Nama Guru Mapel : Septyana Fori
Pelajaran : IPA
Kelas : 9A, 9B, 9C
Hari : Senin- Jum'at , 31 Oktober - 4 November 2022
LISTRIK DINAMIS
KD : 3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi
dan daya listrik, sumber energy listrik dalam
kehidupan sehari-hari termasuk
sumber energi listrik alternatif.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa
diharapkan mampu:
1.
Menjelaskan konsep rangkaian listrik (kuat
arus, beda potensial dan hambatan)
2.
Menjelaskan daya listrik
3. Menjelaskan
sumber energy
4. Menyajikan
hasil rancangan berbagai rangkaian listrik
Assalamualaikum wr wb
Anak-anak
ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah
mengerjakan
sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah
anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang memahami
tentang LISTRIK DINAMIS, Silahkan kalian baca materi
di bawah ini
tetap semangat dan jaga
kesehatan terima kasih.
Listrik Dinamis
Pengertian Arus Listrik
muatan listrik bergerak yang sering disebut sebagai
listrik dinamis.
Muatan listrik akan mengalami pergerakan apabila ada beda potensial
dalam suatu rangkaian tertentu yang disebut rangkaian listrik.
Bagaimanakah muatan listrik bergerak? Apakah yang menjadi penyebab
muatan listrik bergerak? Bagaimanakah rangkaian listriknya? bahwa suatu zat terdiri dari bagian-bagian kecil yang disebut
atom. Untuk masing-masing atom mempunyai inti yang berada di pusatnya.
Inti atom dikelilingi oleh elektron seperti halnya pada tata surya kita
bahwa planet-planet mengelilingi matahari. Untuk jenis bahan tertentu,
elektron-elektron tersebut dapat dengan mudah bergerak. Elektron
tersebut mendorong elektron yang lainnya dan berpindah dari satu atom ke
atom yang lainnya, oleh karenanya akan terlihat seperti barisan
elektron. Tumbukan antarelektron yang terjadi menghasilkan sejumlah
energi yang mengalir. Pada saat teman - teman menyalakan lampu, radio,
atau setrika listrik pada dasarnya memberi perintah pada barisan
elektron supaya mulai bergerak dari sumber tegangan menuju alat listrik
yang dipakai. Energi yang menggerakkan elektron disebut sebagai
energi listrik.
Gerakan dari barisan elektron tersebut yang menyebabkan mengapa lampu
menjadi menyala, radio dapat berbunyi, dan setrika listrik menjadi
panas. Bergeraknya elektron - elektron dalam kawat atau kabel dinamakan
arus listrik.
Para ahli sudah membuat suatu kesepakatan bahwa arus listrik akan
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Sehingga, arah arus
listrik akan selalu berlawanan dengan arah aliran elektron. Apabila
barisan elektron bergerak ke arah kiri, arah arus listrik akan bergerak
ke arah kanan. Sebaliknya, apabila barisan elektron bergerak ke arah
kanan maka arus listrik akan bergerak ke arah kiri.
Arus Listrik Mengalir pada Rangkaian Tertutup
Sesaat sesudah kita menyalakan lampu atau radio, bola lampu atau radio
tersebut akan menyala. Hal ini memberi gambaran bahwa barisan elektron
yang mengalir melewati bola lampu atau radio tidak berhenti. Sarana yang
digunakan untuk mengalirkan elektron-elektron tersebut disebut
rangkaian listrik. Bagaimanakah
rangkaian listrik
bisa menjadikan adanya aliran arus listrik? Pada saat kita
menghubungkan sakelar, elektron-elektron pada kawat penghubung
mendapatkan energi untuk bergerak dari kutub negatif baterai menuju
kutub positif baterai melalui lampu. Hal tersebut menunjukkan bahwa arus
listrik mengalir dari kutub positif baterai melewati lampu ke kutub
negatif baterai. Sebagai akibatnya, lampu akan menyala. Pada saat
sakelar terbuka, gerakan elektron berhenti sebab kawat penghubungnya
putus sehingga lampu tidak menyala. Begitu juga pada waktu salah satu
ujung kawat penghubung terbuka, hal tersebut menjadikan hubungan yang
terputus sehingga barisan elektron tidak bisa bergerak lagi. Rangkaian
dengan sumber tegangan serta kawat penghubung yang saling bersatu dengan
demikian tidak ada ujung pangkalnya, inilah yang disebut
rangkaian tertutup.
Syarat mengalirnya arus listrik yaitu:
- adanya sumber tegangan sebagai sumber energi
- rangkaian listriknya merupakan rangkaian tertutup.
Kuat Arus Listrik
Pada saat kita memperbesar sumber tegangan listrik, ini berarti bahwa
kita telah memberikan energi listrik yang lebih besar lagi pada
rangkaian, dengan demikian elektron pun akan bergerak semakin cepat yang
mengakibatkan jumlah elektron yang melewati lampu dalam satuan waktu
semakin banyak dan nyala lampu akan semakin terang. Pengertian kuat arus
listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap detik.
Simbol kuat arus listrik adalah I. Apabila muatan listrik disimbolkan
dengan huruf Q dan waktu disimbolkan dengan huruf t, kuat arus
dirumuskan seperti yang berikut ini.
Satuan muatan listrik adalah coulomb (C) dan satuan waktu adalah sekon
(s) maka satuan kuat arus listrik adalah coulomb per sekon (C/s) atau
dikenal dengan nama ampere (A).
Mengukur Kuat Arus Listrik
Alat yang dipakai untuk mengukur besarnya kuat arus listrik pada suatu
rangkaian disebut sebagai amperemeter. Oleh sebab yang diukur adalah
arus listrik atau aliran elektron pada suatu rangkaian, maka amperemeter
dipasang secara seri karena dipakai sebagai jalan aliran elektron.
Sebelum melakukan pengukuran dengan menggunakan amperemeter, teman -
teman sebaiknya mengenal terlebih dahulu cara kerja amperemeter.
Amperemeter ada yang berdiri sendiri dan ada juga yang tergabung sama
alat yang lainnya, seperti avometer. Pada waktu sekarang ini, terdapat
avometer analog dan digital. Pada avometer analog, cara pembacaan skala
adalah berdasarkan pada jarum yang menunjuk angka pada panel. Sedangkan
pada avometer digital, kita cukup melihat angka saja yang tertera di
panel. Avometer analog ataupun digital mempunyai ketelitian tertentu.
Semakin besar ketelitiannya, semakin tepat pengukuran yang bisa
dilakukan avometer tersebut. Rumus menghitung besarnya arus listrik
adalah sebagai berikut:
Komponen Listrik
a). Sakelar
Secara umum bahwa alat-alat listrik ataupun elektronika telah dilengkapi dengan sebuah atau beberapa buah sakelar.
Pengertian sakelar adalah alat yang bisa membuat arus listrik menjadi mengalir atau terputus. Ada beberapa
jenis sakelar
yang semuanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk mengalirkan
ataupun untuk memutuskan arus listrik. Pada prinsipnya, sakelar terdiri
dari dua keping penghantar yang bisa diputus atau disambungkan sesuai
dengan kebutuhan. Bagian-bagian sakelar adalah sebagai berikut:
Tombol sakelar dipakai untuk memutus sambungan plat logam. Apabila
tongkat sakelar ditekan maka kedua logam akan bersentuhan. Hal tersebut
yang menyebabkan sakelar dalam posisi hidup (on) dan arus listrik akan
mengalir. Pada saat sakelar dalam posisi mati (off ), muatan listrik
tidak bisa menyeberang lewat sakelar tersebut. Arus listrik akan
terhenti mengalir dan benda-benda listrik akan berhenti bekerja pula.
b). Sekering
Pengertian sekering adalah alat listrik yang dipakai untuk
memutuskan arus listrik dengan otomatis. Ada berbagai macam bentuk dan
ukuran sekering yang dipasarkan. Alat elektronik yang dijual di pasar
umumnya telah dilengkapi dengan sekering yang disebut fuse.
Secara umum pemasangan sekering dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada komponen-komponen elektronik akibat arus listrik yang
tiba-tiba membesar pada saat pemakaian. Sekering dibuat dalam upaya
untuk mencegah masuknya arus yang terlalu besar pada rangkaian listrik
karena adanya hubungan singkat. Hubungan singkat terjadi karena adanya
sentuhan secara langsung antara kutub positif dan kutub negatif
rangkaian sehingga timbul arus listrik yang terlalu besar. Kondisi
tersebut disebut korsleting atau korslet. Dari keadaan
listik yang korslet akan menyebabkan arus listrik menjadi membesar dan
kawat menjadi panas. Sebagai akibatnya, bagian kabel akan menjadi
terbakar. Salah satu penyebab awal terjadinya kebakaran yaitu adany
apercikan api pada kabel listrik yang terbakar karena korslet. Oleh
sebab itu, pakailah sekering supaya dapat terjadinya kebakaran akibat
korslet dapat dicegah. Kawat sekering merupakan kawat yang terbuat dari
kawat kecil, pendek, dan mudah meleleh. Secara umum, kawat sekering
terbuat dari bahan timah atau perak. Dengan begitu, apabila arus listrik
membesar maka kawat akan cepat meleleh dan putus. Rangkaian kawat pada
sekering terputus dan kabel lain yang berada di dalam rangkaian tidak
sempat panas. Kawat sekering ini dimasukkan ke dalam tabung porselen
berpasir yang dapat memadamkan api. Tujuannya yaitu supaya sekering
tidak menyala pada waktu kawat sekering terbakar dan meleleh.
Beda Potensial atau Tegangan Listrik
bagaimana lampu sepeda bisa menyala? Hal tersebut terjadi karena adanya arus listrik dari dinamo sepeda.
Pengertian dinamo adalah sebuah sumber energi listrik yang bisa mengubah energi gerak, yaitu
gerak
berputar roda sepeda menjadi energi listrik. Selain dinamo, ada juga
sumber energi listrik yang lainnya, seperti baterai, akumulator (aki),
elemen volta, generator, dan sel surya. Agar arus listrik bisa mengalir
dalam suatu kawat penghantar rangkaian listrik, maka antara kedua ujung
kawat tersebut harus mempunyai beda potensial. Alat yang bisa
menghasilkan beda potensial disebut
sumber tegangan listrik.
Seperti halnya dengan air, pada arus listrik juga akan mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Aliran air akan terhenti apabila
permukaaan air sudah sama tinggi. Untuk dapat mengembalikan supaya
terjadi perbedaan ketinggian, air harus dipompa kembali ke atas. Pada
suatu sumber tegangan, kutub positif mempunyai potensial yang lebih
tinggi daripada kutub negatif. Oleh karena itu, arus listrik akan
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Beda potensial
listrik dinamakan
tegangan listrik dan untuk satuannya yaitu
volt.
Terdapat berbagai macam jenis sumber tegangan listrik antara lain
baterai (elemen kering), akumulator (aki), dan elemen volta. Sumber
tegangan listrik pada rangkaian disimbolkan dengan huruf V. Beda
potensial listrik adalah banyaknya energi yang dipakai untuk memindahkan
muatan listrik dari titik yang potensialnya tinggi ke titik yang
potensialnya rendah. Simbol untuk beda potensial listrik adalah huruf V,
singkatan dari
voltage dan dirumuskan sebagai berikut:
a). Mengukur Tegangan Listrik
Alat yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik disebut
voltmeter.
Seperti halnya pada amperemeter, voltmeter pun ada yang berdiri sendiri
dan ada yang bergabung dengan alat ukur yang lain. Pembacaan skala pada
voltmeter mirip dengan amperemeter dan satuan yang digunakan adalah
volt. Cara membaca skala voltmeter yaitu
Cara pemasangan alat ukur tegangan listrik pada rangkaian, berbeda
dengan cara pemasangan alat ukur arus listrik. Sebab beda potensial
terjadi antara dua titik yang berbeda, yaitu potensial tinggi dan
potensial rendah, maka pemasangan alat ukur voltmeter harus dipasang
pada dua titik tersebut atau dipasang paralel pada rangkaian.
b). Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan
Supaya dapat menghasilkan arus listrik pada suatu rangkaian, diperlukan
beda potensial. Dengan menggunakan baterai merupakan salah satu cara
untuk menghasilkan beda potensial tersebut. George Simon Ohm (1787–1854)
menentukan dengan percobaannya bahwa arus pada kawat logam sebanding
dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya. Apabila teman
- teman menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus akan dua kali
lipat dibandingkan apabila dihubungkan ke baterai 3 V. Berapa besar
aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, namun juga
akan tergantung pula pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran
elektron. Karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat maka
elektron-elektron menjadi melambat. Semakin tinggi hambatan ini, maka
akan semakin kuat arus untuk suatu tegangan V sehingga didapat
persamaan:
Fungsi hambatan atau sering disebut resistor yaitu
untuk mengatur besar atau kecilnya arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian tertutup. Hambatan dalam suatu rangkaian bisa dipasang secara seri, paralel, atau dipasang kombinasi keduanya.
Rangkaian Seri
Pada saat dua atau lebih hambatan dipasang dari ujung ke ujung maka
dikatakan hambatan dihubungkan secara seri. Berikut gambarnya
Muatan yang melewati R
1 akan melewati R
2 dan R
3, oleh karenanya arus I yang sama melewati setiap hambatan.
Apabila dilihat dari rangkaian, tegangan sumber akan sama dengan jumlah tegangan dalam setiap hambatan.
Berdasarkan hukum ohm maka tegangan untuk tiap - tiap hambatan adalah seperti yang berikut ini:
Untuk contohnya yaitu apabila baterai 12 V dihubungkan dengan resistor 4
Ω, arus akan menjadi 3 A. Namun apabila baterai 12 V dihubungkan dengan
tiga buah resistor 4 Ω yang dirangkai seri, hambatan totalnya 12 Ω dan
arus yang mengalir hanya sebesar 1 A
Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, arus total I yang meninggalkan baterai terbagi
menjadi 3 cabang. Oleh sebab muatan listrik tetap, maka arus yang masuk
ke dalam titik cabang harus sama dengan arus yang keluar dari titik
cabang.
Sehingga pada saat hambatan terhubung paralel, masing-masing mengalami tegangan yang sama.
Olehkarenanya, tegangan sumber diberikan pada setiap hambatan. Untuk mengetahui hambatan pengganti pada rangkaian paralel maka:
Sumber Tegangan Listrik
Beberapa sumber tegangan listrik yang sering dipakai di antaranya yaitu elemen kering, elemen volta, dan akumulator.
a. Elemen Volta
Untuk pertama kalinya elemen volta oleh Alesandro Volta (1745–1827).
Elemen volta merupakan sel elektrokimia yang bisa menghasilkan arus
listrik.
Prinsip elemen volta ini yaitu dipakai untuk membuat baterai dan aki yang bisa bekerja dalam waktu yang lebih lama.
b. Elemen Kering
Baterai merupakan elemen kering atau sel kering. Elemen kering ini
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri atas dua
elektroda dan masing-masing elektroda memiliki bahan kimia yang berbeda.
Terdapat berbagai jenis, tipe, dan ukuran baterai. Baterai dipakai
sebagai sumber energi, misalnya untuk menggerakkan mobil mainan,
menyalakan lampu senter, radio, dan remote TV. Sebuah baterai ukuran
kecil, umumnya mempunyai tegangan sebesar 1,5 V. Baterai yang disusun
seri menghasilkan nilai tegangan yang lebih besar. Besarnya tegangan
total baterai yang disusun seri merupakan penjumlahan dari besar
tegangan setiap baterai.
Apabila tiga baterai bertegangan 1,5 V dipasang seri, tegangan total
rangkaian itu menjadi 4,5 V, yaitu dari hasil penjumlahan 1,5 V + 1,5 V +
1,5 V. Secara matematis, perumusannya bisa kita tulis seperti yang
berikut ini
V
total = V
1 + V
2 + V
3
Alat elektronika yang memakai baterai sebagai sumber energi listriknya,
dianjurkan dimatikan apabila tidak dipergunakan, karena energi kimia
dalam baterai akan cepat habis dan baterai tidak dapat digunakan lagi.
c. Akumulator
Akumulator (aki) termasuk elemen sekunder, artinya elemen yang reaksi kimianya bisa dibalik.
Pada proses pengisian aki, kutub positif aki dipasangkan pada kutub
negatif sumber tegangan arus searah dan kutub negatif aki dipasangkan
pada kutub positif sumber tegangan arus searah. Reaksi kimia yang
terjadi pada waktu mengisi aki berkebalikan dengan reaksi kimia pada
waktu aki dipakai.
Pada kehidupan sehari-hari, aki sering kita dijumpai di mobil ataupun
motor. Aki dimanfaatkan untuk menghidupkan mesin mobil sebagai sumber
energi listrik. Untuk daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik
PLN, aki dapat dipakai sebagai sumber energi untuk TV dan radio.
Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian gambar elemen kering atau batu baterai di buku catatan