Jika pada persilangan monohibrid kita hanya memperhatikan satu sifat beda saja, maka pada persilangan dihibrid kita akan memperhatikan dua sifat beda atau lebih. Misalnya warna buah dan bentuk buah, warna buah, bentuk buah, dan rasa buah, dsb. Pada persilangan dihibrid berlaku Hukum II Mendel
karena pada saat pembentukan F2, gen di dalam gamet yang tadinya
mengalami pemisahan kemudian akan bergabung secara bebas. Penggabungan
secara bebas ini maksudnya adalah gen yang satu dapat secara bebas
bergabung dengan gen yang lainnya tanpa adanya syarat tertentu.
Perhatikan contoh berikut!
Persilangan
antara biji bulat kuning (BBKK) dengan biji kisut hijau (bbkk). Biji
bulat (B) dominan terhadap biji kisut (b) dan warna kuning (K) dominan
terhadap warna hijau (k). Lakukan persilangan sampai mendapat F2!
Penyelesaian:
Sehingga, akan diperoleh F2 = bulat kuning (B_K_), bulat hijau (B_kk), kisut kuning (bbK_), kisut hijau (bbkk).
Untuk perbandingan fenotipnya adalah sebagai berikut:
Perbandingan fenotip = bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 : 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar