MAPEL : IPA
KELAS : 9
MATERI : KEMAGNETAN DALAM PRODUK TEKNOLOGI
PERTEMUAN : KE 3 DARI 3
GURU PENGAMPU : SEPTYANA FORI
WAKTU PEMBELAJARAN : RABU, 24 JANUARI 2024
KD : 3.6 Menganalisis konsep Magnet dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
TUJUAN : Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
1. Memahami konsep Magnet
2. Memahami bentuk-bentuk magnet
3. Memahami manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari
APERSEPSI : - Perbedaan listrik statis dan dinamis adalah: listrik statis tidak memiliki aliran listrik
sedangkan listrik dinamis memiliki aliran listrik
- Contoh listrik statis adalah petir, debu yang menempel di TV, mesin printer
MATERI
Magnet banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi, salah satunya yang paling populer adalah dalam teknologi kedokteran, seperti MRI.
Hingga kini, salah satu cara yang dianggap paling aman untuk mendeteksi penyakit adalah dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
MRI menggunakan prinsip kemagnetan untuk mencitrakan kondisi kesehatan tulang atau organ tubuh bagian dalam manusia tanpa melalui prosedur pembedahan.
1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Orang yang akan dicek kesehatannya, dimasukkan ke dalam medan magnet yang memiliki kekuatan 5000 kali lipat lebih kuat dari medan magnet bumi.
Medan magnet sebesar ini mengakibatkan nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas.
Nukleon tersebut kemudian ditembak dengan gelombang radio untuk menginduksi arahnya. Saat arahnya sejajar, nukleon-nukleon tersebut akan memancarkan gelombang radio yang akhirnya diterima komputer sebagai pencitraan kondisi dalam tubuh.
Gambar tersebut di atas dapat menunjukkan adanya penyakit dalam tubuh manusia. Teknik ini jauh lebih aman dibanding dengan Roentgen (sinar X).
Lebih dari sekedar mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, MRI dapat digunakan untuk merekam pikiran manusia.
Misalnya untuk merekam bagian otak yang menanggapi rangsang panas atau dingin. Selain itu, MRI juga dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini terhadap gejala epilepsi.
2. Kereta Maglev
Maglev merupakan kependekan dari magnetically levitated atau kereta terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang lebih 10 mm di atas relnya.
Meskipun rel dan kereta tidak menempel, kereta maglev yang super cepat yakni mampu melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh dan tergelincir.
Hal ini disebabkan kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta didorong dengan menggunakan motor induksi.
Kereta maglev telah menjadi alat transportasi masal di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa negara di Eropa seperti Prancis, Jerman, dan London.
Di Jepang, kereta yang menggunakan prinsip ini, yaitu kereta Shinkansen yang menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan Osaka.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi nuklir.
Kerja pembangkit listrik konvensional, misalnya pembangkit listrik dengan menggunakan batubara, air dipanaskan menggunakan bahan bakar batubara hingga menguap.
Uap yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan turbin yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator.
Cara ini, selain dapat mengurangi jumlah sumber daya alam yang tak terbaharui juga dapat mencemari lingkungan akibat pembakaran yang menghasilkan asap karbon, sulfur, dan nitrogen.
Pada PLTN, panas diperoleh dari reaksi pemecahan inti atom (fisi) dalam suatu reaktor nuklir. Panas yang dihasilkan mampu mencapai 1,5 juta derajat celcius, hingga tidak ada satupun bahan di bumi yang mampu menahan energi panasnya.
Agar partikel panas tersebut tidak menyebar ke lingkungan, digunakan botol magnet dengan medan magnet yang sangat besar.
EVALUASI:
Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas ini:
- Sebutkan beberapa manfaat magnet dalam produk teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar