Mata pelajaran : IPA
Fase/Kelas :
D / VIII
Materi : SITEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Pertemuan : 1-3
Guru Pengampu : SEPTYANA FORI
Waktu Pembelajran : JUM'AT, 12 SEPTEMBER 2025
Capaian Pembelajaran :
Peserta
didik mampu memahami struktur dan fungsi tubuh makhluk hidup serta zat
makanan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan,
dan sistem ekskresi pada manusia, serta dapat menghubungkan
sistem-sistem tersebut dalam kehidupan
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat:
1. Memahami struktur dan fungsi tubuh
2. Memahami zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
3. Memahami sistem pencernaan manusia
4. Memahami sistem peredaran darah pada manusia
5. Memahami sistem pernapasan manusia
6. Memahami sistem Ekskresi pada manusia
Alhamdulilah hari ini, kita bisa bertemu dalam pembelajaran IPA . Semoga dalam proses pembelajaran kita diberikan kemudahan dalam pemahaman amin …
Sebelum memasuki materi hari ini, tak lupa ibu ingatkan untuk melaksanakan sholat dhuha dan marojaah .
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan antara lain;
- dinding sel
- Vakuola
- Sitoplasma
Sel hewan dan tumbuhan ,memiliki dinding yang berbeda. Juika sel hewan elastis dan sel tumbuhan tetap
Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah Manusia & Fungsinya
Sistem peredaran darah adalah salah satu aspek penting dalam tubuh kita. Kenapa? Karena sistem peredaran darah ini bertanggung jawab untuk mengalirkan darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dari proses inilah organ dan jaringan dalam tubuh kita menerima suplai yang diperlukan untuk bekerja dan menjaga kita tetap hidup sehat.
sistem peredaran darah manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Darah
sekitar 8% dari total berat badan kita adalah darah? Darah itu penting banget buat tubuh. Darah berfungsi untuk mengangkut bahan atau zat makanan, oksigen, hormon, serta sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh manusia.
Darah juga berperan untuk menjaga kadar asam-basa cairan tubuh, serta mengontrol suhu di tubuh kita.
darah terdiri dari dua komponen utama, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan komponen penyusun darah yang paling banyak. Terdiri dari mineral, protein-protein darah, antibodi, nutrisi, hormon, gas terlarut, dan zat hasil ekskresi.
Sementara itu, sel darah dibagi lagi nih menjadi tiga komponen penyusun, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Ketiganya, tentu saja punya peran dan fungsi yang berbeda.
a. Sel Darah Merah
Sel darah merah berfungsi untuk membawa hemoglobin yang mengikat oksigen dari paru-paru menuju jaringan lain di tubuh. Selain itu, sel darah merah juga harus mengangkut hemoglobin yang mengikat karbondioksida kembali ke paru-paru, untuk melanjutkan siklus pernapasan manusia.
Kamu tahu penyakit anemia nggak? Anemia itu disebabkan ketika kamu kekurangan sel darah merah! Efeknya bisa membuat kamu cepat lelah dan pusing. Itu karena tubuh kekurangan suplai oksigen, sebab jumlah sel darah merah yang berperan mengedarkan oksigen tersebut jumlahnya sedikit.
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih disebut juga dengan leukosit. Ukurannya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih berfungsi untuk menjaga kekebalan dan pertahanan tubuh. Jadi, ketika kamu sedang terluka
sel darah putih atau leukosit akan bertugas menetralkan bakteri dan kuman yang masuk, mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah.
c. Keping Darah (Trombosit)
Terakhir, keping darah atau trombosit berfungsi untuk menggumpalkan darah. Tujuannya, untuk mengurangi darah yang keluar ketika terjadi luka terbuka pada manusia
Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah itu, bentuknya kayak pipa-pipa gitu. Pembuluh darah berfungsi untuk mengalirkan darah. pembuluh darah pada manusia terdiri dari 3 jenis, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh darah balik (vena), dan pembuluh darah kapiler.
a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)
Pembuluh darah nadi atau arteri adalah pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah yang kaya oksigen keluar dari jantung. Arteri memiliki dinding tebal dan lapisan otot yang membantu darah bergerak (mengalir).
Arteri terbesar di tubuh kita namanya aorta. Tugasnya membawa darah dari jantung menuju organ-organ di seluruh tubuh. Arteri juga punya cabang-cabang yang lebih kecil, disebut arteriol.
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
Sementara pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Emang sesimpel itu aja sih. Coba deh lihat pergelangan tangan kamu. Kamu pasti menemukan sesuatu yang bentuknya memanjang di dalam kulit yang warnanya hijau kebiruan. Nah, itulah vena!
Vena tidak memiliki lapisan otot seperti arteri. Tapi, vena punya katup-katup yang menjaga darah tetap bergerak.
c. Pembuluh Darah Kapiler
Di sisi lain, pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Bisa oksigen, karbon dioksida, nutrien, zat kimia, sampai sisa metabolisme. Pembuluh darah kapiler akan menghubungkan arteri dengan vena.
Bisa dikatakan, pembuluh darah kapiler merupakan jenis pembuluh darah terkecil. Dinding kapiler hanya setebal satu sel aja, terbuat dari sel-sel endotel. Namun, tetap memungkinkan oksigen, nutrisi, dan zat-zat sisa untuk lewat.
3. Jantung
jantung itu memang selalu berdetak bahkan ketika kita tidur.
Ukurannya cuma sekepalan tangan kita, tapi jantung adalah bagian utama dalam sistem peredaran darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh dengan bantuan pembuluh darah.
Lalu, bagaimana caranya supaya si jantung ini bisa terus-terusan memompa darah ke tubuh kita? Jawabannya, karena jantung ini punya 4 ruangan yang dipisahin dinding dengan lapisan otot yang yang bisa gerak.
Ya, meskipun di tubuh kita ada begitu banyak darah yang selalu bergerak setiap saat, tapi jangan salah. Kandungan di darah ini kan beda-beda. Darah yang mengandung oksigen, nggak boleh bercampur sama yang mengandung karbon dioksida.
a. Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Setelah tahu apa saja organ-organ yang turut serta dalam sistem peredaran darah, sekarang kita masuk ke jenis-jenisnya ya. Secara umum, pada manusia terbagi menjadi dua jenis sistem peredaran darah. Peredaran darah besar disebut dengan peredaran darah sistemik.
Peredaran darah besar dimulai dari darah yang mengandung oksigen dipompa oleh bilik kiri, menuju kapiler darah di seluruh tubuh melalui aorta, yaitu arteri yang paling besar.
Setelahnya, darah dari tubuh yang sudah tidak mengandung oksigen (adanya CO2), akan dikembalikan ke serambi kanan oleh vena cava superior (pembuluh vena terbesar buat tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (pembuluh vena terbesar buat tubuh bagian bawah).
proses peredaran darah besar meliputi: Jantung – seluruh tubuh – jantung.
b. Peredaran Darah Kecil (Pulmonalis)
Berbeda dengan peredaran darah besar yang meliputi seluruh tubuh, peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang mencakup paru-paru. Perjalanannya, darah yang mengandung karbon dioksida di bilik kanan dipompa ke kapiler paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis.
Di paru-paru, terjadi pertukaran gas (difusi) yang mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Setelah keluar dari paru-paru, darah dialirkan oleh vena pulmonalis ke serambi kiri.
Peredaran darah kecil (Sumber: Hayden McNeil via Youtube)
Secara sederhana, proses peredaran darah kecil sebagai berikut: Jantung – paru-paru – jantung.
Apa saja macam-macam komponen darah manusia?
Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang semuanya beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Jadi secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit (platelet/keping darah).
Semua komponennya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam tubuh. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup banyak di dalam darah, dibandingkan kedua komposisi darah lainnya, yaitu leukosit dan trombosit. Warna darah yang merah pekat salah satunya disebabkan oleh keberadaan hemoglobin, protein yang bertugas mengikat oksigen dalam darah.
Selain hemoglobin, di dalam sel darah merah juga terdapat hematokrit. Hematokrit adalah volume sel darah merah dibandingkan dengan volume darah total (sel darah merah dan plasma).
Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya. Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk untuk menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kadar normal sel darah merah yang dapat dideteksi dengan tes darah lengkap:
- Laki-laki: 4,32-5,72 juta sel per mikroliter darah
- Perempuan: 3,90-5,03 juta sel per mikroliter darah
Sementara itu, kadar normal hemoglobin dan hematokrit normal adalah:
- Hemoglobin: Sebesar 132-166 gram per liter (laki-laki) dan 116-150 gram per liter (perempuan)
- Hematokrit: Sebesar 38,3-48,6 persen (laki-laki) dan 35,5-44,9 persen (perempuan)
Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas dalam membantu eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel-sel darah merah disebut hematokrit.
Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh hormon yang terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. Sel darah merah akan mengalami proses pematangan selama tujuh hari di sumsum tulang baru kemudian dilepaskan ke aliran darah.
Umumnya, masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120 hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah merah baru.
2. Sel darah putih (leukosit)
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit dalam seluruh komposisi. Meski begitu, komponen darah ini mengemban tugas yang tidak main-main, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.
Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah 3.400-9.600 sel per mikroliter darah, yang terdiri atas beberapa jenis.
Berikut jenis-jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang, lengkap dengan persentase normalnya pada orang dewasa:
- Neutrofil (50-60 persen)
- Limfosit (20-40 persen)
- Monosit (2-9 persen)
- Eosinofil (1-4 persen)
- Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya.
3. Trombosit (keping darah/platelet)

Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel. Trombosit atau kadang disebut juga keping darah adalah sebuah fragmen sel berukuran kecil. Komponen darah yang satu ini juga disebut sebagai keping darah.
Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.
Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung.
Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.
4. Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Darah di dalam tubuh Anda, sekitar 55-60 persennya adalah plasma darah. Plasma darah sendiri tersusun dari air kurang lebih 92%, dan 8% sisanya merupakan karbon dioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein pembeku (faktor koagulasi), serta bahan kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Protein pembeku yang dibawa oleh plasma ini nantinya akan bekerja bersama trombosit sebagai faktor pembekuan (koagulasi) dalam proses pembekuan darah.
Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat.
Keempat komponen darah yang telah disebutkan memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan Anda. Oleh karena itu, jagalah kesehatan Anda untuk mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah. Salah satunya dengan menjalani pola hidup sehat.
Proses pembekuan darah
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Berikut adalah beberapa gangguan pada sistem peredaran darah yang perlu Anda waspadai:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah salah satu gangguan pada sistem peredaran darah yang paling umum terjadi. Kondisi ini seringkali tidak bergejala, tetapi jika muncul, gejalanya bisa berupa sakit kepala, mimisan, dan sesak napas.
Hipertensi yang tidak segera ditangani dapat merusak pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti sindrom metabolik, demensia, aneurisma, stroke, serangan jantung, gagal jantung, serta gagal ginjal.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah menyempit dan mengeras akibat penumpukan plak. Pada tahap awal, ateroklesosis tidak menimbulkan gejala apa pun.
Gejala baru muncul saat pembuluh darah sudah tertutup oleh plak, sehingga tidak dapat mengalirkan darah ke organ atau jaringan tubuh. Biasanya, gejala aterosklerosis yang muncul berbeda-beda, tergantung pada pembuluh darah mana yang mengalami penyempitan.
3. Serangan jantung
Serangan jantung adalah gangguan sistem peredaran darah yang serius dan tergolong sebagai kegawatdaruratan medis. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat aliran darah menuju jantung menjadi terganggung, seperti penyakit jantung koroner dan ateroklerosis.
Beberapa gejala serangan jantung adalah nyeri dada, sesak napas, pusing, lemas, serta timbulnya perasaan cemas yang luar biasa.
4. Trombosis vena dalam
Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis adalah kondisi ketika pembuluh darah vena tersumbat oleh bekuan darah. Kondisi ini paling sering terjadi pada area tungkai. DVT tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan karena bisa menyebabkan komplikasi serius berupa emboli paru.
5. Iskemia
Iskemia adalah istilah medis yang digunakan jika jaringan tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, misalnya pada otot jantung. Iskemia pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau lebih arteri koroner.
6. Stroke
Gangguan pada sistem peredaran darah lainnya adalah stroke. Kondisi ini terjadi saat suplai darah menuju otak terhenti atau terganggung.
Salah satu penyebab stroke adalah adanya sumbatan di pembuluh darah yang mengarah ke otak. Stroke yang disebabkan oleh adanya sumbatan ini dikenal dengan sebutan stroke iskemik.
Gangguan pada sistem peredaran darah tidak dapat dianggap sepele dan perlu ditangani segera. Untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem peredaran darah, Anda dianjurkan menjalani pola hidup sehat, seperti:
- Rutin berolahraga
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Membatasi asupan garam
- Tidak merokok
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan atau check-up secara berkala ke dokter untuk memastikan tidak adanya gangguan pada sistem peredaran darah atau penyakit lain di dalam tubuh Anda.
EVALUASI
- Sebutkann organ-organ peredaran drah
- Sebutkan fungsi dari masinbg-masingorgan tersebut
- Sebutkan kelainan pada sistemperedaran darah
Dikertjakan di buku latihan dan dikumpulkan
KESIMPULAN
- Sistem peredaran darah adalah salah satu aspek penting dalam tubuh kita. Kenapa? Karena sistem peredaran darah ini bertanggung jawab untuk mengalirkan darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dari proses inilah organ dan jaringan dalam tubuh kita menerima suplai yang diperlukan untuk bekerja dan menjaga kita tetap hidup sehat.
- sistem peredaran darah manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung
- Jantung berfungsi untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh dengan bantuan pembuluh darah.
- menjalani pola hidup sehat, seperti:
- Rutin berolahraga
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Membatasi asupan garam
- Tidak merokok
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
REFERENSI
- Buku Paket IPA kealas 8
-https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-apa-saja-penyakit-dan-kelainan-pada-sistem-peredaran-darah
- ttps://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_pada_sistem_peredaran_darah_manusia
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6427432/10-jenis-penyakit-pada-sistem-peredaran-darah-siswa-catat-nih
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_pada_sistem_peredaran_darah_manusia