Mata pelajaran : IPA
Fase/Kelas :
D / IX
Materi : TEKANAN ZAT GAS
Pertemuan : 1-3
Guru Pengampu : SEPTYANA FORI
Waktu Pembelajran : JUM'AT, 10 OKTOBER 2025
Capaian Pembelajaran :
Peserta
didik dapat mengidentifikasi tekanan zat serta keterkaitan dengan
penerapannya, tekanan pada zat padat, zat cair, dan zat gas dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat memahami tentang:
1. Memahami konsep tekanan pada zat padat, cair, dan gas
2. Mengklasifikasikan hukum-hukum pada tekanan zat padat, cair, dan gas
3. Menyelesai8kan masalah terkai tekanan pada zat padat, cair, dan gas
4. Menyajikan data penerapan tekanan pada zat padat, cair dan gas
·
Alhamdulilah hari ini, kita bisa bertemu dalam pembelajaran IPA . Semoga dalam proses pembelajaran kita diberikan kemudahan dalam pemahaman amin …
Sebelum memasuki materi hari ini, tak lupa ibu ingatkan untuk melaksanakan sholat dhuha dan marojaah .
Baik anak-anak sebelum memulai pembelajaran ibu akan memberikan motivasi agar kalian lebih giat dalam pembelajaran ipa, tetap semangat karena sdh kelas 9 akan menghadapi kelulusan
Homeostasisadalah pertahana tubuh terhadap kondisi lingkungan
Kesehatan reproduiksi remaja perlu dilakukan sejak dini
Panca indra manusis terdiri dari mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit
Materi
Tekanan Gas

Di artikel kelas VIII kali ini kita akan membahas tentang tekanan gas dalam ruang tertutup serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Balon udara. Saat berada di atas balon udara yang sedang terbang ribuan kaki di udara, kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa di sekitarnya.
Di beberapa negara seperti Turki, Austria, dan bahkan Indonesia memiliki tempat wisata dan festival balon udara. Beberapa di antaranya ada di Ciwidey Bandung, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dan di Nglegok Blitar.

Tempat wisata balon udara di Cappadocia, Turki. (sumber: jalan2liburan.com)
kenapa balon udara sebesar itu bisa terbang? Pada artikel penerapan gas dalam ruang terbuka kita telah membahas tentang hubungan tekanan udara dengan ketinggian, di artikel kali ini kita akan membahas tentang hubungan tekanan udara dengan volume. Hal itu ada kaitannya sama balon udara tadi.
Jadi, selain dengan ketinggian, tekanan gas atau tekanan udara juga memiliki hubungan dengan volume. Kalau hubungan antara volume dan tekanan udara, penemunya adalah Robert Boyle.

Hukum yang dinamakan hukum Boyle tersebut persamaannya adalahh
PV = konstan
Atau
P1V1 = P2V2
Di mana:
P1 = tekanan udara awal
V1= volume udara awal
P2= tekanan udara akhir
V2= volume udara akhir
Kamu pasti masih bingung dan membayangkan ‘seperti apa ya tekanan udara dalam ruang tertutup di kehidupan sehari-hari’? berikut ini ada beberapa fenomena tekanan udara dalam ruang tertutup yang bisa kita temui. Simak ya.
- Contoh pertama adalah balon udara. Menjawab pertanyaan di atas tadi ‘kenapa balon udara bisa terbang?’. Jadi, balon udara bisa terbang atau mengangkasa karena tekanan udaranya diturunkan. Bagaimana cara menurunkan tekanan udaranya? Yaitu dengan cara memanaskan balon udara. Setelah dipanaskan, volume balon udara akan meningkat sementara tekanan udaranya menurun. Setelah itu, baru balon udara bisa terbang.
- Sementara itu prinsip tekanan udara dan volume juga ada pada makhluk hidup yaitu pada sistem pernapasan manusia. Konsep tekanan dan volume bisa kita lihat pada proses menarik napas (inspirasi) dan proses mengeluarkan napas (ekspirasi).

Saat inspirasi, rongga dada harus membesar supaya volume paru-paru membesar. Saat volume paru-paru membesar, tekanan paru-paru mengecil. Akibatnya, udara dapat mengalir masuk dan kita bisa bernapas. Kebalikan dengan inspirasi, saat ekspirasi volume paru-paru harus mengecil. Setelah volume paru-paru mengecil, tekanan paru-paru membesar. Karena itulah napas yang kita tarik tadi bisa kita keluarkan Squad.
Setelah membahas tekanan udara pada
ruang tertutup dan contoh fenomenanya, sekarang kita akan membahas
alat-alat apa saja yang digunakan untuk mengukur tekanan udara pada
ruang tertutup.
1. Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa ini berbentuk huruf U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu ujung tabung selalu dihubungkan dengan udara luar supaya tekanannya sama dengan tekanan atmosfer. Sementara ujung yang lain dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur tekanannya.
Besarnya tekanan gas dapat dihitung dengan rumus:
Pgas = P0 ± h
Di mana:
Pgas = tekanan udara yang diukur (mmHg atau cmHg)
P0 = tekanan udara atmosfer (mmHg atau cmHg)
h = perbedaaan ketinggian raksa setelah gas masuk (mm atau cm)
(+) apabila tinggi kolom udara lebih tinggi daripada kolom tabung
(-) apabila tinggi kolom udara lebih rendah daripada kolom tabung
2. Manometer Raksa Tertutup

Prinsip kerja pada manometer raksa tertutup sama dengan manometer raksa terbuka, Tapi, salah satu ujung dari tabungnya ditutup. Secara matematis dapat ditulis dengan:
Pgas = h
di mana:
Pgas = tekanan udara yang diukur (mmHg atau cmHg)
h = perbedaaan ketinggian raksa setelah gas masuk (mm atau cm)
3. Manometer Bourdon

Kalau manometer yang satu ini terbuat dari logam dan digunakan untuk mengukur tekanan udara (berupa uap) yang sangat tinggi. Misalnya seperti uap pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Selain untuk PLTU, alat ini juga digunakan untuk memeriksa tekanan udara dalam ban oleh para penambal ban. Untuk membaca manometer bourdon tidak perlu pakai rumus seperti yang lain Karena jarum yang ada manometer sudah menunjuk ke angka tekanan udara dari uap tersebut.
Contoh Soal Tekanan Gas
1.Suatu gas memiliki volume dan memiliki tekanan . Jika gas tersebut
dimasukkan ke dalam wadah yang volumenya . Maka tekanan gas tersebut berubah menjadi...
A.
B.
C.
D.
Diketahui :
Ditanya : ?
Dijawab :
Soal di atas menanyakan tentang tekanan pada zat gas. Maka, dapat digunakan rumus hukum Boyle sebagai berikut:
Jadi, jawaban yang tepat adalah A.
2.Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 200 m3. Jika tekanan ruangan tersebut adalah 60 cmHg, hitunglah tekanan gas pada ruangan jika volumenya menjadi 150 m3?
Penyelesaian:
Diketahui :
V1 = 200 m3
P1 = 60 cmHg
V2 = 150 m3
Ditanyakan:
P2………….?
Dijawab:
P1V1 = P2V2
Maka
P2 = (P1 x V1) / V2
= (200 m3 x 60 cmHg) / 150 m3
= 80 cmHg
Jadi, tekanan gas pada ruangan yang volumenya 150 m3 adalah 80 cmHg.
EVALUASI
Setelah membaca materi diatas silahkan kerjakan pertanyaan dibawah ini
- Jelaskan tentang tekanan zat gas
- Bagaimana rumus dari tekanan zat gas
- Buatlah satu cotoh soal serta jawabannya dari tekanan zat gas
Dikerjakan dibuku latihan dan dikumpulkan
KESIMPULAN
-tekanan udara memiliki hubungan yang cukup erat dengan ketinggian suatu tempat. Tekanan tersebut berubah sesuai dengan ketinggian dari atas tanah. Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan udaranya semakin rendah. Suatu daerah yang memiliki struktur geografis yang lebih tinggi misalnya di pegunungan Himalaya terdapat partikel-partikel udara yang lebih sedikit. Partikel-partikel yang lebih sedikit mendorong satu sama lain menghasilkan tekanan lebih rendah.
- ketika area mengecil dengan gaya yang sama besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin membesar dan ketika area diperbesar, maka tekanan yang dihasilkan akan mengecil.
- semakin besar gaya yang bekerja, semakin besar tekanannya. Jadi hubungan gaya dan tekanan adalah berbanding lurus.
- tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman tertentu
REFERENSI:
- Buku paket IPA kelas 9
-https://www.ruangguru.com/blog/ipa-kelas-8-tekanan-gas-dalam-ruang-tertutup-di-kehidupan-sehari-hari
-https://kumparan.com/ragam-info/macam-macam-tekanan-pada-suatu-zat-dan-rumusnya-21DDgZWVP0C
- https://www.pijarbelajar.id/blog/tekanan-zat-gas
-https://kumparan.com/berita-terkini/contoh-soal-tekanan-zat-gas-dan-jawabannya-lengkap-1zbnbBdNtQn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar