Kamis, 30 September 2021

Nama Guru Mapel   :  Septyana Fori

Pelajaran                  :  IPA

Kelas                        :  9E                                   

Jam                           :  09.00 - 10.00


HUKUM PEWARISAN SIFAT


IPA KELAS 9, Kamis 30 September 2021

 

KD : Memahami konsep dasar Pewarisan sifat pada makhluk hidup dan hukum pewarisan sifat

Tujuan : Siswa dapat memahami tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup dan hukum pewarisan sifat

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pertemuan kali ini ibu akan menberikan materi tentang pewarisan sifat dan hukum pewarisan sifat dan hukum pewarisan sifat, tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

 

Proses dan Hasil Persilangan Monohibrid

 

A.  Proses Persilangan Monohibrid Dominan-Resesif

Ketika Mendel menyilangkan tanaman kapri (Pisum sativum) galur murni berbiji bulat bergenotip BB dengan tanaman ercis berbiji kerut bergenotip bb, ternyata semua keturunannya (F1) adalah tanaman ercis berbiji bulat (Bb). Selanjutnya Mendel menyilangkan  tanaman F1 dengan sesamanya ternyata hasil dari persilangan tersebut diperoleh perbandingan fenotip F2 sebagai berikut : 

75% bulat dan 25% kerut, artinya

bulat : kerut = 3 : 1

 

Proses persilangan di atas dapat dijelaskan dengan diagram berikut:

 

Diagram punet hasil persilangan F1

F2.

Keturunan pada F2 diperoleh 4 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan nisbah genotip= 1BB  : 2Bb : 1bb, dan perbandingan fenotip : 3 biji bulat : 1 biji kerut, atau

75%berbiji bulat : 25% berbiji kerut

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa selama pembentukan gamet-gamet, alel mengadakan segregasi  (memisah) dan diwariskan secara bebas  serta sama jumlahnya. Prinsip ini yang kemudian dikenal sebagai Hukum I Mendel yaitu Hukum Segregasi Alel (“The Law of Segregation of Allelic  Genes”). Beberapa kesimpulan penting yang dapat diambil ialah:

  1. Semua individu F1 adalah seragam
  2. Jika dominasi tampak penuh, maka individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
  3. Jika dominanasi tampak penuh maka F1 disilangkan dengan F1  menghasilkan keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan genotip 1:2:1 dan perbandingan fenotip 3 : 1
  4. Pada pembentukan gamet terjadi segregasi alel sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah alel saja dari setiap sifat.

Contoh pada hewan:

Perkawinan antara tikus jantan berbulu hitam dengan tikus betina berbulu putih, dimana gen hitam adalah dominan maka  proses dan hasil persilangan dapat dituliskan sebagai berikut:

H  = gen yang menentukan rambut warna hitam

h  = gen yang menentukan rambut warna putih

Bagaimana jika F1 yang jantan disilangkan dengan tikus betina putih bergenotip hh

Diagram Punet hasil persilangan F1 adalah sbb

 

Keturunan pada F2 memperlihatkan perbandingan nisbah genotip:  2Hh : 2hh atau  1:1

dan perbandingan fenotip: 2 Hitam : 2 Putih atau 50% berbulu hitam: 50% berbulu putih

B. Persilangan Monohibrid Intermedier

Persilangan monohibrid intermedier adalah persilangan monohibrid antara dua individu sejenis yang memiliki sifat kontras namun pengaruh kedua gen sama-sama kuat sehingga hasil persilangannya berupa individu yang memiliki sifat antara/perpaduan sifat kedua induknya

Berikut contoh persilangan monohibrid intermedier.

Persilangan antara tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) berbunga warna merah (genotip MM) dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih (genotip mm), ternyata menghasilkan tanaman bunga pukul empat (F1) berbunga warna merah muda/pink (bergenotip Mm). Selanjutnya ketika tanaman F1 disilangkan dengan sesamanya (F1 X F1 ) menghasilkan tanaman F2 dengan nisbah variasi genotip

1 MM : 2 Mm : 1 mm dan nisbah variasi fenotip 1 merah : 2 merah muda : 1 putih.

Berikut diagram persilangan monohibrid intermedier

 Diagram Punet hasil persilangan F1 Intermedier adalah sbb:

Keturunan pada F2 memperlihatkan nisbah genotip:  1 MM : 2Mm : 1mm dan nisbah fenotip: 1 Merah : 2 merah muda : 1 putih atau

-      25%  berbunga warna merah

-      50%  berbunga warna merah muda

-    25%  berbunga warna putih

 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas dibawah ini

Buatlah satu contoh persilangan monohibrid :

kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 

 

 

 

 

Selasa, 28 September 2021

Nama Guru Mapel   :  Septyana Fori

Pelajaran                  :  IPA

Kelas                        :  9C

Jam                           :  08.00 - 09.00

                                   

HUKUM PEWARISAN SIFAT


IPA KELAS 9, Selasa 28 September 2021

 

KD : Memahami konsep dasar Pewarisan sifat pada makhluk hidup dan hukum pewarisan sifat

Tujuan : Siswa dapat memahami tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup dan hukum pewarisan sifat

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pertemuan kali ini ibu akan menberikan materi tentang pewarisan sifat dan hukum pewarisan sifat dan hukum pewarisan sifat, tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

 

Proses dan Hasil Persilangan Monohibrid

 

A.  Proses Persilangan Monohibrid Dominan-Resesif

Ketika Mendel menyilangkan tanaman kapri (Pisum sativum) galur murni berbiji bulat bergenotip BB dengan tanaman ercis berbiji kerut bergenotip bb, ternyata semua keturunannya (F1) adalah tanaman ercis berbiji bulat (Bb). Selanjutnya Mendel menyilangkan  tanaman F1 dengan sesamanya ternyata hasil dari persilangan tersebut diperoleh perbandingan fenotip F2 sebagai berikut : 

75% bulat dan 25% kerut, artinya

bulat : kerut = 3 : 1

 

Proses persilangan di atas dapat dijelaskan dengan diagram berikut:

 

Diagram punet hasil persilangan F1

F2.

Keturunan pada F2 diperoleh 4 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan nisbah genotip= 1BB  : 2Bb : 1bb, dan perbandingan fenotip : 3 biji bulat : 1 biji kerut, atau

75%berbiji bulat : 25% berbiji kerut

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa selama pembentukan gamet-gamet, alel mengadakan segregasi  (memisah) dan diwariskan secara bebas  serta sama jumlahnya. Prinsip ini yang kemudian dikenal sebagai Hukum I Mendel yaitu Hukum Segregasi Alel (“The Law of Segregation of Allelic  Genes”). Beberapa kesimpulan penting yang dapat diambil ialah:

  1. Semua individu F1 adalah seragam
  2. Jika dominasi tampak penuh, maka individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
  3. Jika dominanasi tampak penuh maka F1 disilangkan dengan F1  menghasilkan keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan genotip 1:2:1 dan perbandingan fenotip 3 : 1
  4. Pada pembentukan gamet terjadi segregasi alel sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah alel saja dari setiap sifat.

Contoh pada hewan:

Perkawinan antara tikus jantan berbulu hitam dengan tikus betina berbulu putih, dimana gen hitam adalah dominan maka  proses dan hasil persilangan dapat dituliskan sebagai berikut:

H  = gen yang menentukan rambut warna hitam

h  = gen yang menentukan rambut warna putih

Bagaimana jika F1 yang jantan disilangkan dengan tikus betina putih bergenotip hh

Diagram Punet hasil persilangan F1 adalah sbb

 

Keturunan pada F2 memperlihatkan perbandingan nisbah genotip:  2Hh : 2hh atau  1:1

dan perbandingan fenotip: 2 Hitam : 2 Putih atau 50% berbulu hitam: 50% berbulu putih

B. Persilangan Monohibrid Intermedier

Persilangan monohibrid intermedier adalah persilangan monohibrid antara dua individu sejenis yang memiliki sifat kontras namun pengaruh kedua gen sama-sama kuat sehingga hasil persilangannya berupa individu yang memiliki sifat antara/perpaduan sifat kedua induknya

Berikut contoh persilangan monohibrid intermedier.

Persilangan antara tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) berbunga warna merah (genotip MM) dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih (genotip mm), ternyata menghasilkan tanaman bunga pukul empat (F1) berbunga warna merah muda/pink (bergenotip Mm). Selanjutnya ketika tanaman F1 disilangkan dengan sesamanya (F1 X F1 ) menghasilkan tanaman F2 dengan nisbah variasi genotip

1 MM : 2 Mm : 1 mm dan nisbah variasi fenotip 1 merah : 2 merah muda : 1 putih.

Berikut diagram persilangan monohibrid intermedier

 Diagram Punet hasil persilangan F1 Intermedier adalah sbb:

Keturunan pada F2 memperlihatkan nisbah genotip:  1 MM : 2Mm : 1mm dan nisbah fenotip: 1 Merah : 2 merah muda : 1 putih atau

-      25%  berbunga warna merah

-      50%  berbunga warna merah muda

-    25%  berbunga warna putih

 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas dibawah ini

Buatlah satu contoh persilangan monohibrid :

kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 27 September 2021

 

Nama Guru Mapel   :  Septyana Fori

Pelajaran                  :  IPA

Kelas                        :  9A

                                    9B

Jam                           :  08.00 - 09.00

                                     09.00 - 10.00


HUKUM PEWARISAN SIFAT


IPA KELAS 9, Senin 27 September 2021

 

KD : Memahami konsep dasar Pewarisan sifat pada makhluk hidup dan hukum pewarisan sifat

Tujuan : Siswa dapat memahami tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup dan hukum pewarisan sifat

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pertemuan kali ini ibu akan menberikan materi tentang pewarisan sifat dan hukum pewarisan sifat dan hukum pewarisan sifat, tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

 

Proses dan Hasil Persilangan Monohibrid

 

A.  Proses Persilangan Monohibrid Dominan-Resesif

Ketika Mendel menyilangkan tanaman kapri (Pisum sativum) galur murni berbiji bulat bergenotip BB dengan tanaman ercis berbiji kerut bergenotip bb, ternyata semua keturunannya (F1) adalah tanaman ercis berbiji bulat (Bb). Selanjutnya Mendel menyilangkan  tanaman F1 dengan sesamanya ternyata hasil dari persilangan tersebut diperoleh perbandingan fenotip F2 sebagai berikut : 

75% bulat dan 25% kerut, artinya

bulat : kerut = 3 : 1

 

Proses persilangan di atas dapat dijelaskan dengan diagram berikut:

 

Diagram punet hasil persilangan F1

F2.

Keturunan pada F2 diperoleh 4 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan nisbah genotip= 1BB  : 2Bb : 1bb, dan perbandingan fenotip : 3 biji bulat : 1 biji kerut, atau

75%berbiji bulat : 25% berbiji kerut

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa selama pembentukan gamet-gamet, alel mengadakan segregasi  (memisah) dan diwariskan secara bebas  serta sama jumlahnya. Prinsip ini yang kemudian dikenal sebagai Hukum I Mendel yaitu Hukum Segregasi Alel (“The Law of Segregation of Allelic  Genes”). Beberapa kesimpulan penting yang dapat diambil ialah:

  1. Semua individu F1 adalah seragam
  2. Jika dominasi tampak penuh, maka individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
  3. Jika dominanasi tampak penuh maka F1 disilangkan dengan F1  menghasilkan keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan genotip 1:2:1 dan perbandingan fenotip 3 : 1
  4. Pada pembentukan gamet terjadi segregasi alel sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah alel saja dari setiap sifat.

Contoh pada hewan:

Perkawinan antara tikus jantan berbulu hitam dengan tikus betina berbulu putih, dimana gen hitam adalah dominan maka  proses dan hasil persilangan dapat dituliskan sebagai berikut:

H  = gen yang menentukan rambut warna hitam

h  = gen yang menentukan rambut warna putih

Bagaimana jika F1 yang jantan disilangkan dengan tikus betina putih bergenotip hh

Diagram Punet hasil persilangan F1 adalah sbb

 

Keturunan pada F2 memperlihatkan perbandingan nisbah genotip:  2Hh : 2hh atau  1:1

dan perbandingan fenotip: 2 Hitam : 2 Putih atau 50% berbulu hitam: 50% berbulu putih

B. Persilangan Monohibrid Intermedier

Persilangan monohibrid intermedier adalah persilangan monohibrid antara dua individu sejenis yang memiliki sifat kontras namun pengaruh kedua gen sama-sama kuat sehingga hasil persilangannya berupa individu yang memiliki sifat antara/perpaduan sifat kedua induknya

Berikut contoh persilangan monohibrid intermedier.

Persilangan antara tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) berbunga warna merah (genotip MM) dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih (genotip mm), ternyata menghasilkan tanaman bunga pukul empat (F1) berbunga warna merah muda/pink (bergenotip Mm). Selanjutnya ketika tanaman F1 disilangkan dengan sesamanya (F1 X F1 ) menghasilkan tanaman F2 dengan nisbah variasi genotip

1 MM : 2 Mm : 1 mm dan nisbah variasi fenotip 1 merah : 2 merah muda : 1 putih.

Berikut diagram persilangan monohibrid intermedier

 Diagram Punet hasil persilangan F1 Intermedier adalah sbb:

Keturunan pada F2 memperlihatkan nisbah genotip:  1 MM : 2Mm : 1mm dan nisbah fenotip: 1 Merah : 2 merah muda : 1 putih atau

-      25%  berbunga warna merah

-      50%  berbunga warna merah muda

-    25%  berbunga warna putih

 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas dibawah ini

Buatlah satu contoh persilangan monohibrid :

kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

Kamis, 23 September 2021

 

Nama Guru Mapel   :  Septyana Fori

Pelajaran                  :  IPA

Kelas                        :  9D

Jam                           :  09.30 - 10.30


PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP


IPA KELAS 9, Kamis 23 September 2021

 

KD : Memahami konsep dasar Pewarisan sifat pada makhluk hidup

Tujuan : Siswa dapat memahami tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup dan hukum pewarisan sifat

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pertemuan kali ini ibu akan menberikan materi tentang pewarisan sifat dan hukum pewarisan sifat, tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

PEWAWRISAN SIFAT

Pernahkah kamu membandingkan wajahmu dengan wajah orang tua dan saudara-saudaramu saat bercermin? Wajahmu lebih mirip dengan ayah atau ibumu? Terus, apakah warna kulitmu sama dengan saudara-saudaramu?

Nah, saat kamu membandingkan wajahmu dengan wajah orang tua maupun saudaramu, besar kemungkinan kamu akan melihat banyak kesamaan. Mengapa demikian? Alasannya karena sifat-sifat yang kamu miliki itu sebenarnya 'warisan' dari kedua orang tua 

 

Struktur DNA Heliks

5 Soal Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat - Materi Kimia 

Tipe Perlekatan kuping manusia

Gambar 3.7 Tipe Perlekatan Cuping Telinga (a) Terpisah (Memiliki Gen GG...  | Download Scientific Diagram

Tipe Perlekatan Cuping Telinga (a) Terpisah (Memiliki Gen GG atau Gg), (b) Melekat (Memiliki Gen gg)

 

Kromosom perkawinan laki-laki dan perempuan

Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Pewarisan Sifat (Materi Genetik) 

Kromosom-Y adalah kromosom seks yang membawa sifat laki-laki. Pada manusia, laki-laki mempunyai kromosom XY sedangkan perempuan XX.

Kromosom seks disebut dengan X dan Y dan kombinasi keduanya menentukan jenis kelamin seseorang. Biasanya wanita memiliki dua kromosom X sedangkan pria memiliki pasangan XY. Sistem penentuan jenis kelamin XY ini ditemukan di sebagian besar mamalia serta beberapa reptil dan tumbuhan.  

 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas dibawah ini

apakah yang dimaksud dengan pewarisan sifat:

kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb