Mata pelajaran :
IPA
Fase/Kelas :
D / VIII
Materi : CONTOH DARI ZAT ADIKTIF
Pertemuan : 8
Guru Pengampu : SEPTYANA FORI
Waktu Pembelajran : KAMIS, 31 OKTOBER 2024
Capaian Pembelajaran :
Peserta didik
memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari zat
aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat memahami tentang
- Peserta didik mampu mengetahui tentang zat aditif dan adiktif
- Jenis-jenis zat aditif dan adiktif
- Kandungan yang terdapat pada makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari
Alhamdulilah
hari ini, kita bisa bertemu dalam pembelajaran IPA . Semoga dalam proses
pembelajaran kita diberikan kemudahan dalam pemahaman amin …
Sebelum
memasuki materi hari ini, tak lupa ibu
ingatkan untuk melaksanakan sholat dhuha dan marojaah .
- Nutrisi pada makanan sangat diperlu kan untuk pertumbuhan
- AKG adalah angka kecukupan giziyang dibutuhkan
Materi
Zat adiktif adalah semua jenis obat atau zat kimia yang berpotensi menimbulkan kecanduan. Contoh umum termasuk alkohol, kokain, heroin, dan opioid.
Jenis-jenis Zat Adiktif
Zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) narkotika, (2) psikotropika, dan (3) zat psiko-aktif lainnya.
Narkotika
Narkotika
merupakan zat berbahaya yang tidak boleh digunakan tanpa pengawasan
dokter. Penggunaan narkotika tanpa pengawasan dokter adalah melanggar
hukum. Zat adiktif ini adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan
atau mengurangi rasa nyeri, dan menyebabkan ketergantungan bagi
penggunanya.
Narkotika dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan berdasarkan potensi dalam menyebabkan ketergantungan.
- Narkotika golongan I,
sangat berbahaya karena berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan. Jenis narkotika ini tidak digunakan dalam pengobatan.
Misalnya, heroin/putaw, kokain, dan ganja.
- Narkotika golongan II,
berpotensi tinggi dalam menyebabkan ketergantungan dan dapat digunakan
sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan. Misalnya, morfin, petidin,
dan metadon.
- Narkotika golongan III, berpotensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam pengobatan. Misalnya, kodein.
Psikotropika
Psikotropika
adalah obat yang berkhasiat psiko-aktif yang memengaruhi mental dan
perilaku seseorang. Misalnya, dampak positifnya adalah ketika orang yang
sulit tidur meminum obat tidur (golongan psikotropika) maka ia akan
tidur nyenyak. Namun penggunaan obat tidur sangat tidak disarankan dan
harus sesuai dengan resep dokter. Biasanya dokter akan memberikan
alternatif obat herbal sebelum memberikan obat jenis psikotropika.
Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi empat golongan berdasarkan potensi dalam menyebabkan ketergantungan.
- Psikotropika golongan I,
berpotensi sangat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan
sebagai obat. Misalnya, ekstasi/MDMA (metil dioksi metamfetamin), LSD
(Lysergic acid diethylamide), dan STP/ DOM (dimetoksi alpha
dimetilpenetilamina).
- Psikotropika golongan II,
berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan dan sangat terbatas
digunakan sebagai obat. Misalnya amfetamin, metamfetamin, fenisiklidin,
dan ritalin.
- Psikotropika golongan III,
berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan
sebagai obat. Contohnya adalah pentobarbital dan flunitrazepam.
- Psikotropika golongan IV,
berpotensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan dan sangat luas
digunakan sebagai obat. Misalnya diazepam, klobazam, fenobarbital,
barbital, klorazepam, dan nitrazepam.
Zat Psiko-Aktif Lainnya
ALKOHOL NIKOTIN KAFEIN
Selain
narkotika dan psikotropika terdapat zat atau obat lain yang berpengaruh
terhadap kerja sistem saraf pusat jika disalahgunakan atau dikonsumsi
dalam jumlah besar dan dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi
kesehatan tubuh. Beberapa contoh zat psikoaktif selain narkotika dan
psikotropika misalnya alkohol, nikotin, dan kafein.
- Alkohol yang banyak digunakan yaitu etanol (C2 H5
OH). Zat ini dapat diperoleh secara alami melalui fermentasi glukosa
dengan ragi (Saccharomyces cerevisiae). Bila seseorang meminum minuman
beralkohol, maka kandungan alkohol dalam darahnya akan tinggi,
menyebabkan orang itu mabuk dan mengalami penurunan kesadaran. Oleh
sebab itu, orang yang mabuk tidak boleh mengendarai kendaraan. Selain
etanol, salah satu jenis alkohol yaitu metanol yang biasa digunakan pada
industri sebagai pelarut zat tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari
metanol dikenal juga dengan nama spiritus. Zat ini sangat beracun dan
bila terminum dapat memutuskan saraf mata, sehingga orang dapat menjadi
buta atau bahkan meninggal dunia.
- Nikotin terdapat
dalam daun tembakau yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan
rokok. Akibatnya, orang yang merokok dapat lebih tahan kantuk atau lebih
aktif. Namun demikian, merokok berbahaya bagi kesehatan karena dapat
menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker paru-paru.
- Kafein merupakan
zat yang secara alami terdapat dalam kopi. Selain ditemukan dalam kopi,
kafein juga ditemukan pada teh dan dikenal dengan nama theine namun
kadarnya tidak sebanyak kafein dalam kopi. Meskipun kafein merupakan zat
psikoaktif, namun tidak ada larangan dalam penggunaannya. Umumnya kopi
dikonsumsi dengan tujuan agar tidak mengantuk. Hal ini disebabkan karena
kafein merupakan stimulus yang mampu meningkatkan kerja otak.
Mengonsumsi kopi tidak dilarang, tetapi tidak dianjurkan untuk
dikonsumsi secara berlebihan.
Dampak Penggunaan Zat Adiktif bagi Kesehatan
Banyak
sekali dampak buruk yang disebabkan oleh penggunaan zat adiktif
terhadap kesehatan. Oleh karena itu, penggunaan zat adiktif baik untuk
mendapatkan manfaatnya juga sebetulnya kurang disarankan atau harus
digunakan dengan sangat hati-hati. Berikut adalah pemaparannya.
Dampak Penggunaan Narkotika
Penggunaan
heroin, morfin, opium, dan kodein dalam jangka pendek dapat
menghilangkan rasa nyeri, ketegangan berkurang, rasa nyaman, diikuti
perasaan seperti mimpi dan mengantuk. Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan ketergantungan, meninggal karena overdosis, menyebabkan
sembelit, gangguan siklus menstruasi, dan impotensi. Bahkan, jika dalam
penggunaannya menggunakan jarum suntik yang tidak steril, maka berisiko
tertular berbagai jenis penyakit berbahaya seperti hepatitis dan
HIV/AIDS.
Dampak Penggunaan Psikotropika
Penggunaan
ekstasi (metilen dioksi metamfetamin/MDMA) dan sabu (metamfetamin)
dalam jangka pendek dapat menyebabkan terjaga (tidak tidur), rasa riang,
perasaan melambung, rasa nyaman, dan meningkatkan keakraban. Namun,
setelah itu akan timbul rasa tidak enak, murung, nafsu makan hilang,
berkeringat, rasa haus, badan gemetar, jantung berdebar, dan tekanan
darah meningkat. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kurang gizi,
anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa (psikotik), dan pembuluh darah
di otak dapat pecah sehingga mengalami stroke atau gagal jantung yang
mengakibatkan kematian.
Dampak Penggunaan Zat Psiko-Aktif Lainnya
Inhalansia
dapat menyebabkan kematian mendadak akibat kekurangan oksigen atau
karena ilusi, halusinasi, dan persepsi yang salah (misalnya merasa dapat
terbang, sehingga orang yang mengonsumsi terjun dari tempat tinggi).
Penggunaan inhalansia jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak,
paru-paru, ginjal, dan jantung.
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh
akan masuk ke dalam pembuluh darah, menuju otak, dan menekan kerja otak.
Akibat jangka pendek dari mengonsumsi alkohol yaitu mabuk, jalan
sempoyongan, menyebabkan keinginan untuk merusak, dan dapat menyebabkan
kecelakaan akibat mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk. Dalam
jangka panjang alkohol dapat merusak hati, merusak kelenjar getah
lambung, kerusakan sistem saraf, menyebabkan gangguan jantung, dan
meningkatkan risiko kanker. Ibu hamil pecandu alkohol akan melahirkan
bayi yang cacat.
Selain nikotin, dalam rokok juga terdapat sekitar
4.000 senyawa, termasuk tar dan karbon monoksida (CO) yang berbahaya
bagi tubuh. Senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan kanker paru,
penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan
impotensi.
Upaya Pencegahan Diri dari Bahaya Narkoba
Narkoba
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang,
yang sebenarnya merupakan zat adiktif. Namun, tidak semua zat adiktif
adalah narkoba, misalnya kafein, alkohol, dan nikotin. Oleh karena itu,
kita harus mampu menjaga diri dari bahaya narkoba.
Menurut Tim
Kemdikbud (2017, hlm. 238-242) beberapa upaya yang dapat kita lakukan
untuk menjaga diri dari bahaya narkoba adalah sebagai berikut.
1. Mengenal dan menilai diri sendiri
Mengenal
dan menilai diri sendiri berarti menyadari akan kelemahan dan kekuatan,
kekurangan dan kelebihan, dan cita-cita atau tujuan hidup yang ingin
kita capai. Dengan lebih mengenal diri sendiri, kita akan dapat lebih
mudah mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan hidup yang telah
ditetapkan sehingga mencegah diri dari perilaku negatif akibat dari
tidak terpetakannya cita-ccita dan keinginan hidup, seperti menggunakan
narkoba.
2. Meningkatkan harga diri
Harga
diri adalah suara hati yang menunjukkan bahwa kita adalah seorang yang
istimewa dan berharga, serta mampu mencapai cita-cita. Harga diri
merupakan dasar dalam proses belajar, membangun kreativitas, tanggung
jawab, dan hubungan positif dengan orang lain. Saat memiliki harga diri
yang tinggi, kita tidak akan mudah terjebak terhadap hal-hal negatif
yang dapat merusak harga diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan
sekitar pada umumnya.
3. Meningkatkan rasa percaya diri
Percaya
diri adalah gambaran keyakinan, keberanian, cara pandang, pemikiran,
dan perasaan tentang dirinya sendiri dalam menghadapi suatu
permasalahan. Jika kita memiliki rasa percaya diri yang baik, maka kita
akan memiliki dorongan, kekuatan, dan keberanian untuk melakukan hal-hal
yang positif, seperti siap dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
4. Terampil mengatasi masalah dan mengambil keputusan
Kita
harus terus belajar mengelola perasaan, seperti rasa takut, marah,
khawatir, benci, malu, putus asa, dan sebagainya sehingga tidak lari
dari masalah. Dengan mampu mengelola perasaan, kita akan tetap maju dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi tanpa ilusi penyelesaian sementara
yang diberikan oleh narkoba.
5. Memilih pergaulan yang baik dan terampil menolak tawaran narkoba
Adakalanya
seseorang terpaksa mengikuti hal-hal yang dikerjakan atau diikuti oleh
teman-temannya untuk membuat mereka menyukainya, meskipun pada awalnya
mungkin juga terdapat tekanan. Oleh karena itu, bertemanlah dengan
teman-teman yang tidak menyalahgunakan narkoba. Selain itu, kita juga
harus mampu menolak dengan tegas tawaran atau ajakan dari teman terhadap
hal-hal yang negatif, seperti merokok maupun minum-minuman keras,
apalagi penggunaan narkoba.
6. Terampil sebagai agen pencegahan penyalahgunaan narkoba
Kita
dapat membentuk atau ikut aktif pada berbagai kelompok anti narkoba
yang menciptakan pola hidup sehat dan produktif, menjadi contoh positif
bagi yang lain, mendukung masyarakat untuk menciptakan lingkungan bebas
narkoba, mendorong remaja lain untuk menghindari penyalahgunaan narkoba
dan mendorong mereka menolak tawaran menyalahgunakan narkoba, serta
membantu teman yang mempunyai masalah narkoba untuk mencari pertolongan.
7. Menerapkan pola hidup sehat
Indonesia
memerlukan generasi muda yang sehat sehingga dapat tumbuh menjadi
manusia dewasa yang sehat yang mampu memajukan negara dan membuat bangsa
Indonesia semakin sejahtera. Untuk membentuk generasi muda yang sehat,
perlu penerapan pola hidup sehat yang meliputi: mengonsumsi makanan dan
minuman yang sehat dan bergizi, menghindari makanan siap saji (junk
food); olahraga secara teratur, termasuk mengikuti klub yang bergerak
dalam bidang olahraga; istirahat yang teratur dan cukup sehingga dapat
mengurangi ketegangan pikiran dan memperbaiki selsel tubuh yang rusak;
serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
8. Memperkuat iman dan takwa kepada Tuhan
Semua
agama dan kepercayaan mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan
hal-hal yang baik dan melarang untuk melakukan hal-hal yang buruk,
termasuk juga narkoba dan obat berbahaya lainnya. Seseorang yang
memiliki iman (kepercayaan) yang kuat, serta selalu berusaha menjalankan
perintah dan menjauhi larangan Tuhan (bertakwa) dapat mencegah berbagai
perilaku kenakalan remaja, termasuk dalam masalah penyalahgunaan
narkoba.
9. Melakukan kegiatan yang positif
Kita
hendaknya dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan positif yang
berguna untuk masa depannya, misalnya dengan mengikuti berbagai
ekstrakurikuler di sekolah, ikut organisasi siswa seperti OSIS, UKS,
PMR, mengikuti gelar seni budaya, dsb. Dengan mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif dapat membantu menghindarkan diri dari penyalahgunaan
narkoba.
10. Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dan keluarga
Membangun
komunikasi dan hubungan yang baik dengan keluarga juga sangat penting
untuk menghindari narkoba. Luangkanlah waktu bersama-sama keluarga dan
lebih terbukalah pada orangtua. Jika kita memiliki masalah, bicarakanlah
dengan orangtua. Orangtua tentu akan selalu membimbing atau membantumu
menyelesaikan masalahmu. Dengan begitu kita tidak akan terus terbebani
sendirian.
EVALUASI
Setelah kalian membaca materi diatas silahkan menjawab pertanyaan dibawah ini
- Jelaskan tentang bahaya zat adiktif dan beri contohnya masing-masing
Dikerjakan dibuku latihan dan dikumpulkan
KESIMPULAN
- Zat adiktif adalah semua jenis obat atau zat kimia yang berpotensi menimbulkan kecanduan. Contoh umum termasuk alkohol, kokain, heroin, dan opioid.
- Zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) narkotika, (2) psikotropika, dan (3) zat psiko-aktif lainnya.
- Penggunaan
heroin, morfin, opium, dan kodein dalam jangka pendek dapat
menghilangkan rasa nyeri, ketegangan berkurang, rasa nyaman
- Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan ketergantungan, meninggal karena overdosis, menyebabkan
sembelit, gangguan siklus menstruasi, dan impotensi. Bahkan, jika dalam
penggunaannya menggunakan jarum suntik yang tidak steril, maka berisiko
tertular berbagai jenis penyakit berbahaya seperti hepatitis dan
HIV/AIDS.
REFERENSI
-- https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/8/ipa/zat-aditif-dan-zat-adiktif/4501864
- Buku paket IPA kelas 8
- https://wirahadie.com/zat-aditif-dan-zat-adiktif/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Psikotropika
- https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/26/180000523/pengertian-dan-penggolongan-narkotika-psikotropika-dan-zat-adiktif
- https://www.gramedia.com/literasi/zat-adiktif/?srsltid=AfmBOorK-6rqR--oArXsM-8x39NccgfU_4MGJsRuGk6FGPty1HJh-c2T