ORGAN-ORGAN REPRODUKSI
MAPEL : IPA
KELAS : 9
GURU PENGAMPU : SEPTYANA FORI, S.P
WAKTU PEMBELAJARAN : Senin - Jum'at, 31 Juli - 4 Agustus 2023
Kompetensi Dasar
Berikut ini adalah kompetensi dasar materi Sistem Reproduksi Manusia.
3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
Tujuan, siswa dapat memahami
- Organ Reproduksi Laki-laki
- Organ Reproduksi Perempuan
- Spermatogenesis
- Oogenesis
- Siklus Menstruasi
- Fertilisasi dan Kehamilan
Materi
1. Organ Reproduksi Laki-laki dan Spermatogenesis
Beberapa organ reproduksi pada laki-laki adalah sebagai berikut.
- Penis : bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan saluran sperma.
- Skrotum : bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis, berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
- Testis : bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
- Epididimis : saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma dengan sekitar 4 cm, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
- Vas Deferens : saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis, berfungsi menghubungkan epididimis dan uretra.
- Uretra : saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi, berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
- Kelenjar Vesikula Seminalis : bagian yang berbentuk seperti kantung kecil berukuran ± 5 cm yang terletak di belakang kantung kemih, berfungsi menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan sperma.
- Kelenjar Prostat : bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di bawah kantung kemih, berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam.
- Kelenjar Cowper : bagian yang berbentuk seperti kacang yang terletak di bawah kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.
2. Organ Reproduksi Perempuan dan Oogenesis
Beberrapa organ reproduksi perempuan adalah sebagai berikut.
- Ovarium : struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah, terletak di samping kanan dan kiri rahim (uterus) dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).
- Saluran telur (Tuba Fallopi atau Oviduk) : saluran dengan sekitar 10 cm yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus).
- Infundibulum : sruktur berjumbai dan merupakan pangkal dari tuba fallopi.
- Rahim (uterus) : struktur seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan.
- Endometrium : lapisan yang membatasi rongga rahim dan meluruh saat menstruasi.
- Vagina : saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim, saluran mengalirnya darah menstruasi, dan saluran keluarnya bayi.
- Servik : struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina.
3. Siklus Menstruasi
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.
Menstruasi ini biasanya terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium, tidak dibuahi oleh sel sperma.
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek dan panjang.
Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan ber langsung kurang lebih18 hari.
Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung selama sekitar 40 hari.
4. Fertilisasi dan Kehamilan
Apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma tersebut akan bergerak menuju sel telur.
Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur.
Proses inilah yang mengawali terjadinya fertilisasi. Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur, sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi.
Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakan tubuh dalam cairan yang ada pada tuba fallopi untuk menuju ke sel telur. Gerakan flagela ini dianalogikan dengan baling-baling untuk mendorong perahu.
5. Pembelahan Sel
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.
Berikut ini akan dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel mengalami pembelahan. Alasan pertama sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan.
Mahluk hidup dapat tumbuh karena sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel dalam suatu makhluk hidup maka semakin besar ukuran mahkluk hidup itu.
Alasan selanjutnya adalah untuk perbaikan. Perbaikan jaringan yang rusak pada tubuh tersebut adalah hasil dari proses pembelahan sel.
Alasan terakhir sel mengalami pembelahan adalah untuk reproduksi. Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup.
Pada proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu baru (anakan). Proses pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan cara pembelahan sel.
Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan meiosis.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium (indung telur) wanita
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa atau yang biasa kita kenal dengan sperma. Proses produksi sperma ini terjadi di bagian testis yang disebut dengan tubulus seminiferous.
Pada dinding tubulus seminiferous, terdapat calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan dan sel Sertoli. Sel Sertoli inilah yang nantinya akan memberikan nutrisi pada cikal bakal sperma sehingga bisa melakukan pembelahan (secara mitosis dan meiosis), dan berbentuk menyerupai kecebong.
Setelahnya, sel sperma akan menuju epididimis. Dari epididimis, sperma bergerak ke bagian lain yang dinamakan vas deferens dan duktus ejakulatorius untuk proses pematangan tahap akhir.
Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh organ reproduksi lainnya, seperti vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan bulbo uretra, ditambahkan pada sperma hingga membentuk cairan yang biasa disebut sebagai semen atau air mani.
Cairan mani berisi sperma inilah yang kemudian dikeluarkan saat ejakulasi. Normalnya, spermatogenesis membutuhkan waktu 74 hari sampai sperma benar-benar matang dan siap membuahi sel telur.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium (indung telur). Oogenesis dimulai dengan pembentukan benih sel-sel telur yang disebut oogonia. Proses ini sudah terjadi ketika janin perempuan berada di kandungan ibu.
Selama proses pembentukan sel telur semasa janin, akan terdapat 6-7 juta sel telur. Jumlah ini akan berkurang hingga hanya menjadi 1 juta sel telur saat bayi dilahirkan. Jumlah ini akan terus mengalami penurunan hingga sekitar 300.000 sel telur yang disimpan saat masa pubertas tiba.
Memasuki usia pubertas, proses pembentukan dan pematangan sel telur akan kembali dimulai satu bulan sekali dalam siklus menstruasi. Selama usia produktif, setidaknya ada 300-400 telur matang yang akan dilepaskan untuk siap dibuahi. Jumlah dan kualitas telur ini akan terus menurun seiring berjalannya usia seorang wanita.
Proses oogenesis saat seorang wanita memasuki masa puber dimulai di indung telur (ovarium). Selama siklus menstruasi, indung telur akan menghasilkan 5-20 kantung kecil yang disebut dengan folikel.
Setiap folikel ini mengandung sel telur yang belum matang. Sel telur yang nantinya sudah matang ini akan dilepaskan oleh ovarium dan berjalan menuju tuba falopi.
Di tuba falopi ini, sel telur yang sudah matang akan menunggu kedatangan sperma untuk proses pembuahan. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan menetap di tuba falopi dan menempel di dinding rahim. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan dikeluarkan dari dalam tubuh sekitar 14 hari kemudian dalam bentuk darah menstruasi.
PENUGASAN
Setelah kalian membaca materi diatas
Silahkan kalian kerjakan soal dibawah ini:
gambarkan spermatogenesis dan oogenesisdikerjakan dibuku latihan dan dikumpulkan
Terima kasih
Wassalamuallaikum wr wb