Selasa, 31 Agustus 2021

Nama Guru Mapel   :  Septyana Fori

Pelajaran                  :  IPA

Kelas                        :  9A

Jam                           : 10.50 - 11.50

 

PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN

IPA KELAS 9, Selasa 31 Agustus 2021

 

KD : Memahami konsep dasar perkembangbiakan pada hewan

Tujuan : Siswa dapat memahami tentang perkembanganbiakan hewan secara aseksual dan seksual

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang memahami tentang perkembangbiakan hewan secara aseksual dan seksual, Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

PERKEMBANGBIAKAN ASEKSUAL DAN SEKSUAL PADA HEWAN

Hydra

Hydra
Hydra001.jpg



Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas

dari filum porifera dan coelenterata


1. hydra sp


2. ubur-ubur

    jenis Obelia sp

             Aurelia sp









 Perkembangbiakan

Hydra berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual (kawin). 

 

Sistem Reproduksi Cacing Pipih (Platyhelminthes)

Berbicara mengenai organ reproduksinya, maka cacing pipih sebagian besar memiliki struktur seksual jantan dan betina pada satu tubuh atau sering diistilahkan hermaprodit.

Perkembangbiakan cacing pipih dapat terjadi secara generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual).

Perkembangbiakan generatif cacing pipih melalui proses pembuahan, sedangkan perkembangbiakan vegetatifnya dalam bentuk fragmentasi (pemutusan bagian tubuh).

Perkembangbiakan generatif cacing pipih diawali dengan fertilisasi internal pada saat sel sperma membuahi sel telur (ovum).

Pada beberapa sepesies, telur akan menetas menjadi larva yang melayang-layang sampai akhirnya menemukan habitat yang cocok, selanjutnya melakukan metamorfosis.

Fragmentasi pada Cacing Pipih (Platyhelminthes)

Fragmentasi adalah ciri khas perkembangbiakan vegetatif cacing pipih (Platyhelminthes).

Fragmentasi adalah cara berkembang biak pada hewan dengan teknik memutuskan bagian tubuhnya atau memotong tubuhnya untuk membentuk organisme baru.

Pada saat individu cacing pipih dipotong menjadi dua bagian atau lebih, maka potongan-potongan itu dapat menjadi individu baru.

Cacing pipih membuat duplikat diri dengan membelah diri menjadi potongan-potongan tubuh (fragmen). Selanjutnya setiap fragmen akan tumbuh menjadi individu baru.

 

 PARTENOGENESIS PADA SEMUT

 

Setiap makhluk hidup memiliki masa kadaluarsanya masing-masing dan mati, tergantung dari rentang hidupnya. Seperti berbagai fauna di Indonesia yang saat ini populasinya berkurang. Karena itu, untuk melestarikan spesiesnya makhluk hidup memiliki sistem reproduksi untuk menghasilkan keturunan, salah satunya dengan cara partenogenesis.

Reproduksi adalah proses biologi dimana semua organisme menghasilkan lebih banyak jenis dari mereka sendiri. Hal ini guna memindahkan materi genetik dari induk kepada anaknya. Disamping itu, reproduksi dibutuhkan lantaran menjamin kelangsungan spesiesnya dari generasi ke generasi, tanpa reproduksi semua kehidupan dibumi akan menjadi punah, variasi dibuat dan diwariskan selama reproduksi.

Jenis sistem reproduksi hewan ada dua, yaitu secara seksual dan aseksual. Sistem reproduksi hewan yang akan dibahas kali ini aseksual, dimana hewan akan menggunakan bagian tubuhnya dan tidak melibatkan peleburan sel kelamin jantan dan betina.

 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas dibawah ini

apakah yang dimaksud dengan perkembangbiakan aseksual pada hewan:

kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 

 

Senin, 30 Agustus 2021

 

Nama Guru Mapel   :  Septyana Fori

Pelajaran                  :  IPA

Kelas                        :  9E dan 9D

Jam                           :  08.30 - 09.30

                                    10.50 - 11.50

 

PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN

IPA KELAS 9, Senin 30 Agustus 2021

 

KD : Memahami konsep dasar perkembangbiakan pada hewan

Tujuan : Siswa dapat memahami tentang perkembanganbiakan hewan secara aseksual dan seksual

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang memahami tentang perkembangbiakan hewan secara aseksual dan seksual, Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

PERKEMBANGBIAKAN ASEKSUAL DAN SEKSUAL PADA HEWAN

Hydra

Hydra
Hydra001.jpg



Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas

dari filum porifera dan coelenterata


1. hydra sp


2. ubur-ubur

    jenis Obelia sp

             Aurelia sp






 Perkembangbiakan

Hydra berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual (kawin). 

 

Sistem Reproduksi Cacing Pipih (Platyhelminthes)

Berbicara mengenai organ reproduksinya, maka cacing pipih sebagian besar memiliki struktur seksual jantan dan betina pada satu tubuh atau sering diistilahkan hermaprodit.

Perkembangbiakan cacing pipih dapat terjadi secara generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual).

Perkembangbiakan generatif cacing pipih melalui proses pembuahan, sedangkan perkembangbiakan vegetatifnya dalam bentuk fragmentasi (pemutusan bagian tubuh).

Perkembangbiakan generatif cacing pipih diawali dengan fertilisasi internal pada saat sel sperma membuahi sel telur (ovum).

Pada beberapa sepesies, telur akan menetas menjadi larva yang melayang-layang sampai akhirnya menemukan habitat yang cocok, selanjutnya melakukan metamorfosis.

Fragmentasi pada Cacing Pipih (Platyhelminthes)

Fragmentasi adalah ciri khas perkembangbiakan vegetatif cacing pipih (Platyhelminthes).

Fragmentasi adalah cara berkembang biak pada hewan dengan teknik memutuskan bagian tubuhnya atau memotong tubuhnya untuk membentuk organisme baru.

Pada saat individu cacing pipih dipotong menjadi dua bagian atau lebih, maka potongan-potongan itu dapat menjadi individu baru.

Cacing pipih membuat duplikat diri dengan membelah diri menjadi potongan-potongan tubuh (fragmen). Selanjutnya setiap fragmen akan tumbuh menjadi individu baru.

 

 PARTENOGENESIS PADA SEMUT

 

Setiap makhluk hidup memiliki masa kadaluarsanya masing-masing dan mati, tergantung dari rentang hidupnya. Seperti berbagai fauna di Indonesia yang saat ini populasinya berkurang. Karena itu, untuk melestarikan spesiesnya makhluk hidup memiliki sistem reproduksi untuk menghasilkan keturunan, salah satunya dengan cara partenogenesis.

Reproduksi adalah proses biologi dimana semua organisme menghasilkan lebih banyak jenis dari mereka sendiri. Hal ini guna memindahkan materi genetik dari induk kepada anaknya. Disamping itu, reproduksi dibutuhkan lantaran menjamin kelangsungan spesiesnya dari generasi ke generasi, tanpa reproduksi semua kehidupan dibumi akan menjadi punah, variasi dibuat dan diwariskan selama reproduksi.

Jenis sistem reproduksi hewan ada dua, yaitu secara seksual dan aseksual. Sistem reproduksi hewan yang akan dibahas kali ini aseksual, dimana hewan akan menggunakan bagian tubuhnya dan tidak melibatkan peleburan sel kelamin jantan dan betina.

 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas dibawah ini

apakah yang dimaksud dengan perkembangbiakan aseksual pada hewan:

kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 

Jumat, 27 Agustus 2021

Nama Guru Mapel   :  Septyana Fori

Pelajaran                  :  IPA

Kelas                        :  9B

Jam                           :  10.00 - 11.00


 

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

IPA KELAS 9, Jum'at 27 Agustus 2021

 

KD : Memahami konsep dasar Struktur Bunga, siklus hidup paku dan lumut

Tujuan : Siswa dapat memahami tentang Struktur Bunga, siklus paku dan lumut

Assalamualaikum wr wb

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang memahami tentang struktur bunga, siklus paku dan lumut, Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 

STRUKTUR BUNGA

 

 

 


         

Penyerbukan pada tumbuhan biasanya dibantu oleh berbagai perantara yaitu angin, air, serangga, burung, dan juga manusia. Berikut penjelasannya:


1.      Anemofili Dilansir dari Oxford Reference, anemofili atau anemogami adalah proses penyerbukan bunga yang serbuk sarinya dibawa oleh angin. Anemofili terjadi karena serbuk sari terbawa oleh angin dan kemudian jatuh di kepala putik betina.

Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin biasanya memiliki bunga yang kecil, tidak berwarna cerah, tidak berbau khusu, dan tidak memiliki nektar. Bunga tumbuhan anemofili memiliki serbuk sari yang kecil dalam jumlah yang banyak, dan memiliki stigma yang besar juga lengket. Hidrofili

 

2.      Hidrofili atau hidrogami adalah penyerbukan tumbuhan dengan perantara air. Hidrofili merupakan penyerbukan yang sangat langka, hanya sekitar 2% spesies tumbuhan yang menggunakan air sebagai perantara penyerbukannya. Serbuk sari terbawa oleh air hingga bisa sampai ke kepala putik. Dilansir dari Biology Discussion, penyerbukan hidrofili terjadi melalui dua cara yaitu penyerbukan sepenuhnya dalam air (hypohydrogamous) dan penyerbukan yang terjadi dipermukaan air (epihydrogamous). Entomofili Entomofili atau entomogami adalah penyerbukan tumbuhan yang dilakuakn dengan bantuan serangga. Tumbuhan entomofili biasanya memiliki bunga yang mencolok, aroma khusus, mengandung nektar, memiliki getah yang dapat dimakan, dan beberapa kepala sari mengeluarkan serbuk sari saat disentuh oleh serangga. Penyerbukan dengan bantuan serangga inilah yang aling sering terjadi di bumi. Serangga yang membantu penyerbukan antara lain adalah lebah, tawon, dan juga kupu-kupu.


3.      Ornitogami Ornitofili atau ornitogami adalah penyerbukan tumbuhan dengan perantara burung. Serbuk sari dibawa oleh burung dan sampai ke kepala putik bunga lain untuk penyerbukan. Burung yang biasa menjadi perantara penyerbukan adalah kolibri, beo, dan juga burung pemakan nektar lainnya. Tumbuhan ornitofili biasanya memiliki bunga yang menarik (berwarna merah, kuning, oranye, bahkan biru) dan dipenuhi nektar sehingga menarik perhatian burung. Quentin Cronk dan Isidro Ojeda dalam jurnal berjudul Bird-Pollinated Flowers in an Evolutionary and Molevcular Context (2008) menyebutkan tumbuhan ornitofili memiliki mekanisme perlindungan yang menjaga mereka dari burung besar dan berpotensi merusak. Mekanisme ini dapat berupa tabung bunga yang panjang dan menyempit. Antropogami Antropogami adalah penyerbukan tumbuhan yang dilakukan dengan perantara manusia. Antropogami biasa dilakukan untuk perkembangan tumbuhan berbunga dan memunculkan varietas baru.

4.      Kiropterifili Kiropterifili atau kiroterogami adalah penyerbukan tumbuhan yang dilakukan dengan perantara kelelawar. Tumbuhan dengan kiropterifili biasanya memiliki bunga yang besar dengan kelopak yang terbuka di malam hari, warna yang pucat, nektar yang banyak, dan aroma yang harum.

 

 PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN PAKU

 Siklus hidup tumbuhan paku,
- Sporangiun pecah dan spora tersebar
- Spora tumbuh menjadi protalium
- Protalium membentuk anteridium (yang menghasilkan sperma) dan arkegonium (yang menghasilkan sel telur)
- Terjadi fertilisasi, yaitu peleburan sperma dan ovum membentuk zigot.
- Zigot tumbuh menjadi sporofit muda
- Sporofit muda tumbuh dan berkembang menjadi sporofit sempurna
- Sporofit menghasilkan sporangium yang berisi spora
*siklus kembali ke awal


                

 

 

 

PERKEMBANGAN HIDUP LUMUT

 

 

                

Lumut merupakan tumbuhan yang tergolong ke dalam filum Bryophyta. Bryophyta adalah kelompok yang berbeda dari kelompok tumbuhan lain karena tidak memiliki jaringan pembuluh. Secara siklus hidupnya, bryophyta memiliki dua fase dalam siklus hidupnya yaitu gametofit dan sporofit. Pada lumut, fase gametofit lebih dominan dibandingkan dengan fase sporofit. Kelompok lumut yang diketahui antara lain lumut daun, lumut tanduk, dan lumut hati. Berdasarkan jumlah jenis dan persebarannya, lumut daun memiliki jumlah spesies terbanyak dan persebarannya yang sangat luas.

 


Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakan tugas ini:

Jelaskan siklus hidup tanaman lumut

kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb