Rabu, 29 Januari 2020
Partikel penyusun benda dan makhluk hidup
Ipa kelas 9, Rabu 29 Januari 2020
Semua benda-benda yang ada di dunia ini tersusun atas atom-atom. Bahkan, tubuh manusia sendiri adalah atom-atom. Lalu apakah atom itu? Pasti ada di antara kita yang tidak asing dengan kata ini.
Menurut Harun (1994:5), atom adalah bahan penyusun semua benda baik benda hidup maupun benda mati. Artinya baik benda hidup maupun benda mati tersusun atas atom-atom. Kita manusia, merupakan makhluk hidup yang tersusun atas atom-atom yang jumlahnya ribuan. Atom sendiri merupakan benda mati, tapi atom partikel yang menyusun makhluk hidup.
Lalu seberapa besar atom itu?
Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom, atom-atom itu berikatan satu sama lain membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk tertentu. Misalnya rambut kita yang tersusun dari molekul-molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S), serta tulang kita antara lain mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O). (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015:170). Atom tidak dapat dilihat dengan mata telanjang manusia karena ukurannya yang sangat kecil
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.[1]
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom,[catatan 1] dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.[2] Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.
Atom = Unsur
Istilah atom memiliki arti yang sama dengan unsur, yaitu bagian terkecil dari suatu zat. Contoh unsur/atom adalah hidrogen (H), karbon (C), oksigen (O), dan lain-lain.
Lalu, dimana letak perbedaannya? Perbedaannya terletak pada penggunaannya dalam kalimat (kita jadi belajar ilmu bahasa nih). Atom merupakan kata benda konkrit, sedangkan unsur merupakan kata benda yang merujuk sifat. Mari kita lihat gambar berikut:
H2O
Molekul = Senyawa
Molekul (molecule) memiliki arti yang sama dengan senyawa (compound), yaitu gabungan dari beberapa unsur/atom. Contoh senyawa/molekul yang ada di alam antara lain: air (H2O), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan lain-lain.
Lalu, apa beda senyawa dan molekul? Dari segi arti tidak ada bedanya. Tapi penggunaannya yang berbeda. Molekul termasuk kata benda konkret, sedangkan senyawa merupakan kata benda yang merujuk sifat. Mari kita lihat gambar berikut:
H2O
CO2
H2O
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar