Selasa, 29 September 2020

LISTRIK STATIS

IPA KELAS 9, SELASA 29 SEPTEMBER 2020

KD : 3.4 Memahami konsep listrik statis dan gejalannya dalam kehidupan sewhari-hari

Tujuan : Memahami konsep listrik statis dan gejalannya dalam kehidupan sehari-hari


Hewan yang memiliki daya listrik di tubuhnya

 Hiu Kepala Martil

Dengan ratusan ribu organ electrorecptor (disebut Ampullae dari Lorenzini) di dalam tubuh mereka, hiu ini menjadi satu satunya hiu yang memiliki sensitivitas listrik terbesar yang dapat mendeteksi sinyal dari setengah milyar volt hewan lain. Dan memudahkan dalam mencari mangsa.

Terdiri dari kanal yang dipenuhi jeli membuka sebagai pori-pori (dan tampak seperti bintik hitam di permukaan), ampullae mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh penduduk bawah air lainnya, sehingga martil untuk memindai pasir dan menggali makan malam dari dasar laut.

Martil juga dikatakan menggunakan deteksi internal mereka seperti perangkat GPS, membantu untuk menyesuaikan diri dengan mendeteksi arus laut yang bergerak dalam medan magnet bumi.

 

 Belut listrik

Paling sering ditemukan di perairan Amerika Selatan, belut listrik menghasilkan listrik lebih dari hewan lain di dunia. Dengan 5.000 sampai 6.000 electroplax! Apa lagi, penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat menghasilkan kejutan intermiten tanpa melelahkan selama satu jam. Bahwa jumlah tenaga listrik dengan mudah bisa membuktikan mematikan bagi manusia dewasa berukuran rata-rata.

Namun, sebagian dari apa yang membuat belut listrik sangat unik adalah kemampuannya untuk mengontrol intensitas guncangan mereka. Ikan dengan tegangan tinggi ini bertentangan dengan kepercayaan populer dan moniker orang orang, belut listrik tidak benar-benar diklasifikasikan sebagai belut, tetapi lebih sebagai ikan.

 

Echidnas

Termasuk anggota dari ordo monotreme, hewan-hewan berduri memiliki moncong memanjang yang berfungsi baik sebagai mulut dan hidung. Inilah moncong sama yang juga mengirim sinyal-sinyal listrik yang membantu mereka menemukan serangga untuk dilahap. Sistem electroreceptive di moncong kurang kompleks daripada platypuses, dengan hanya 2.000 electroplax dalam jangka snouted dan hanya 400 di snouted pendek.

Electroreception mereka terbukti berguna meskipun mereka menjadi hewan darat karena moncong mereka terus menerus basah. Hal ini jauh lebih mudah untuk menghantarkan listrik dalam air daripada di medan, itulah sebabnya mengapa kebanyakan hewan dengan electroreception terutama perairan. Namun, para ilmuwan percaya electroreceptors ini sedang "dipilih melawan" karena echidnas terestrial mengandalkan jauh lebih kecil pada electroreception untuk mencari makanan daripada rekan-rekan air mereka.

 

Electric Skate

Makhluk-makhluk ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dasar laut (air dingin), menggunakan kemampuan electrosense mereka untuk mengambil medan listrik lemah yang dikeluarkan oleh udang, siput dan kerang kegemaran mereka. Mulut mereka terletak di bagian bawah tubuh mereka, sehingga lebih mudah untuk mencari makanan.

Masing-masing dikembangkan dengan organ bilateral di sepanjang ekor yang menghasilkan sengatan listrik intermiten. Intensitas shock bervariasi dari spesies ke spesies, tetapi umumnya mereka diberkati dengan daya tahan, yang memungkinkan mereka untuk menahan goncangan cukup lama.

Meskipun mengandalkan diri mereka dengan listrik yang dihasilkan untuk melawan predator, mereka juga menggunakannya sebagai cara untuk mengenali dan berkomunikasi dengan satu sama lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 28 September 2020

LISTRIK STATIS

IPA KELAS 9, SENIN 28 SEPTEMBER 2020  

KD : 3.4 Memahami konsep listrik statis dan gejalannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk  

               hewan yang memiliki kelistrikan     

Tujuan Pembelajaran : - memahami konsep listrik statisdan gejalannya dalam kehidupan sehari hari

                                     - memahami konsep gaya listrik

 

Pengertian Listrik Statis dan Dinamis

Pertama kita akan membedakan listrik dari keadaan muatan listrik menjadi dua jenis yaitu :

1. Listrik Statis

Listrik Statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jmlah tertentu yang tetap (statis). Dalam bahasa yang sederhana listrik statis disebut juga listrik yang diam.

Muatan listrik akan tetap ada sampai benda kehilangan dengan cara sebuah arus melepaskan muatan listrik. Muatan listrik bisa positif atau negatif.

Muatan tersebut berupa zat yang terbentuk dari atom atom. Setiap atom memiliki inti yang disebut proton (positif) dan elektron (negatif).

2. Listrik Dinamis

Listrik dinamis adalah muatan listrik yang mengalir atau dapat bergerak. Dalam bahasa yang sederhana listrik dinamis ialah suatu gejala listrik yang disebabkan oleh bergeraknya muatan listrik.

Listrik dinamis bergerak dari suatu posisi yang muatan elektronnya tinggi menuju posisi elektron yag rendah sehingga tercapai kesetimbangan.

Kesetimbangan tersebut yang biasa disebut dalam batu batre itu habis daya.

Dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa dalam suatu alat penyimpan daya (misalnya batre).

Jika kita lihat dari muatan listriknya didalam batu batre kita bisa menyebutnya listrik statis karena muatan yang ada dalam batu batre tidak bergerak sampai batu batre itu digunakan dalam suatu alat listrik.

Setelah batu batre itu dihubungkan dan terdapat aliran listrik atau pergerakan muatan listrik maka proses itulah yang dinamakan listrik dinamis.

 

Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis

Untuk lebih memahami listrik statis dan dinamis inilah perbedaan antara keduanya:

  1. Listrik statis tidak mengalami pergerakan muatan listrik sedangkan listrik dinamis mengalami pergerakan muatan listrik atau disebut terjadi arus listrik.
  2. Listrik ststis terjadi karena gesekan atau gosokan dua benda sedangkan listrik dinamis terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik dan adanya arus searah maupun bolak balik.
  3. Parameter yang ada pada listrik statis sulit diukur untuk diukur sedangkan listrik dinamis relatif lebih mudah untuk mengukur arus, tegangan, hambatan maupun daya listrik yang terjadi di suatu rangkaian.

Sudah tau bedanya? kalo sudah, selanjutnya mari kita simak persamaannya berikut.

 

Persamaan Listrik Statis dan Dinamis

Dari perbedaan tersebut kedua listrik ini juga memiliki kesamaan antara lain :

  1. Kedaunya memiliki daya magnet yang salit tarik menarik
  2. Untuk menghasilkan listrik statis maupun dinamis memerlukan dua material yang saling berhubungan satu dengan yang lain sebagai perantara aliran listrik.
  3. Keduanya memiliki inti atom (proton dan elektron).

Setelah mengenal persamaan dan perbedaannya. Mari kita bahas rumus listrik statis dan dinamis.

 

 

 

 

Kamis, 24 September 2020

HUKUM PEWARISAN SIFAT
IPA KELAS 9, KAMIS 24 SEPTEMBER 2020

Assalamualaikuk Wr.Wb

KD : Menerapkan Konsep Hukum Pewarisan Sifat pada mahluk hidup
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami konsep hukum pewarisan sifat
                                     Siswa dapat memehami jujga tentang persilangan


Contoh Soal

1. Jika warna biji kuning (K) dominan terhadap warna biji hijau (k) dan biji kisut (b) memiliki sifat lemah terhadap biji bulat (B). Maka persilangan antara tanaman berbiiji bulat warna kuning (BbKK) dengan tanaman berbiji kisut warna hijau akan menghasilkan keturunan dengan fenotip kisut warna kuning sebesar …
A. 25%
B. 50%
C. 75%
D. 100%

Jawaban: B

Pembahasan:
Diketahui:
Tanaman berbiji bulat warna kuning (BbKK)
Tanaman berbiji kisut warna hijau (bbkk)
Ditanyakan: Rasio keturunan tanaman berbiji kisut warna kuning = …?

P= BbKK >< bbkk
Gamet = BK, bK >< bk
F1BKbK
bkBbKkbbKk

Genotip = 1 BbKk : 1 bbKk
Fenotip = Biji bulat warna kuning : biji kisut warna kuning
Rasio = 50% : 50%


2. Persilangan antara tanaman terung berwarna ungu berbatang pendek (Uupp) dengan terung warna hijau berbatang tinggi (uuPp) akan menghasilkan tanaman terung warna ungu berbatang tinggi sebanyak …
A. 25%
B. 30%
C. 50%
D. 75%

Jawaban: A

Pembahasan:
Diketahui:
Terung berwarna ungu berbatang pendek (Uupp)
Terung berwarna hijau berbatang tinggi (uuPp)
Ditanyakan: Rasio F1 terung berwarna ungu berbatang tinggi = …?
Jawaban:
P= Uupp >< uuPp
Gamet = Up, up >< uP, up
F1Upup
uPUuPpuuPp
upUuppuupp

Genotip = 1 UuPp : 1 uuPp : 1 Uupp : 1 uupp
Fenotipe = Terung berwarna ungu berbatang tinggi : Terung berwarna hijau berbatang tinggi : Terung berwarna ungu berbatang pendek : Terung berwarna hijau berbatang pendek

Rasio keturunan = 25% : 25% : 25% : 25%
Rasio terung berwarna ungu berbatang tinggi = 25%


Silahkan dibaca dan dipahami
Terima kasih 
Wassalamualaikum Wr.Wb




















Selasa, 22 September 2020

HUKUM PEWARISAN SIFAT
IPA KELAS 9, SELASA 22 SEPTEMBER 2020


Assalamualaikum, Wr.Wb

KD : Menerapkam Konsep Pewarisan Sifat dalam pemuliaan mahluk hidup

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik memahami tentang konsep hukum pewarisan sifat
                                     Peserta didik bisa memehami persilangan


Contoh Persilangan Monohibrid (Intermedite)



Berikut diagram persilangan monohibrid intermedier

 Diagram Punet hasil persilangan F1 Intermedier adalah sbb:


Keturunan pada F2 memperlihatkan nisbah genotip:  1 MM : 2Mm : 1mm dan nisbah fenotip: 1 Merah : 2 merah muda : 1 putih atau
-      25%  berbunga warna merah
-      50%  berbunga warna merah muda
-    25%  berbunga warna putih



Silahkan dilihat video ini dan dipahami, setelah itu kirim foto kegiatan belajar kalian ke WA saya






Terima Kasih

Waalaikumsalam Wr.Wb








Senin, 21 September 2020

HUKUM PEWARISAN SIFAT
IPA KELAS 9, SENIN 21 SEPTEMBER 2020

Assalamualaikum Wr.Wb

KD : Menerapkan Konsep Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan dan Kelangsungan hidup manusia
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik memehami hukum pewarisan sifat
                                     Peserta didik mampu memahami persilangan monohibrid dan dihibrid

Contoh Soal Monohibrid (Dominasi penuh)


Ketika Mendel menyilangkan tanaman kapri (Pisum sativum) galur murni berbiji bulat bergenotip BB dengan tanaman ercis berbiji kerut bergenotip bb, ternyata semua keturunannya (F1) adalah tanaman ercis berbiji bulat (Bb). Selanjutnya Mendel menyilangkan  tanaman F1 dengan sesamanya ternyata hasil dari persilangan tersebut diperoleh perbandingan fenotip F2 sebagai berikut : 
75% bulat dan 25% kerut, artinya
bulat : kerut = 3 : 1

Proses persilangan di atas dapat dijelaskan dengan diagram berikut:
 

Diagram punet hasil persilangan F1
F2.
Keturunan pada F2 diperoleh 4 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan nisbah genotip= 1BB  : 2Bb : 1bb, dan perbandingan fenotip : 3 biji bulat : 1 biji kerut, atau
75%berbiji bulat : 25% berbiji kerut


Silahkan kalian baca dan fahami, setelah itu kirim foto kegiatan belajar kalian ke WA saya
Terima kasih
 Wassalamualaikm Wr.Wb

























Jumat, 18 September 2020

Persilangan Monohibrid dan Dihibrid
IPA Kelas 9, Jum'at 18 September 2020


Assalamualaikum wr.wb

Latihan Soal
Silahkan dikerjakan latihan soal dibawah ini dengan benar


1. Buah mangga berbuah besar dengan genotipe Bb disilangkan dengan buah mangga berbuah kecil  yang bergenotip bb. Buah mangga besar dominan terhadap buah mangga kecil. Tentukanlah perbandingan genotipe F1 dan fenotipe F1!

2. Persilangan antara tanaman bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) ternyata semua keturunannya berwarna merah muda. Bagaimana genotipe dan fenotipe F2 jika F1 disilangkan dengan sesamanya?

3. Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) dengan gen M bersifat dominan penuh terhadap m. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkakn F2!

Silahkan dikerjakan dan kirim ke WA


Terima kasih
Wassalamualaikum wr wb



Kamis, 17 September 2020

Persilangan Monohibrid dan Dihibrid
IPA Kelas 9, Kamis 17 September 2020

Assalamuallaikum wr wb

Materi : Persilangan Dihibrid
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan tanaman dan hewan
Tujuan Pembelajaran : Siswa diharapkan dapat mengerti tentang persilangan Dihibrid


Setelah mengetahui tentang hukum Mendel 1 dan 2 yaitu tentang proses pembentukan gamet dan proses pembuahan, maka pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang contoh percobaan Mendel yaitu tentang persilangan Monohibrid dan persilangan hibrid.


Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan memperhatikan dua sifat yang berbeda. Misalnya, ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) disilangkan dengan ercis berbiji keriput berwarna hijau (bbkk).
Karena sifat bulat dan kuning dominan terhadap sifat keriput dan hijau, maka turunan pertama semuanya berbiji bulat kuning heterozigot (BbKk).

Jika sesama F1 ini disilangkan, akan diperoleh 16 kombinasi genotipe dan 4 macam fenotipe. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram berikut ini.


Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa ada 4 macam fenotipe pada F2 yaitu:


Dengan demikian perbandingan fenotipe F2 pada persilangan dihibrid tersebut adalah bulat kuning : bulat hijau: keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1.

Jika dari persilangan tersebut dihasilkan 1600 keturunan, maka kemungkinan diperoleh ercis berbiji bulat warna kuning ialah: 9/16 × 1600 = 900 pohon.

Silahkan dibaca dan dipahami

terima kasih
Wassalamualaikum wr wb
































Rabu, 16 September 2020

Persilangan Monohibrid dan Dihibrid
IPA Kelas 9, Rabu 16 September 2020

Kompetensi Dasar : 3.1 Persilangan Monohibrid
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat mengerti tentang persilangan Monohibrid

Proses dan Hasil Persilangan Monohibrid 


A.  Proses Persilangan Monohibrid Dominan-Resesif
Ketika Mendel menyilangkan tanaman kapri (Pisum sativum) galur murni berbiji bulat bergenotip BB dengan tanaman ercis berbiji kerut bergenotip bb, ternyata semua keturunannya (F1) adalah tanaman ercis berbiji bulat (Bb). Selanjutnya Mendel menyilangkan  tanaman F1 dengan sesamanya 
ternyata hasil dari persilangan tersebut diperoleh perbandingan fenotip F2 sebagai berikut :  
75% bulat dan 25% kerut, artinya
bulat : kerut = 3 : 1

Proses persilangan di atas dapat dijelaskan dengan diagram berikut:


Diagram punet hasil persilangan F1
F2.

Keturunan pada F2 diperoleh 4 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan nisbah genotip= 1BB  : 2Bb : 1bb, dan perbandingan fenotip : 3 biji bulat : 1 biji kerut, atau 
75%berbiji bulat : 25% berbiji kerut

Tugas : buatlah satu contoh persilangan Monohibrid kemudian kirim ke WA
Terima kasih

Selasa, 15 September 2020

Persilangan Monohibrid dan Dihibrid
IPA Kelas 9, Selasa 15 September 2020


Materi : Persilangan Monohibrid yang intermedit
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahamin persilangan monohibrid yang intermedit

Persilangan Intermediete

Persilangan intermediet termasuk persilangan monohibrid.
Hal ini dikarenakan proses persilangan intermediete sama dengan proses persilangan monohibrid yang telah bahas pada pembahasan sebelumnya.

Perbedaannya terletak pada hasil akhirnya. Pada persilangan monohibrid, tidak ada fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya. Sedangkan pada persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya.

Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah (MM) dengan Mawar Putih (mm). Hasil persilangan monohibrid hanya akan menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih. Sedangkan pada persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar merah muda, dan merah putih.

Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan m dihasilkan keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.

Secara singkat, karakteristik persilangan intermediete akan diberikan di bawah.

Karakteristik Persilangan Intermediete:
  1. Termasuk persilangan monohibrid
  2. Bersifat intermediet (sifat yang sama kuat)
  3. Tidak ada sifat dominan atau sifat resesif
Untuk menambah pemahaman sobat idschool tentang persilangan intermediete, akan diberikan contoh proses persilangan intermediete.
Selanjutnya, perhatikan persilangan intermediete antara bunga miriabilis jalapa merah dan miriabilis jalapa putih di bawah.

Contoh Persilangan Antara Bunga Miriabilis Jalapa Merah dan Miriabilis Jalapa Putih

Perilangan intermediete

Rasio Genotipe

Rasio genotipe menunjukkan pewarisan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk (F_{2}) sesuai hasil persilangan di atas adalah
   
 \[ MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 \]

Rasio Fenotipe

Rasio genotipe menunjukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe keturunan yang terbentuk (F_{2}) sesuai hasil persilangan di atas adalah
   
 \[ Merah : Merah Muda: Putih = 1 : 2 : 1 \]


Pembahasan selanjutnya adalah persilangan dihibrid.
Silahkan kalian baca dan pahami contoh soal diatas





















Senin, 14 September 2020

PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
IPA KELAS 9, SENIN 14 SEPTEMBER 2020


Materi : Persilangan Monohibrid
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat mengerjakan persilangan Monohibrid dan Dihibrid


Karakteristik persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif.

Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, perhatikan contoh proses persilangan di bawah.

Contoh: persilangan pada Mawar Merah dominan (MM) dan Mawar Putih resesif (mm)


Persilangan Monohibrid

Hasil yang kita dapat di atas dapat dibuat dua kesimpulan, yaitu rasio genotipe dan rasio fenotipe.

Rasio Genotipe

Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk (F_{2}) sesuai hasil persilangan di atas adalah
  
    \[ MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 \]

Rasio Fenotipe

Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe keturunan yang terbentuk (F_{2}) sesuai hasil persilagan di atas adalah
   

 \[ Merah : Putih = 3 : 1 \]


Selanjutnya, besok kita akan mengulas persilangan Intermediete.
silahkan dibaca dan dipahami contoh persilangan diatas
















Jumat, 11 September 2020

Kelainan pada Pewarisan Sifat
IPA kelas 9, Jum’at 11 September 2020


Hemofilia adalah kelainan  dimana darah sulit untuk menggumpal saat terjadi luka pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.
Saat penderita hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, maka darah akan terus mengalir keluar dan sukar membeku, sehingga penderita dapat mengalami kekurangan darah dan dapat menyebabkan kematian.
Gen hemofilia terletak pada kromosom X dan sering ditandai dengan lambang X(huruf X sebagai penanda jenis kromosom, huruf h sebagai penanda hemofilia).
Penyakit buta warna adalah cacat menurun yang menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu oleh orang dengan mata normal.  Buta warna dibedakan menjadi dua, yaitu buta warna parsial dan buta warna total.
Penyakit buta warna parsial tidak dapat membedakan warna tertentu, misalnya warna merah dan hijau. Sedangkan buta warna total tidak dapat membedakan sama sekali semua jenis warna, sehingga tampak hitam dan putih saja.
Buta warna disebabkan oleh gen resesif c (dari kata colour blind) yang menempel atau terpaut pada kromosom .

Dibaca dan dipahami

Kamis, 10 September 2020

Kelainan pada Pewarisan Sifat
IPA Kelas 9, Kamis 10 September 2020


Pewarisan Sifat Pada Manusia dan Kelainan Sifat yang Diturunkan
Pewarisan sifat pada manusia dapat memengaruhi bentuk fisik. Selain itu, pewarisan sifat pada manusia juga berdampak pada menurunnya suatu penyakit cacat kepada keturunannya.
Pewarisan sifat pada manusia ditentukan oleh gen dan kromosom yang dimiliki oleh individu yang melakukan persilangan.
Berikut adalah beberapa contoh bentuk pewarisan sifat pada manusia yang dapat diamati.

Warna kulit

Warna kulit manusia berbeda-beda karena dipengaruhi oleh gen. Gen dapat disederhanakan menjadi tiga gen. Misalnya, tiga gen tersebut yaitu gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit, yaitu melanin. Pigmen ini menyebabkan kulit menjadi gelap.

Bentuk Rambut

Bentuk rambut dipengaruhi oleh gen. Terdapat dua macam gen yang mengendalikan rambut, yaitu gen C (dominan) untuk rambut keriting dan gen s (resesif) untuk rambut lurus.
Bentuk rambut merupakan kasus menarik, yang dinenal dengan dominansi tidak sempurna. Artinya jika kita memiliki salah satu dari kedua gen tersebut (gen C dan gen s), akan mendapatkan campuran dari keduanya, yaitu rambut akan menjadi berombak (Cs).
Istilah albino berasal dari bahasa Latin, albus, yang artinya putih. Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Penderita albinoa tidak dapat membentuk melamin di kuklit, rambut, dan mata.
Penyakit buta warna adalah cacat menurun yang menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu oleh orang dengan mata normal.  Buta warna dibedakan menjadi dua, yaitu buta warna parsial dan buta warna total.
Penyakit buta warna parsial tidak dapat membedakan warna tertentu, misalnya warna merah dan hijau. Sedangkan buta warna total tidak dapat membedakan sama sekali semua jenis warna, sehingga tampak hitam dan putih saja.


Dibaca dan dipahami

Rabu, 09 September 2020

Persilangan Dihibrid
IPA kelas 9, Rabu 9 September 2020

Dihibrid
Persilangan antara tanaman mangga berdaging tebal rasa asam (TTmm) dengan mangga berdaging tipis-rasa manis (ttMM) sebagai berikut:
Parental 1: tebal asam  x  tipis manis
Genotip: TTmm  x  ttMM
Gamet: Tm  x  tM
Filial 1: TtMm (tebal manis)
Parental 2: TtMm  x  TtMm
Genotip: TM, Tm, tM, tm  x  TM, Tm, tM, tm
Filial 2:  
1 TTMM = tebal manis (homozygot)
2 TTMm = tebal manis
2 TtMM = tebal manis
4 TtMm = tebal manis (heterozygot)
1 TTmm = tebal manis
4 Ttmm = tebal asam
1 ttMM = tipis manis
2 ttMm = tipis manis
1 ttmm = tipis asam (homozygot)
Perbandingan genotip F2 adalah:
TTMM : TTMm : TtMM : TtMm : TTmm : Ttmm : ttMM : ttMm : ttmm = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1: 2 : 1
Perbandingan fenotip F2 adalah  
Tebal manis : tebal asam : tipis manis : tipis asam = 9 : 3 : 3 : 1

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat diketahui bahwa perbandingan fenotip dan genotip pada F2 pada:
1. Monohibrid
Perbandingan genotip
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
Adapun perbandingan fenotip:
Merah : putih = 3 : 1
2. Dihibrid
Perbandingan genotip F2 adalah:
TTMM : TTMm : TtMM : TtMm : TTmm : Ttmm : ttMM : ttMm : ttmm = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1: 2 : 1
Perbandingan fenotip F2 adalah  
Tebal manis : tebal asam : tipis manis : tipis asam = 9 : 3 : 3 : 1

Silahkan dirangkum dengan singkat

Selasa, 08 September 2020

Persilangan Monohibrid
IPA Kelas 9, Selasa 8 September 2020


Dalam pewarisan sifat dikenal beberapa istilah antara lain:
1. Parental : Induk
2. Filial : Keturunan
3. Gamet : Sel Kelamin
4. Fenotip : Ekspresi sifat individu yang tampak oleh indra
5. Genotip : Ekspresi sifat individu yang tak terlihat dan terekdpresi dalam gen
6. Dominan : Sifat yang muncul
7. Resesif : Sifat yang tertutupi

Persilangan bunga berwarna merah dan bunga warna putih menghasilkan bunga berwarna merah. Karena menghasilkan warna merah maka sifat merah dominan (disimbolkan huruf kapital). Bagan persilangannya sebagai berikut:  
Parental 1: merah  x  putih
Genotip: MM  x  mm
Gamet: M  x  m
Filial 1: Merah (Mm)
Parental 2: merah  x  merah
Genotip: Mm  x  Mm
Gamet: M dan m  x  M dan m
Filial 2:  
1 MM = merah
2 Mm = merah
1 mm = putih

Dibaca dan dipahami, dan buat satu contoh soal dan dijawab tentang monohibrid

Senin, 07 September 2020

Hukum Pewarisan Sifat
IPA kelas 9, Senin 7 September 2020

Materi : Pewarisan Sifat
Tujuan Pembelajaran: memahami tentang hukum pewarisan sifat

Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organismeyang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
  1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan
  2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.

Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
  1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu tampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (tampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
  2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah).
  3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (tampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g. tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling memengaruhi.

Dibaca dan dipahami

Jumat, 04 September 2020

Soal latihan
Materi: Perkembangbiakan Pada Hewan
IPA Kekas 9, Jum’at 4 September 2020


Jawablah pertanyaan dibawah ini dan kirimkan ke WA saya


Soal:

1. Apa yang dimaksud dengan membelah diri:

2. Jelaskan tentang fragmentasi dan beri contohnya:

3. Sebutkan macam-macam tekhnologi perkembangbiakan pada hewan:

Kamis, 03 September 2020

Soal Latihan
Materi: Perkembangbiakan Pada Hewan
IPA Kelas 9, Kamis 3 September  2020


Silahkan kalian jawab soal dibawah ini kemudian kirim jawaban ke WA saya


Soal latihan:

1. Sebutkan macam- macam perkembangbiakan pada hewan:

2. Jelaskan perkembangbiakan hewan secara vegetatif dan generatif:

3. Apa yg dimaksud dengan metamorfosis dan sebutkan contohnya:

Rabu, 02 September 2020

Pewarisan Sifat
IPA Kelas 9, Rabu 2 September 2020

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika.Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.

KROMOSOM
Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus (kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada keturunannya. Setiap inti sel suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).

  • Kromosom Tubuh
Kromosom tubuh berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tubuh suatu organisme. Kromosom tubuh dilambangkan dengan A yang berasal dari kata autosom yang terdiri dari 22 pasang atau berjumlah 44 buah. Autosom terletak pada sel tubuh dan berpasangan sehingga disebut kromosom diploid (ditulis dengan 2n).
  • Kromosom Kelamin
Kromosom kelamin (gonosom) berfungsi untuk menentukan jenis kelamin suatu organisme. Gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah, gonosom pada laki-laki dilambangkan dengan XY dan pada perempuan dilambangkan dengan XX. Gonosom terletak pada sel kelamin dan tidak berpasangan sehingga disebut kromosom haploid (ditulis dengan n).

GEN
Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe. Genotipe setiap makhluk hidup berbeda-beda yang dapat menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup tersebut. Pada dasarnya, genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat. Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat fenotipe. Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang dapat terlihat. Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan lingkungannya.


Silahkan dibaca dan dipahami