Mata pelajaran : IPA
Fase/Kelas :
D / VIII
Materi : STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH MAKHLUK HIDUP
Pertemuan : 1-3
Guru Pengampu : SEPTYANA FORI
Waktu Pembelajran : RABU, 13 AGUSTUS 2025
Capaian Pembelajaran :
Peserta
didik mampu memahami struktur dan fungsi tubuh makhluk hidup serta zat
makanan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan,
dan sistem ekskresi pada manusia, serta dapat menghubungkan
sistem-sistem tersebut dalam kehidupan
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat:
1. Memahami struktur dan fungsi tubuh
2. Memahami zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
3. Memahami sistem pencernaan manusia
4. Memahami sistem peredaran darah pada manusia
5. Memahami sistem pernapasan manusia
6. Memahami sistem Ekskresi pada manusia
Apersepsi
Alhamdulilah hari ini, kita bisa bertemu dalam pembelajaran IPA . Semoga dalam proses pembelajaran kita diberikan kemudahan dalam pemahaman amin …
Sebelum memasuki materi hari ini, tak lupa ibu ingatkan untuk melaksanakan sholat dhuha dan marojaah .
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan antara lain;
- dinding sel
- Vakuola
- Sitoplasma
Sel hewan dan tumbuhan ,memiliki dinding yang berbeda. Juika sel hewan elastis dan sel tumbuhan tetap
Materi
Pembelajaran
Struktur dan fungsi tubuh makhluk hidup
Sumber: Freepik
Struktur dan fungsi makhluk hidup adalah dua aspek fundamental yang saling terkait dan menentukan cara organisme berinteraksi dengan lingkungan mereka. Struktur makhluk hidup mencakup berbagai tingkat organisasi, mulai dari sel, jaringan, organ, hingga sistem organ, yang semuanya berkontribusi pada keseluruhan fungsi organisme. Misalnya, sel sebagai unit dasar kehidupan memiliki struktur khusus yang memungkinkan mereka menjalankan fungsi tertentu, seperti metabolisme, reproduksi, dan respon terhadap rangsangan.
Makanan dan Sistem Pencernaan
1. Pengertian makanan
Makanan adalah zat yang dikonsumsi oleh makhluk hidup untuk memperoleh energi, nutrisi, dan bahan-bahan penting lainnya yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Makanan dapat berasal dari tumbuhan, hewan, maupun zat-zat lainnya yang terkandung dalam lingkungan.
2. Jenis-jenis makanan
Ada beberapa jenis makanan yang dikonsumsi manusia, di antaranya adalah:
- Karbohidrat: Sumber energi utama, ditemukan dalam padi, roti, pasta, dan biji-bijian lainnya.
- Protein: Digunakan untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, ditemukan dalam daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
- Lemak: Sumber energi cadangan, ditemukan dalam minyak, mentega, dan daging berlemak.
- Serat: Penting untuk fungsi pencernaan yang sehat, ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Vitamin dan Mineral: Dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk fungsi tubuh yang normal, ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan produk susu.
3. Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Ini adalah urutan tempat makanan melewati dalam tubuh dan diolah menjadi nutrisi yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuh. Berikut adalah langkah-langkah penting dalam sistem pencernaan manusia:
- Mulut: Tempat makanan masuk ke dalam tubuh. Di sini, makanan dihancurkan dan dicampur dengan air liur untuk membentuk bolus.
- Kerongkongan: Menyampaikan bolus makanan ke lambung melalui gerakan kontraksi otot yang disebut peristaltik.
- Lambung: Tempat makanan dicerna lebih lanjut oleh enzim dan asam lambung. Proses ini mengubah makanan menjadi chyme.
- Usus Halus: Tempat penyerapan nutrisi terjadi. Usus halus terdiri dari tiga bagian: duodenum, jejunum, dan ileum. Di sini, nutrisi diserap ke dalam aliran darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.
- Usus Besar: Tempat di mana air dan garam diserap dari sisa-sisa makanan yang tidak dicerna. Sisa-sisa tersebut kemudian membentuk tinja dan dikeluarkan melalui rektum dan anus.
Zat makanan adalah zat yang fungsinya sebagai sumber energi yang diperlukan oleh semua mahkluk hidup, tak terkecuali manusia. Adanya zat makanan membuat manusia mampu tumbuh serta berkembang.
Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis zat tersebut.
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
Pengertian Zat Aditif
Secara umum, zat aditif adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam sebuah produk makanan atau minuman, dengan tujuan untuk meningkatkan penampilan, sifat, dan kualitas makanan.
Contoh zat aditif, yakni pewarna buatan untuk mempercantik warna makanan dan minuman, MSG untuk menguatkan rasa, cuka untuk mengatur keasaman, zat pengawet untuk memperpanjang umur penyimpanan produk, dan lain-lain.
Apa Perbedaan Zat Aditif dengan Zat Adiktif?
Harus dibedakan ya, zat aditif tidak sama dengan zat adiktif. Zat adiktif adalah zat yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan, sedangkan zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke suatu produk makanan atau minuman, yang dimaksudkan untuk meningkatkan penampilan, sifat, dan kualitas makanan.
Contoh zat aditif yang paling umum digunakan oleh masyarakat adalah garam, gula, cuka, dan rempah-rempah, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan bumbu dapur.
Dari jenisnya, sebenarnya zat aditif itu terbagi menjadi 2 macam, zat aditif alami dan zat aditif buatan(sintetis).
Contoh zat aditif alami dan buatan (sintetis).
Mengapa sampai ada zat aditif buatan? Perkembangan industri dan permintaan manusia tidak dapat terpenuhi karena zat aditif alami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memprosesnya. Selain itu, zat alami belum tentu bisa didapatkan di semua tempat. Yuk, kita lihat zat aditif apa saja yang sering kita temui!
Jenis-Jenis Zat Aditif
Ada empat macam zat aditif yang sering kita temui di dalam makan atau minuman yang kita konsumsi. Di antaranya sebagai berikut:
1. Bahan Pewarna
Zat aditif bahan pewarna biasanya digunakan untuk mempercantik dan memperkuat warna suatu makanan atau minuman. Hal ini diperlukan karena terkadang, warna bahan yang dipakai sebagai bahan baku dapat luntur ketika dilakukan proses pengolahan. Makanya, bahan pewarna diperlukan dan dipakai dalam industri makanan dan minuman.
Pewarna makanan alami biasanya didapatkan dari penggunaan bahan-bahan alami, misalnya warna kuning dari kunyit, hijau dari daun suji, dan merah dari buah naga. Penggunaan bahan alami ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi warna yang dihasilkan biasanya tidak terlalu cerah dan cepat pudar.
Kunyit, salah satu pewarna kuning alami (Sumber: obatuntukpenyakit.com)
Karena itu industri sering menggunakan pewarna sintetis yang lebih kuat dan tahan lama dalam memberikan warna. Akan tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak pewarna sintetis ini dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Contoh zat aditif yang merupakan pewarna sintetis, misalnya kuning FCF, hijau FCF, merah allura, dan masih banyak lagi.
Pewarna makanan sintetis (Sumber: qanaahshop.com)
2. Pemanis Rasa
Sudah jelas, bahan ini digunakan untuk memberikan rasa manis kepada makanan atau minuman. Nah, yang termasuk pemanis alami contohnya gula tebu, gula aren atau gula merah, dan gula kelapa. Gula menjadi manis karena di dalamnya terdapat senyawa sukrosa yang memberikan rasa manis kepada lidah.
Tetapi, gula alami mengandung kalori yang tinggi dan tidak bisa dinikmati oleh orang yang menderita penyakit diabetes melitus. Sehingga diciptakan gula sintetis yang rendah kalori dan dapat dinikmati oleh penderita diabetes, misalnya aspartam, sakarin, atau siklamat.
3. Pengawet
Pengawetan tujuannya adalah untuk memperpanjang kondisi penyimpanan makanan. Hal ini karena suatu bahan makanan pasti mengalami pembusukan.
Pembusukan tersebut bisa terjadi karena berbagai macam hal, misalnya bakteri dan jamur, serangan tikus, atau karena zat di produk itu sendiri, seperti pembusukan yang terjadi pada buah dan sayur.
Tetapi, jika rendangnya sudah seperti di gambar, saya yakin tidak akan awet (Sumber: generasizeru.com)
Pengawetan paling alami dan sederhana adalah membungkus bahan mentah dengan bumbu yang tebal, seperti rendang misalnya. Rendang dapat bertahan hingga kurang lebih 3 bulan, yang penting dipanaskan setiap hari.
4. Penyedap rasa
Bahan ini digunakan untuk memberikan rasa yang berbeda kepada suatu makanan, misalnya rasa asin dari garam, asam dari perasan jeruk, kegurihan dari air rebusan kaldu ayam atau sapi. Itu adalah sebagian bahan penyedap rasa yang alami dan bisa di dapatkan di dapur rumah serta tempat perbelanjaan.
Tetapi, ketenaran semua penyedap alami tersebut kalah oleh penyedap sintetis berikut ini. Karena saking enaknya penyedap rasa sintetis ini, masyarakat terkadang memandang penyedap sintetis ini sangat berbahaya. Monosodium Glutamat, MSG, atau kamu lebih mengenal penyedap rasa buatan ini dengan nama…………… MECIN.
Gak usah pake caption ya, terwakilkan di gambar :”)
Bahaya Zat Aditif bagi Kesehatan
Zat aditif memang bertujuan untuk meningkatkan penampilan makanan menjadi lebih menarik, dan juga kualitas makanan, ya. Tapi, penggunaan zat aditif buatan yang terlalu banyak juga bisa berbahaya bagi tubuh, Berikut adalah dampak zat aditif buatan yang berbahaya bagi kesehatan kita:
ISI PIRINGKU
Panduan sekali makan menurut Isi Piringku dimana dalam satu kali makan kita membutuhkan makanan pokok (nasi atau penukarnya) sekitar 1/3 piring, lauk pauk (baik protein hewani maupun nabati) 1/6 piring, sayuran 1/3 piring dan buah 1/6 piring.
Gambaran isi piringku dalam sekali makan sekitar 700 kalori sebagai berikut:
- Makanan Pokok 1½ penukar setara dengan150gr nasi sekitar 3 centong nasi atau sama dengan 3 bh sedang kentang (300gr) atau sama dengan 1 1/2 gelas mie kering (75gr)
- Lauk Pauk
a. Lauk Hewani 1 penukar sampai 2 penukar setara dengan 75 gr Ikan Kembung atau sama dengan 2 ptg sedang ayam tanpa kulit (80gr) atau sama dengan1 btr telur ayam ukuran besar (55gr) atau sama dengan 2 potong daging sapi sedang (70 gr)
b. Lauk Nabati 1 penukar ;100 gr setara dengan tahu 2 potong sedang tempe 50 gr atau 2 potong sedang
- Sayuran 1½ penukar 150 gr sama dengan 1 mangkok sedang.
- Buah 1 penukar setara dengan 150gr papaya (2 potong sedang) atau sama dengan 2 buah jeruk sedang (110gr) atau sama dengan 1 buah kecil pisang ambon (50 gr)
1. Jumlah sajian per kemasan
Setiap informasi nilai gizi menggambarkan kandungan gizi untuk satu sajian, bukan satu kemasan.
Satu kemasan makanan (satu bungkus, kotak, atau kaleng) biasanya memiliki lebih dari satu sajian. Jumlah sajian per kemasan menunjukkan jumlah takaran saji yang terdapat dalam satu kemasan makanan.
Ambil contoh, suatu produk keripik kentang memiliki keterangan “4 sajian per kemasan”. Ini artinya setiap satu kemasan bisa dibagi menjadi 4 sajian atau dikonsumsi sebanyak 4 kali dengan tiap frekuensi konsumsi menghabiskan satu sajian.
Jika Anda makan satu bungkus snack kemasan tersebut hingga habis, Anda mendapat asupan gizi berjumlah 4 kali lipat dari nilai yang tertera pada kemasan.
Begitu pun bila Anda makan dua bungkus keripik kentang tersebut, asupan kalori dan gizi yang Anda dapat menjadi 8 kali lipat.
2. Kalori total per sajian
Kalori total pada informasi nilai gizi menunjukkan banyaknya energi yang akan Anda dapatkan dari setiap sajian makanan atau minuman.
Semakin banyak sajian produk yang Anda konsumsi, semakin besar pula asupan kalori yang Anda dapatkan.
Penulisan kalori biasanya disertai keterangan “kalori dari lemak” yang sudah termasuk ke dalam kalori total. Sebagai contoh, sebungkus makaroni punya keterangan “kalori total per sajian” sebanyak 250 kkal dan “kalori dari lemak” sebanyak 110 kkal.
Apabila Anda mengonsumsi satu sajian makaroni tersebut, Anda akan memperoleh energi total sebanyak 250 kkal.
Dari angka tersebut, sebanyak 110 kkal berasal dari lemak, sedangkan sisanya berasal dari karbohidrat dan protein.
Kalori harian pada informasi nilai gizi biasanya merujuk angka kebutuhan kalori per hari atau sebesar 2.000 kkal.
Makanan berkalori tinggi dan rendah
- Rendah: jika jumlah kalori mendekati atau sekitar 40.
- Sedang: jika jumlah kalori mendekati atau sekitar 100.
- Tinggi: jika jumlah kalori mendekati atau sekitar 400.
3. Angka kecukupan gizi (AKG)
Angka kecukupan gizi (AKG) pada informasi nilai gizi merujuk pada kebutuhan energi harian rata-rata yaitu sebesar 2.000 kkal.
Nilai ini menunjukkan jumlah zat gizi dalam satuan berat seperti miligram (mg) atau gram (gr) atau disajikan dalam bentuk persentase (%) AKG.
Setiap zat gizi memiliki rekomendasi asupan harian masing-masing. Sementara itu, persentase AKG yaitu perbandingan antara zat gizi dalam suatu produk dengan total zat gizi yang Anda butuhkan.
Ada satu kotak jus jeruk yang terdiri dari satu sajian. Produk ini mengandung vitamin C yang setara dengan 50% AKG per sajian.
Dengan mengonsumsi satu kotak jus jeruk tersebut, Anda telah memenuhi 50% kebutuhan vitamin C per hari.
Mengenali zat gizi dalam suatu produk
Selain mengetahui cara membaca informasi nilai gizi, Anda sebaiknya juga mengenali zat gizi apa saja yang perlu dipenuhi dan dibatasi.
1. Kandungan gizi yang harus dibatasi
Beberapa kandungan yang harus dibatasi dari makanan kemasan yakni lemak jenuh, lemak trans, gula tambahan, dan garam (natrium).
Keempatnya biasanya sudah terpenuhi dari makanan sehari-hari, jadi asupan dari makanan kemasan perlu dibatasi.
Asupan berlebihan justru dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
Untuk mempermudah Anda, carilah makanan kemasan yang kandungan lemak, gula, dan natriumnya kurang dari 5% AKG.
Perlu diketahui bahwa label informasi nilai gizi tak selalu mencantumkan zat gizi dalam persen AKG, melainkan dalam satuan gram.
Meski begitu, prinsipnya tetap sama, yaitu Anda perlu mengonsumsi zat gizi sesuai kebutuhan yang ada dalam AKG.
2. Kandungan gizi yang harus dipenuhi
Tubuh memerlukan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk menjalankan seluruh fungsinya.
Selain itu, zat gizi mempunyai peran penting untuk menurunkan risiko berbagai gangguan kesehatan.
Asupan mineral kalsium dan mineral fosfor yang cukup bisa mencegah pengeroposan tulang, atau vitamin C penting untuk sistem imun.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, pilihlah produk dengan kecukupan gizi sekitar 20% AKG atau lebih.
Memperhatikan komposisi makanan
Satu lagi komponen yang tidak kalah penting dari informasi nilai gizi yakni komposisi makanan.
Produk yang mengandung berbagai bahan biasanya memiliki keterangan ini. Umumnya, semua bahan diurutkan dari jumlah terbanyak hingga yang paling sedikit.
Membaca komposisi makanan amat bermanfaat bagi Anda yang harus memperhatikan asupan zat gizi tertentu.
Salah satu contoh, orang yang perlu mengurangi konsumsi gula juga perlu menghindari pemanis buatan seperti aspartam dan corn syrup.
Label informasi nilai gizi merupakan komponen penting dalam suatu kemasan produk makanan dan minuman. Dari situlah Anda bisa mengetahui jumlah kalori dan berbagai zat gizi yang penting.
Semua informasi tersebut dihitung secara akurat menurut sajian per kemasan. Dengan membaca label informasi ini, Anda secara tidak langsung juga berperan aktif dalam menjaga kesehatan tubuh Anda.
EVALUASI
- Jelaskan tentang struktur dan fungsi makhluk hidup
- Jelaskan pengertian makanan
- sebutkan jeni-jenis makanan
KESIMPULAN
- struktur dan fungsi makhluk hidup adalah dua aspek fundamental yang saling terkait dan menentukan cara organisme berinteraksi dengan lingkungan mereka.
- zat aditif adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam sebuah produk makanan atau minuman, dengan tujuan untuk meningkatkan penampilan, sifat, dan kualitas makanan.
- Isi piringku
REFERENSI
- Buku Paket IPA kealas 8
- https://studiliv.com/materi-ipa-kelas-8-bab-2/
- https://app.ruangguru.com/ruangbelajar/smp-kelas-8-kurikulum-merdeka/ipa/struktur-dan-fungsi-tubuh-makhluk-hidup-sistem-pencernaan-makanan
- https://www.scribd.com/presentation/777355782/Ppt-Bab-2-Struktur-Dan-Fungsi-Tubuh-Makhluk-Hidup-Kelas-8
- https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/IPA-BS-KLS-VIII.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar