  • Senyawa yang mengandung ikatan ion mudah larut dalam air serta beberapa pelarut polar lainnya. Ikatan ion, dengan demikian, mempunyai efek pada kelarutan senyawa yang dihasilkan.
  • Ketika senyawa ion dilarutkan dalam pelarut untuk membentuk larutan homogen, larutan cenderung untuk menghantarkan listrik.
  • Ikatan ion mempunyai efek pada titik leleh senyawa juga, karena senyawa ion cenderung mempunyai titik leleh yang lebih tinggi, yang berarti bahwa ikatan ion tetap stabil untuk rentang suhu yang lebih besar.

 

 

EVALUASI:

Setelah kalian membacamateri diatas silahkan kalian kerjakan tugas dibawah ini
 
- Gambarkan Daur Nitrogen

Dikerjakan di buku latihan dan dikumpulkan
 
 
 
KESIMPULAN
 
- Zat-zat yang ada di alam ini tersusun atas materi yang sangat kecil yang disebut atom.  
- Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar