Mata pelajaran : IPA
Fase/Kelas :
D / IX
Materi : SISTEM KOORDINASI, REPRODUKSI, DAN HOMEOSTASIS
Pertemuan : 1-3
Guru Pengampu : SEPTYANA FORI
Waktu Pembelajran : RABU, 6 AGUSTUS 2025
Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi Peserta didik memahami proses identifikasi makhluk hidup, sifat dan karakteristik zat, sistem organisasi kehidupan, interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, perubahan iklim memungkinkan peserta didik untuk menerapkan dan mengembangkan keterampilan inkuiri sains mereka, membedakan pembelahan mitosis dan meiosis, spermatogenesis dan oogenesis, sistem koordinasi, dan homeostasis serta penyakit atau gangguan dari sistem reproduksi.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat memahami tentang:
1. Membedakan
mitosis dan meiosis serta spermatogenesis dan oogenesis. dan dapat juga
mengetahui gangguan-gangguan pada sistem reproduksi
2. Mendeskripsikan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia sejak dalam kandungan hingga dewasa.
3. Mendeskrifsikan sistem koordinasi
4. Memahami tentang homeostasis
5. Mendeskripsikan proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, mulai dari perkecambahan hingga menjadi tumbuhan dewasa.
·
Alhamdulilah hari ini, kita bisa bertemu dalam pembelajaran IPA . Semoga dalam proses pembelajaran kita diberikan kemudahan dalam pemahaman amin …
Sebelum memasuki materi hari ini, tak lupa ibu ingatkan untuk melaksanakan sholat dhuha dan marojaah .
Baik anak-anak sebelum memulai pembelajaran ibu akan memberikan motivasi agar kalian lebih giat dalam pembelajaran ipa, tetap semangat karena sdh kelas 9 akan menghadapi kelulusan
pekembangbiakan pada hewan:
Ovivar, vivipar, dan ovovivipar
Perkembangbiakan pada tumbuhan:
Penyerbukan, ada 4 macam: sendiri, tetangga, silang, dan bastar
Materi
Sistem saraf bertanggung jawab untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh kita dan memberikan respons terhadap rangsangan dari lingkungan.
Struktur Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut neuron. Setiap neuron memiliki struktur yang khas yang meliputi dendrit, badan sel, akson, selubung mielin, nodus Ranvier, sel Schwann, dan sinapsis.
Peran Utama Neuron
Neuron memiliki tiga jenis utama: neuron sensoris, neuron motoris, dan neuron konektor. Neuron sensoris menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf. Neuron motoris menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motor seperti otot. Neuron konektor menghubungkan satu neuron dengan neuron lainnya.
Peran Otak dan Medula Spinalis
Otak adalah pusat pengendalian utama yang mengatur gerakan sadar dan mengolah berbagai impuls dari indera kita. Sedangkan medula spinalis mengontrol gerakan refleks dan berfungsi sebagai penghubung antara otak dan tubuh.
Struktur Otak
Otak manusia terdiri dari beberapa bagian, termasuk otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), kelenjar pineal, pituitari, dan medula oblongata. Masing-masing bagian memiliki fungsi khusus dalam mengendalikan berbagai aspek kehidupan kita.
Otak besar berfungsi sebagai pusat gerakan sadar dan mengolah berbagai impuls dari berbagai macam indera. Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan gerakan, kontrol gerakan mata, serta koordinasi gerakan sadar yeng terkait keterampilan, misalnya mengetik dan memainkan piano. Kelenjar pituitari berfungsi sebagai kelenjar yang menghasilkan berbagai macam hormon. Kelenjar pineal berperan dalam pengaturan jam biologis misalnya waktu bangun tidur dan kebiasaan lainnya.
SISTEM INDRA
Struktur Bola Mata
ada 10 struktur bola mata yang harus kalian tahu.
Bagian-bagian mata (Sumber: Pustekkom Depdiknas)
Bagian mata yang pertama namanya tunika fibrosa, yang merupakan lapisan terluar yang keras., walaupun keras, jangan kamu tusuk-tusuk juga, . Setelah tunika fubrosa, ada yang namanya skrela. Skrela ini merupakan bagian dinding mata yang tersusun dari jaringan ikat fibrosa. Warnanya putih dan menjadi tempat otot ekstrinsik berada. Skrela juga memberikan bentuk bola mata, Setelah itu, ada yang namanya kornea. Kornea Fungsinya adalah untuk memfokuskan bayangan yang masuk ke mata.
STRUKTUR TELINGA
Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya
Anatomi telinga terdiri dari tiga bagian yang memiliki struktur dan peranannya masing-masing dalam proses pendengaran dan menjaga keseimbangan tubuh. Berikut ini adalah bagian-bagian telinga beserta fungsinya:
1. Telinga bagian luar
Anatomi telinga bagian luar terdiri dari daun telinga (pinna) dan lubang telinga. Daun telinga berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara dari lingkungan sekitar dan mengantarnya ke gendang telinga melalui lubang telinga.
Sementara itu, daun telinga berperan sebagai saluran yang menghubungkan antara telinga bagian luar dengan telingan bagian tengah.
2. Telinga bagian tengah
Anatomi telinga bagian tengah terdiri dari dua bagian, yaitu osikel dan saluran eustachius. Osikel merupakan sekumpulan tulang yang berperan sebagai penyusun telinga bagian tengah. Ada tiga jenis tulang yang menjadi bagian dalam osikel, yaitu:
- Tulang martil (malleus), yaitu tulang yang melekat di gendang telinga
- Tulang landasan (incus), yaitu tulang yang berada di tengah rangkaian tulang pendengaran telinga
- Tulang sanggurdi (stapes), yaitu tulang yang menjadi penghubung antara telinga tengah dan telinga dalam
Selain ketiga tulang di atas, telinga bagian tengah juga dihubungkan dengan saluran eustachius yang terletak di ujung tenggorokan. Saluran ini berfungsi untuk menyalurkan lendir dari telinga tengah dan menjaga tekanan udara di telinga tengah.
3. Telinga bagian dalam
Di telinga bagian dalam terdapat koklea, yaitu organ yang memiliki saraf-saraf pendengaran. Koklea memiliki bentuk yang menyerupai siput dan terdiri dari dua jenis cairan, yaitu endolymph dan perilymph.
Di sekitar koklea terdapat sel rambut halus yang berperan penting dalam mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik di saraf pendengaran. Selain untuk mendengar, fungsi keseimbangan juga dijalankan di telinga bagian dalam.
Pentingnya Telinga dalam Proses Mendengar
Anatomi telinga memegang peranan yang sangat penting dalam proses mendengar. Suara yang Anda dengar berasal dari getaran gelombang suara yang masuk ke telinga. Getaran tersebut akan merambat ke dalam saluran telinga hingga mencapai gendang telinga.
Setelah gelombang suara sampai ke gendang telinga, bagian ini akan mengirimkan rangkaian getaran suara menuju tulang-tulang pendengaran yang ada di telinga bagian tengah. Ketiga tulang telinga tersebut akan meningkatkan kekuatan getaran suara dan menghantarkannya ke telinga bagian dalam.
STRUKTUR HIDUNG
Fungsi Hidung Sebagai Alat Pernapasan
Terdapat tiga fungsi utama rongga hidung, yaitu penciuman, pernapasan, dan kekebalan tubuh.
- Penciuman. Fungsi utama rongga hidung yaitu sebagai indera penciuman. Kamu dapat mencium setiap aroma di daerah penciuman yang terletak di puncak rongga hidung. Bagian rongga hidung tersebut dilapisi oleh sel-sel khusus yang disebut epitel penciuman, yang diselingi neuron yang mengandung silia sensorik.
Di neuron, informasi mengenai penciuman dapat disampaikan ke otak. Dengan begitu kamu dapat mengenali bahan kimia berbahaya atau mengenali pelbagai jenis bau.
- Pernafasan. Udara yang kamu hirup perlu dihangatkan dan dilembabkan sebelum sampai ke paru-paru. Proses tersebut dilakukan di bagian rongga hidung yang dilapisi epitel semu bertingkat bersilia. Silia berfungsi menahan lendir dan kelembapan lendir dan memiliki peran dalam melembabkan udara yang dihirup.
- Kekebalan tubuh. Silia pada sel-sel jaringan yang melapisi rongga hidung dan lendir (gel goblet), secara bersamaan berperan dalam menyaring udara yang kamu hirup. Mereka dapat mengeluarkan partikel kecil dan kuman yang terperangkap di lendir dari saluran pernapasan. Dengan begitu dapat mencegah tubuh terkena serangan kuman dari udara.
LIDAH
Macam-Macam Fungsi Lidah
Seperti yang sudah disebutkan di atas, lidah memiliki fungsi utama sebagai indra pengecap, alat bantu berkomunikasi, mengunyah, dan menelan makanan. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Alat pengecap
Semua papillae pada lidah memiliki alat perasa untuk merasakan makanan, minuman, atau apa pun yang masuk ke dalam mulut. Secara umum, lidah bisa mengecap empat rasa utama, yaitu manis, asam, pahit dan asin. Rasa kelima adalah umami atau gurih yang umum dapat dirasakan pada monosodium glutamate atau MSG.
2. Membantu berkomunikasi
Lidah bekerja sama dengan bibir dan gigi untuk membuat suara yang keluar dari dalam tenggorokan menjadi jelas dan mudah untuk dipahami oleh lawan bicara. Tanpa lidah, perkataan seseorang akan sulit dipahami.
3. Membantu mengunyah makanan
Karena bisa bergerak bebas di dalam mulut, lidah berfungsi membantu mengolah makanan dan minuman dari padat menjadi lembek, sehingga mudah untuk ditelan.
4. Membantu menelan
Setelah makanan dikunyah dan menjadi halus, lidahlah yang akan mendorong makanan ke dalam tenggorokan, lalu masuk ke dalam lambung dan diolah oleh organ pencernaan.
5. Membantu mengisap
Fungsi lidah sebagai alat bantu mengisap cairan paling jelas terlihat pada bayi. Bayi menggunakan lidahnya saat mengisap ASI dari payudara.
6. Membantu menyentuh
Ujung lidah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling peka terhadap sentuhan. Oleh karena itu Anda dapat dengan mudah menyadari jika ada duri ikan, serpihan tulang, atau benda asing kecil yang tidak sengaja masuk di makanan. Lidah juga bisa membantu mencari sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut.
7. Melindungi mulut dari kuman
Di dasar lidah, terdapat kumpulan sel-sel pelindung bernama tonsil lingual. Sel-sel ini berada di belakang rongga mulut. Bersamaan dengan amandel, tonsil lingual bertugas melindungi tubuh dari gangguan kuman-kuman yang bisa masuk melalui mulut.
KULIT
Fungsi Kulit Manusia
Secara umum, struktur kulit dan lapisan penyusunnya memiliki beragam fungsi, yaitu:
- Melindungi tubuh dari paparan sinar UV dan zat berbahaya
- Melindungi tubuh dari paparan kuman penyebab penyakit infeksi
- Melindungi organ dalam tubuh dari cedera
- Menyimpan lemak yang merupakan cadangan energi
- Membantu mengatur suhu tubuh
- Membantu produksi vitamin D
- Merupakan indra peraba dan menjalankan fungsi sensori untuk menerima dan menghantarkan sinyal sentuhan, seperti sentuhan dan suhu, dari dan ke sistem saraf
- Memberikan kekhasan pada tiap individu, dengan tekstur, jenis, dan warna kulit yang berbeda-beda pada tiap orang
Kondisi struktur kulit bisa menggambarkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Banyak penyakit pada organ-organ tubuh lain menimbulkan gejala atau tanda yang bisa terlihat pada kulit.
Meski begitu, ada beberapa penyakit yang memang terjadi akibat gangguan pada struktur kulit, antara lain kulit kering, kusam, komedo, jerawat, flek hitam, dermatitis akibat terpapar bahan penyebab iritasi atau alergi, infeksi kulit, vitiligo, hingga kanker kulit.
Kesehatan struktur dan lapisan kulit bisa dijaga dengan mencukupi asupan nutrisi, minum air putih yang cukup minimal 8 gelas sehari, menggunakan produk perawatan kulit yang aman dan sesuai jenis kulit, serta memakai tabir surya secara rutin.
struktur kulit dan lapisannya:
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari struktur kulit. Sebagai lapisan terluar, epidermis menjadi benteng pertama tubuh terhadap paparan dari lingkungan sekitar, termasuk sinar UV dari matahari. Lapisan ini juga berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit.
Di dalam struktur kulit epidermis, terdapat keratinosit, melanosit, sel Langerhans, dan sel Merkel yang tersebar di setiap lapisannya. Epidermis sendiri terdiri dari lima lapisan, yaitu:
-
Stratum korneum
Ini adalah lapisan epidermis paling atas yang tersusun dari korneosit, yaitu sel keratinosit keras yang sudah mati, dan sedikit lemak. -
Stratum lucidum
Lapisan epidermis yang tipis dan transparan ini tersusun dari sel keratinosit yang berbentuk datar. -
Stratum granulosum
Lapisan ini tersusun dari sel keratinosit yang di dalamnya terkandung granul. -
Stratum spinosum
Lapisan ini tersusun dari sel Langerhans serta protein pengikat (desmosom) dan sel keratinosit yang membuat kulit lebih kuat dan elastis. -
Stratum basal atau germinativum
Lapisan epidermis paling bawah ini merupakan tempat produksi sel-sel kulit baru, protein keratin, dan sel melanosit, yaitu sel penghasil melanin atau zat warna kulit. Selain itu, di lapisan ini juga terdapat sel Merkel yang bertugas sebagai sensor penerima rangsangan saraf untuk merasakan sentuhan.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit di bawah epidermis. Struktur lapisan ini menyumbang 90% ketebalan kulit serta terdiri dari elastin yang memberikan kekenyalan pada kulit dan kolagen untuk mengencangkan kulit.
Struktur di lapisan dermis terbagi atas lapisan papiler dan lapisan retikular. Lapisan papiler tersusun atas jaringan ikat longgar yang kaya akan pembuluh darah, sedangkan lapisan retikular yang letaknya lebih dalam tersusun atas jaringan ikat padat dengan ujung saraf, folikel rambut, dan kelenjar-kelenjar.
Jika diuraikan lebih lanjut, beberapa komponen yang terdapat di lapisan dermis adalah sebagai berikut:
- Kelenjar keringat, yakni kelenjar penghasil keringat yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar ekrin (penghasil keringat encer dan tidak berbau) dan kelenjar apokrin (penghasil keringat pekat dan mengandung lemak)
- Kelenjar sebasea, yakni kelenjar penghasil sebum atau minyak yang bertugas memastikan agar kulit tidak kering dan bekerja sama dengan kelenjar keringat untuk menjaga kestabilan suhu tubuh
- Folikel rambut, yakni tempat tumbuhnya rambut dan pembentukan pembuluh darah juga sel saraf
- Pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen supaya kulit tetap sehat
- Sel saraf
yang berfungsi untuk mengirimkan dan menghantarkan sinyal tentang suhu,
rasa sakit, atau tekanan, dari dan ke sistem saraf pusat
KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar endokrin dikenal juga sebagai kelenjar penghasil hormon. Kelenjar ini tersebar di berbagai bagian tubuh dan memiliki perannya masing-masing dalam mengatur sistem organ. Oleh karena itu, kesehatan kelenjar endokrin perlu dijaga agar tetap berfungsi secara normal.
Hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin
Homeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi dengan normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di dalam atau di luar tubuh.[1] Kondisi konstan ini meliputi berbagai variabel, seperti suhu tubuh dan keseimbangan cairan tubuh, yang dijaga dalam batas yang telah ditentukan (yang disebut rentang homeostasis). Contoh variabel lainnya yaitu pH cairan ekstraseluler, konsentrasi ion natrium, kalium, dan kalsium, serta kadar gula darah. Hal-hal ini perlu dijaga meskipun lingkungan, diet, dan aktivitas tubuh terus berubah. Setiap variabel ini dikendalikan oleh satu atau beberapa mekanisme yang bersama-sama mempertahankan kehidupan.
Ketika suatu hal sudah dalam kondisi optimal, homeostasis muncul sebagai resistansi alami untuk berubah.[2]
Kondisi seimbang dipertahankan dan diatur oleh banyak mekanisme. Semua
mekanisme yang mengendalikan homeostasis memiliki setidaknya tiga
komponen yang saling bergantung, yaitu reseptor, pusat kendali, dan
efektor, yang masing-masing dimiliki untuk setiap variabel yang diatur.[3]
Reseptor adalah komponen penginderaan yang memantau dan merespons
perubahan lingkungan, baik eksternal maupun internal. Reseptor mencakup reseptor suhu dan reseptor mekanik. Pusat kontrol misalnya pusat pernapasan dan sistem renin-angiotensin. Efektor adalah target yang ditindaklanjuti sehingga perubahan dikembalikan ke keadaan normal.
EVALUASI
Setelah membaca materi diatas silahkan kerjakan pertanyaan dibawah ini
- Jelaskan tentang homeostasis
- Jelaskan fungsi dari alat indra
Dikerjakan dibuku latihan dan dikumpulkan
KESIMPULAN
- Homeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi dengan normal,
-
ada 10 struktur bola mata yang harus kalian tahu.
Bagian-bagian mata (Sumber: Pustekkom Depdiknas)
REFERENSI:
- Buku paket IPA kelas 9
- https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/modul/9/ipa/sistem-reproduksi-pada-manusia/pembelahan-sel/9263834
- https://www.pijarbelajar.id/blog/sistem-indra-manusia
-https://www.gramedia.com/literasi/panca-indera-manusia/?srsltid=AfmBOopJ2Wh3HzzO2VuqbmPeZXMtk0LxLibzZFzZZnuMbwMru4Ix4xVF
- https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-mengenal-sistem-indera-mata
- https://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar