Memahami pertumbuhan pada tumbuhan dan hewan, sifat keturunan,
serta kelangsungan makhluk hidup
Tumbuh kembang organisme
Peserta didik dapat memahami perkembangbiakan aseksual pada
tumbuhan
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menganalisa cara perkembangbiakan vegetatif
alami pada tumbuhan
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menjelaskan contoh Perkembangbiakan
vegetative pada tumbuhan
Pilihan ganda
Disajikan data Peserta didik dapat menganalisa cara
Perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan
Pilihan ganda
Disajikan data sekelompok hewan, Peserta didik dapat menentukan
dapat menentukan jenis perkembangbiakan kelompok hewan tersebut
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menyebutkan ciri tumbuhan yg dapat melakukan
penyerbukan secara generatif
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menyebutkan alatperkembangbiakan generatif tumbuhan
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menentukan kelompok hewan yg mengalami
metamorphosis sempurna
Pilihan ganda
Disajikan gambar sekolompok hewan, Peserta didik dapat
menganalisa kelompok hewan yang perkembangbiakannya secara ovovivipar
Pilihan ganda
3.2
Mendeskripsikan keterkaitan system koordinasi, reproduksi, dan
homeostasis dengan fungsinnya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada
system organ
Sistem koordinasi,Reproduksi, dan homeostasis
Disajikan data Peserta didik dapat menyebutkan organ reproduksi
pada pria
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ reproduksi pada pria
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menjelaskan tahapan perkembangan embrio
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ reproduksi wanita
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ reproduksi wanita
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ reproduksi wanita
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menyebutkan fungsi organ reproduksi wanita
Pilihan ganda
Peserta didik dapat
menyebutkan istilah terhentinya proses menstruasi
Pilihan ganda
Pesrta didik dapat memahami tentang homeostasis. Perlindungan
tubuh terhadap kondisi luar
Pilihan ganda
3.3
Mengidentifikasi tekanan zat serta keterkaitan penerapannya
Memahami konsep tekanan
Peserta didik dapat memahami konsep tekanan zat padat
Pilihan ganda
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait tekanan zat
Peserta
didik mampu memahami struktur dan fungsi tubuh makhluk hidup serta zat
makanan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan,
dan sistem ekskresi pada manusia, serta dapat menghubungkan
sistem-sistem tersebut dalam kehidupan
Tujuan Pembelajaran :
Pesertadidikdapat:
1. Memahami struktur dan fungsi tubuh
2. Memahami zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
3. Memahami sistem pencernaan manusia
4. Memahami sistem peredaran darah pada manusia
5. Memahami sistem pernapasan manusia
6. Memahami sistem Ekskresi pada manusia
Alhamdulilah
hari ini, kita bisa bertemu dalam pembelajaran IPA . Semoga dalam proses
pembelajaran kita diberikan kemudahan dalam pemahaman amin …
Sebelum
memasuki materi hari ini,tak lupa ibu
ingatkan untuk melaksanakan sholat dhuha dan marojaah .
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan antara lain;
- dinding sel
- Vakuola
- Sitoplasma
Sel hewan dan tumbuhan ,memiliki dinding yang berbeda. Juika sel hewan elastis dan sel tumbuhan tetap
Materi
Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah Manusia & Fungsinya
Sistem peredaran darah adalah salah satu aspek penting dalam tubuh kita. Kenapa? Karena sistem peredaran darah ini bertanggung jawab untuk mengalirkan darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Dari proses inilah organ dan jaringan dalam tubuh kita menerima suplai
yang diperlukan untuk bekerja dan menjaga kita tetap hidup sehat.
sistem peredaran darah manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Darah
sekitar 8% dari total berat badan kita adalah darah? Darah itu penting banget buat tubuh. Darah berfungsi untuk mengangkut bahan atau zat makanan, oksigen, hormon, serta sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh manusia.
Darah juga berperan untuk menjaga kadar asam-basa cairan tubuh, serta mengontrol suhu di tubuh kita.
darah terdiri dari dua komponen utama, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan komponen penyusun darah yang paling banyak. Terdiri dari mineral, protein-protein darah, antibodi, nutrisi, hormon, gas terlarut, dan zat hasil ekskresi.
Sementara itu, sel darah dibagi lagi nih menjadi tiga komponen penyusun, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Ketiganya, tentu saja punya peran dan fungsi yang berbeda.
a. Sel Darah Merah
Sel darah merah berfungsi untuk membawa hemoglobin yang mengikat oksigen dari paru-paru menuju jaringan lain di tubuh. Selain itu, sel darah merah juga harus mengangkut hemoglobin yang mengikat karbondioksida kembali ke paru-paru, untuk melanjutkan siklus pernapasan manusia.
Kamu tahu penyakit anemia nggak? Anemia
itu disebabkan ketika kamu kekurangan sel darah merah! Efeknya bisa
membuat kamu cepat lelah dan pusing. Itu karena tubuh kekurangan suplai
oksigen, sebab jumlah sel darah merah yang berperan mengedarkan oksigen
tersebut jumlahnya sedikit.
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih disebut juga dengan leukosit. Ukurannya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih berfungsi untuk menjaga kekebalan dan pertahanan tubuh. Jadi, ketika kamu sedang terluka
sel darah putih atau leukosit akan bertugas menetralkan bakteri dan
kuman yang masuk, mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah.
c. Keping Darah (Trombosit)
Terakhir, keping darah atau trombosit berfungsi untuk menggumpalkan darah. Tujuannya, untuk mengurangi darah yang keluar ketika terjadi luka terbuka pada manusia
Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi
kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di
Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga
bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah itu, bentuknya kayak pipa-pipa gitu. Pembuluh darah berfungsi untuk mengalirkan darah. pembuluh darah pada manusia terdiri dari 3 jenis, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh darah balik (vena), dan pembuluh darah kapiler.
a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)
Pembuluh darah nadi atau arteri adalah pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah yang kaya oksigen keluardari jantung. Arteri memiliki dinding tebal dan lapisan otot yang membantu darah bergerak (mengalir).
Arteri terbesar di tubuh kita namanya aorta.
Tugasnya membawa darah dari jantung menuju organ-organ di seluruh
tubuh. Arteri juga punya cabang-cabang yang lebih kecil, disebut
arteriol.
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
Sementara pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang berfungsi membawa darahkembali ke jantung.
Emang sesimpel itu aja sih. Coba deh lihat pergelangan tangan kamu.
Kamu pasti menemukan sesuatu yang bentuknya memanjang di dalam kulit
yang warnanya hijau kebiruan. Nah, itulah vena!
Vena tidak memiliki lapisan otot seperti arteri. Tapi, vena punya katup-katup yang menjaga darah tetap bergerak.
c. Pembuluh Darah Kapiler
Di sisi lain, pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
Bisa oksigen, karbon dioksida, nutrien, zat kimia, sampai sisa
metabolisme. Pembuluh darah kapiler akan menghubungkan arteri dengan
vena.
Bisa dikatakan, pembuluh darah kapiler
merupakan jenis pembuluh darah terkecil. Dinding kapiler hanya setebal
satu sel aja, terbuat dari sel-sel endotel. Namun, tetap memungkinkan
oksigen, nutrisi, dan zat-zat sisa untuk lewat.
3. Jantung
jantung itu memang selalu berdetak
bahkan ketika kita tidur.
Ukurannya cuma sekepalan tangan kita, tapi jantung adalah bagian utama dalam sistem peredaran darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh dengan bantuan pembuluh darah.
Lalu, bagaimana caranya supaya si
jantung ini bisa terus-terusan memompa darah ke tubuh kita? Jawabannya,
karena jantung ini punya 4 ruangan yang dipisahin dinding dengan lapisan
otot yang yang bisa gerak.
Ya, meskipun di tubuh kita ada begitu
banyak darah yang selalu bergerak setiap saat, tapi jangan salah.
Kandungan di darah ini kan beda-beda. Darah yang mengandung oksigen,
nggak boleh bercampur sama yang mengandung karbon dioksida.
a. Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Setelah tahu apa saja organ-organ yang
turut serta dalam sistem peredaran darah, sekarang kita masuk ke
jenis-jenisnya ya. Secara umum, pada manusia terbagi menjadi dua jenis
sistem peredaran darah. Peredaran darah besar disebut dengan peredaran
darah sistemik.
Peredaran darah besar dimulai dari darah yang mengandung oksigen dipompa oleh bilik kiri, menuju kapiler darah di seluruh tubuh melalui aorta, yaitu arteri yang paling besar.
Setelahnya, darah dari tubuh yang sudah tidak mengandung oksigen (adanya CO2), akan dikembalikan ke serambi kanan oleh
vena cava superior (pembuluh vena terbesar buat tubuh bagian atas) dan
vena cava inferior (pembuluh vena terbesar buat tubuh bagian bawah).
proses peredaran darah besar meliputi: Jantung – seluruh tubuh – jantung.
b. Peredaran Darah Kecil (Pulmonalis)
Berbeda dengan peredaran darah besar yang meliputi seluruh tubuh, peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang mencakup paru-paru.
Perjalanannya, darah yang mengandung karbon dioksida di bilik kanan
dipompa ke kapiler paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis.
Di paru-paru, terjadi pertukaran gas
(difusi) yang mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Setelah keluar
dari paru-paru, darah dialirkan oleh vena pulmonalis ke serambi kiri.
Peredaran darah kecil (Sumber: Hayden McNeil via Youtube)
Secara sederhana, proses peredaran darah kecil sebagai berikut: Jantung – paru-paru – jantung.
Apa saja macam-macam komponen darah manusia?
Darah
tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang
semuanya beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini kemudian dibagi
lagi menjadi tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Jadi
secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam,
meliputi plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit
(platelet/keping darah).
Semua komponennya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam tubuh. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Sel darah merah (eritrosit)
Sel
darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup
banyak di dalam darah, dibandingkan kedua komposisi darah lainnya, yaitu
leukosit dan trombosit. Warna darah yang merah pekat salah satunya disebabkan oleh keberadaan hemoglobin, protein yang bertugas mengikat oksigen dalam darah.
Selain hemoglobin, di dalam sel darah merah juga terdapat hematokrit. Hematokrit adalah volume sel darah merah dibandingkan dengan volume darah total (sel darah merah dan plasma).
Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya. Tidak
seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk untuk
menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kadar normal sel darah merah yang dapat dideteksi dengan tes darah lengkap:
Laki-laki: 4,32-5,72 juta sel per mikroliter darah
Perempuan: 3,90-5,03 juta sel per mikroliter darah
Sementara itu, kadar normal hemoglobin dan hematokrit normal adalah:
Hemoglobin: Sebesar 132-166 gram per liter (laki-laki) dan 116-150 gram per liter (perempuan)
Hematokrit: Sebesar 38,3-48,6 persen (laki-laki) dan 35,5-44,9 persen (perempuan)
Selain
memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas dalam
membantu eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke
seluruh tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh
tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Persentase volume darah
keseluruhan yang terdiri dari sel-sel darah merah disebut hematokrit.
Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh hormon yang terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. Sel darah merah akan mengalami proses pematangan selama tujuh hari di sumsum tulang baru kemudian dilepaskan ke aliran darah.
Umumnya,
masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120
hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan
memproduksi sel darah merah baru.
2. Sel darah putih (leukosit)
Dibandingkan
dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih
sedikit dalam seluruh komposisi. Meski begitu, komponen darah ini
mengemban tugas yang tidak main-main, yakni melawan infeksi virus,
bakteri, jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini karena sel
darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing
tersebut.
Normalnya,
jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah 3.400-9.600 sel per
mikroliter darah, yang terdiri atas beberapa jenis.
Berikut jenis-jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang, lengkap dengan persentase normalnya pada orang dewasa:
Neutrofil (50-60 persen)
Limfosit (20-40 persen)
Monosit (2-9 persen)
Eosinofil (1-4 persen)
Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya
memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa
hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan,
hingga tahun, tergantung jenisnya.
3. Trombosit (keping darah/platelet)
Sumber: Net Doctor
Sedikit
berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan
sel. Trombosit atau kadang disebut juga keping darah adalah sebuah
fragmen sel berukuran kecil. Komponen darah yang satu ini juga disebut
sebagai keping darah.
Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah
(koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk
sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan perdarahan, sekaligus
merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.
Jumlah
trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit
per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran
normal, dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan.
Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan
jantung.
Sementara,
bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan
menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.
4. Plasma darah
Plasma
darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Darah di dalam
tubuh Anda, sekitar 55-60 persennya adalah plasma darah. Plasma darah
sendiri tersusun dari air kurang lebih 92%, dan 8% sisanya merupakan
karbon dioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta
garam mineral.
Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel
darah, untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil
limbah tubuh, antibodi, protein pembeku (faktor koagulasi), serta bahan
kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan
tubuh.
Protein pembeku yang dibawa oleh plasma ini nantinya akan
bekerja bersama trombosit sebagai faktor pembekuan (koagulasi) dalam
proses pembekuan darah.
Selain mengedarkan berbagai bahan
penting, plasma darah juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah
serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium, kalsium, kalium,
magnesium, klorida, dan bikarbonat.
Keempat komponen darah yang
telah disebutkan memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan
Anda. Oleh karena itu, jagalah kesehatan Anda untuk mencegah berbagai
penyakit yang berkaitan dengan darah. Salah satunya dengan menjalani
pola hidup sehat.
Proses pembekuan darah
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Berikut adalah beberapa gangguan pada sistem peredaran darah yang perlu Anda waspadai:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
adalah salah satu gangguan pada sistem peredaran darah yang paling umum
terjadi. Kondisi ini seringkali tidak bergejala, tetapi jika muncul,
gejalanya bisa berupa sakit kepala, mimisan, dan sesak napas.
Hipertensi yang tidak segera ditangani dapat merusak pembuluh darah
yang akhirnya menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti sindrom
metabolik, demensia, aneurisma, stroke, serangan jantung, gagal jantung, serta gagal ginjal.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis
adalah kondisi ketika pembuluh darah menyempit dan mengeras akibat
penumpukan plak. Pada tahap awal, ateroklesosis tidak menimbulkan gejala
apa pun.
Gejala baru muncul saat pembuluh darah sudah tertutup oleh plak,
sehingga tidak dapat mengalirkan darah ke organ atau jaringan tubuh.
Biasanya, gejala aterosklerosis yang muncul berbeda-beda, tergantung
pada pembuluh darah mana yang mengalami penyempitan.
3. Serangan jantung
Serangan jantung
adalah gangguan sistem peredaran darah yang serius dan tergolong
sebagai kegawatdaruratan medis. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak
mendapatkan pasokan darah yang cukup.
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat aliran darah menuju jantung menjadi terganggung, seperti penyakit jantung koroner dan ateroklerosis.
Beberapa gejala serangan jantung adalah nyeri dada, sesak napas, pusing, lemas, serta timbulnya perasaan cemas yang luar biasa.
4. Trombosis vena dalam
Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis
adalah kondisi ketika pembuluh darah vena tersumbat oleh bekuan darah.
Kondisi ini paling sering terjadi pada area tungkai. DVT tidak boleh
dibiarkan tanpa penanganan karena bisa menyebabkan komplikasi serius
berupa emboli paru.
5. Iskemia
Iskemia
adalah istilah medis yang digunakan jika jaringan tidak mendapatkan
suplai oksigen yang cukup, misalnya pada otot jantung. Iskemia pada
jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau
lebih arteri koroner.
6. Stroke
Gangguan pada sistem peredaran darah lainnya adalah stroke. Kondisi ini terjadi saat suplai darah menuju otak terhenti atau terganggung.
Salah satu penyebab stroke adalah adanya sumbatan di pembuluh darah
yang mengarah ke otak. Stroke yang disebabkan oleh adanya sumbatan ini
dikenal dengan sebutan stroke iskemik.
Gangguan pada sistem peredaran darah tidak dapat dianggap sepele dan
perlu ditangani segera. Untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem
peredaran darah, Anda dianjurkan menjalani pola hidup sehat, seperti:
Rutin berolahraga
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Membatasi asupan garam
Tidak merokok
Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan atau check-up secara berkala ke dokter untuk memastikan tidak adanya gangguan pada sistem peredaran darah atau penyakit lain di dalam tubuh Anda.
EVALUASI
- Sebutkann organ-organ peredaran drah
- Sebutkan fungsi dari masinbg-masingorgan tersebut
- Sebutkan kelainan pada sistemperedaran darah
Dikertjakan di buku latihan dan dikumpulkan
KESIMPULAN
- Sistem peredaran darah adalah salah satu aspek penting dalam tubuh kita. Kenapa? Karena sistem peredaran darah ini bertanggung jawab untuk mengalirkan darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Dari proses inilah organ dan jaringan dalam tubuh kita menerima suplai
yang diperlukan untuk bekerja dan menjaga kita tetap hidup sehat.
- sistem peredaran darah manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung
- Jantung berfungsi untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh dengan bantuan pembuluh darah.