Kamis, 08 April 2021

 

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

IPA KELAS 9, KAMIS 8 APRIL 2021

 

KD : Memahami konsep dasar Teknologi Ramah Lingkungan 

Tujuan : Siswa dapat memahami konsep dasar Teknologi Ramah Lingkungan dalam kehidupan sehari-hari

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang memahami konsep dasar teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan


Lingkungan sekitar kita tidak lepas dari pemanfaatan teknologi, mulai di bidang pertanian, industri besar, dan industri skala rumah tangga. Pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan. 

Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus memperhatikan lingkungan di sekitar kita. Selain untuk menjaga kelestarian alam, menjaga lingkungan bermanfaat untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga. Teknologi ramah lingkungan (sustainable technology/green technology) merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Teknologi tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan dan pemenuhan kebutuhan manusia. 

Teknologi ramah lingkungan bertujuan untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa untuk kepentingan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi ramah lingkungan juga dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.

Sumber energi kelistrikan dapat berasal dari matahari, angin, dan air. Sumber energi alternatif juga dipilih karena dapat diperbarui dan tidak mencemari lingkungan. Lingkungan sekitar kita tidak lepas dari pemanfaatan teknologi. Diakui memang, untuk bisa mendapatkan teknologi ini dibutuhkan biaya cukup mahal bila dibandingkan membeli peralatan dengan teknologi konvensional. Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan bagi kita utamanya para pengembang untuk menciptakan teknologi hijau yang ramah akan lingkungan namun juga terjangkau harganya (murah). 

1. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan bidang Energi dan Industri

a. Biogas

Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang saat ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Biogas diperoleh dari proses fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen). Bakteri anaerob tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas metana (CH4) sebesar 75%, dan gas lainnya seperti karbondioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida. 

b. Biofuel

Biofuel merupakan teknologi penyediaan energi alternatif dengan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Biofuel, berasal dari bahan-bahan organik. Tahukah kamu apa yang membedakan biofuel dengan bahan bakar fosil? Keduanya memang berasal dari bahan-bahan organik tetapi biofuel dapat diolah langsung dari bahan organik seperti tumbuh-tumbuhan sedangkan bahan bakar fosil berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati selama jutaan tahun yang lalu. Ada dua jenis biofuel yaitu dalam bentuk etanol dan biodiesel. Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dapat dibuat dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam. Beberapa tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti jagung, sorgum, atau singkong biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol. Sedangkan biodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak nabati.

c. Sel Surya

Tahukah kamu bagaimana sel surya mengubah energi matahari menjadi listrik? Ketika cahaya matahari melalui panel surya, cahaya menghasilkan emisi elektron pada komponen panel. Elektron ini kemudian dihubungkan dengan sistem tertentu sehingga dihasilkan listrik yang selanjutnya dialirkan dan disimpan pada baterai sehingga dapat digunakan pada saat mendung atau malam hari. Energi yang lebih juga dapat digunakan untuk menggerakkan pompa yang memompa udara ke dalam lubang besar dalam tanah.

d. Pembangkit Listrik Tenaga Air

Tenaga air atau hydropower menggunakan energi gerak (energi kinetik) dari aliran air untuk menghasilkan listrik. Siklus air dari hydropower diawali adanya evaporasi atau penguapan air yang kemudian membentuk awan dan hujan. Air hujan yang terdapat pada dataran tinggi, selanjutnya mengalir ke daerah yang lebih rendah. Tenaga dari aliran air ini yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

e. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut

Listrik dapat pula dihasilkan dari aliran air yang berasal dari pasang surut air laut dan ombak. Di beberapa pantai dan muara, level ketinggian air dapat naik atau turun hingga 6 meter bahkan lebih. Bendungan dibangun melintasi bibir pantai dan muara untuk mengambil energi pada aliran air laut ini untuk digunakan sebagai hydropower.

f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Tidak seperti minyak dan batubara, angin tersebar luas dan tidak pernah habis, dan pembangkit listrik tenaga angin sangatlah bebas polusi. Pembangkit listrik ini dapat dibangun dalam waktu 9-12 bulan dan dapat dikembangkan lebih besar lagi jika diperlukan. Pembangkit listrik tenaga angin merupakan cara paling murah untuk menghasilkan listrik. Jika teknologi ini diterapkan di Indonesia diperkirakan Indonesia tidak akan kekurangan listrik, bahkan listrik di Indonesia akan berlebih. Indonesia sudah mulai mencoba membangun pembangkit listrik tenaga angin, misalnya di Nusa Penida, yaitu suatu pulau kecil di Selatan pulau Bali dan juga di Nusa Tenggara Timur.

2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan bidang Lingkungan

Dalam bidang lingkungan aplikasi teknologi ramah lingkungan antara lain biopori, fitoremediasi, toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air.

a. Biopori

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

b. Fitoremediasi

Fitoremediasi adalah proses bioremediasi yang menggunakan berbagai tanaman untuk menghilangkan, memindahkan, dan atau menghancurkan kontaminan dalam tanah dan air bawah tanah. Konsep penggunaan tanaman untuk penanganan limbah dan sebagai indikator pencemaran udara dan air sudah lama ada, yaitu fitoremediasi dengan sistem lahan basah, lahan alang-alang, dan tanaman apung. Selanjutnya konsep fitoremediasi berkembang untuk penanganan masalah pencemaran tanah. Beberapa tanaman yang digunakan dalam fitoremediasi adalah:

  • Sansiviera atau lidah mertua mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok dan dapat menyerap radiasi barang elektronik.
  • Bungur dan mahoni, pohon ini dikenal dengan manfaatnya yang dapat menyerap polutan udara seperti timbal. Maka kedua pohon ini biasanya ditanam di kota besar seperti Jakarta, serta di jalan protokol yang padat akan aktivitas lalu lintas.
  • Sirih belanda, manfaat dari tanaman ini adalah mampu menyerap formaldehida serta benzene. Rumah pun akan terasa lebih segar, apabila tumbuhan ini ditanam di sekitar perkarangan rumah.

c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)

Ide composting toilet diambil dari sistem toilet cubluk yang banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia. Toilet ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap pengguna. Manfaat yang didapat dengan menggunakan composting toilet adalah menghemat penggunaan air bersih sehingga air bersih yang tadinya digunakan untuk penyiraman toilet dapat digunakan untuk kegiatan yang lain, teknologi ini tidak menimbulkan bau pada saat proses pengomposan, tidak memerlukan banyak energi,


3. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan bidang Lingkungan

Dalam bidang transportasi aplikasi teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada kendaraan hidrogen, mobil surya, dan mobil listrik.

a. Kendaraan Hidrogen

Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang mempergunakan gas hidrogen sebagai bahan bakarnya. Kendaraan ini tidak terbatas pada mobil saja, melainkan telah ada pesawat udara yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya. Pada dasarnya kendaraan seperti ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar konvensional seperti minyak yang biasanya akan menimbulkan polusi dan efek rumah kaca.

b. Mobil Surya

Mobil Tenaga Surya “Solar Car” atau tenaga matahari, yaitu tipe kendaraan listrik yang memakai tenaga matahari untuk sumber dayanya. Daya matahari ditangkap dengan memakai panel sel surya lalu dipakai untuk menggerakkan motor listrik yang berperan untuk memutar roda. Supaya bisa dipakai dengan cara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan area untuk menyimpan energy (energy storage) biasanya dipakai accu/aki atau baterai.

c. Mobil Listrik

Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan satu atau lebih motor listrik atau motor traksi sebagai tenaga penggeraknya. Ada 3 macam kendaraan listrik yang sekarang ada di pasaran, yaitu mobil listrik yang mendapatkan tenaga dari stasiun pengisian luar, mobil listrik yang mendapatkan tenaga dari listrik yang disimpan yang tenaga awalnya dari sumber luar, dan mobil listrik yang mendapatkan tenaga listriknya dari generator listrik, misalnya mesin pembakaran dalam (disebut juga kendaraan listrik hibrida), atau sel hidrogen. 


 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakann tugas ini:

Sebutkan contoh-contoh teknologi ramah lingkungan:

Kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar