Selasa, 30 Maret 2021

UPAYA MENJAGA KELESTARIAN TANAH

IPA KELAS 9, SELASA 30 MARET 2021

 

KD : Memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan

TUJUAN :  Siswa dapat memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta upaya menjaga kelestarian tanah dalam kehidupan sehari-hari

 

Assalamualaikum wr wb 

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta upaya menjaga kelestarian tanah dalam kehidupan. Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 Berikut adalah beberapa cara melestarikan tanah :

  1. Penghijauan

Penghijauan dapat dilakukan pada tanah- tanah yang sedang tidak digunakan untuk bercocok tanam dan juga lahan- lahan kritis yang diakibatkan oleh bencana alam dan aktivitas penambangan. Jenis tanaman yang digunakan untuk penghijauan misalnya pohon pinus, puspa dan agatis. Penanaman pohon tersebut dilakukan agar tanah tidak menjadi gersang, meningkatkan kadar bahan organik dan sangat baik untuk kesuburan tanah. Selain itu juga mengurangi kerusakan tanah yang disebabkan oleh sinar matahari, tanah longsor dan juga banjir. 

  1. Menerapkan wanatani

Wanatani atau agroforestry merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian tanah yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara tanaman tahunan dengan tanaman komoditas pertanian yang ditanam secara bersama- sama atau bergantian. Tanaman tahunan tersebut dapat berupa pohon- pohonan yang dapat mengurangi erosi tanah. Sedangkan tanaman komoditas pertanian dapat memberikan efek perlindungan bagi tanah dari tetesan air hujan yang juga mampu merusak tanah.

Penanaman tanaman komoditas pertanian dapat dilakukan bergantian sesuai musim tanam. Misalnya ketika musim kemarau lahan ditanami dengan tanaman jagung dan tebu, jika musim penghujan tiba maka lahan akan ditanami dengan tanaman padi. Setiap tanaman komoditas pertanian membutuhkan unsur hara yang berbeda. Apabila suatu lahan pertanian ditanami hanya satu jenis tanaman, maka salah satu unsur hara akan habis. Sedangkan unsur hara yang lain menjadi tidak terpakai. Dengan menerapkan wanatani maka keseimbangan unsur hara di dalam tanah akan terjaga.

  1. Mengurangi penceramaran tanah

Pencemaran tanah dapat dikurangi dengan cara menertibkan pembuangan sampah dan mendaur ulang sampah. Industri yang menghasilkan limbah juga harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian tanah. Perlu dilakukan pembuangan limbah yang efektif dan aman sehingga logam berat dan zat- zat berbahaya yang sulit hancur tidak menyebabkan polusi tanah.

  1. Membuat kanopi alami bagi tanah

Pohon dapat digunakan sebagai kanopi alami bagi tanah yang ada di bawahnya. Kanopi alami tersebut mempunyai manfaat sebagai penahan laju jatuhnya air hujan sehingga mengurangi tenaga kinetik air hujan yang sampai ke tanah. Semakin rapat pohon yang di tanam, maka semakin kecil ancaman kerusakan tanah oleh air hujan. Batang pohon akan mengalirkan air hujan ke bawah sehingga meresap ke dalam tanah. Sedangan akar pohon yang menghujam ke dalam tanah dapat mempertahankan kestabilan posisi tanah dan memperbaiki tanah. Akar pohon digunakan sebagai tempat hidup mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat menjaga kesuburan tanah.

  1. Menggunakan soil conditioner

Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan metode kimia yakni dengan memanfaatkan bahan- bahan yang memperbaiki struktur tanah yang juga sering disebut dengan soil conditioner. Bahan- bahan kimia ini mempunyai pengaruh yang besar dan berjangka panjang bagi kestabilan agregat tanah. Soil conditioner juga dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman musiman pada tanah liat, dan sangat baik untuk lahan pertanian maupun perkebunan yang baru saja dibuka.

  1. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.

Pupuk memang dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Akan tetapi penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh zat kimia yang terdapat dalam pupuk anorganik. Untuk itu, perlu digalakkan penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos yang lebih aman bagi kesuburan tanah.

  1. Menggunakan metode vegetatif dalam konservasi tanah

Metode vegetatif merupakan salah satu cara pengawetan tanah yang bertujuan untuk melindungi tanah dari daya perusakan aliran air dan memperbaiki penyerapan air oleh tumbuhan. Metode ini meliputi :

  • Cover crop – Metode ini dilakukan dengan cara membenamkan atau mengubur sisa- sisa tumbuhan ke dalam tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan memelihara unsur hara.
  • Crop rotation – Crop rotation merupakan sistem penanaman berbagai macam tanaman secara bergiliran dengan urutan waktu tertentu.
  • BufferingBentuk konservasi ini dilakukan dengan menanam tanaman keras dan rumput- rumputan pada tanah yang berada pada lereng curam.
  • MulchingLorak mati yang ditimbun dengan sisa- sisa tanaman sehingga melindungi permukaan tanah dari aliran air yang cepat.

 

  1. Menerapkan metode mekanik dalam konservasi tanah

Metode mekanik merupakan salah satu usaha pengawetan tanah yang bertujuan untuk mengendalikan erosi tanah  Metode tersebut meliputi :

  • Terrassering ( penterasan lahan  miring )  – Lahan lereng yang dibuat bertingkat- tingkat ini bertujuan  untuk memperkecil kemiringan lereng dan  mengurangi panjang lereng. Dengan berkurangnya kemiringan dan panjang lereng maka akan mengurangi kecepatan air dan menampung air yang meresap ke dalam
  • Contour tillage / contour farming ( pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur )  – Tujuan dari cara pengolahan tanah ini adalah untuk membuat pola berupa rongga- rongga pada tanah  yang sejajar dengan kontur tanah. Pola ini membentuk igir- igir kecil yang dapat memperbesar infilrasi air dan memperlambat aliran air.
  • Contour plowing – Teknik membajak tanah yang mana dilakukan searah dengan garis kontur sehingga tanah mempunyai alur – alur horizontal untuk mencegah terjadinya erosi.
  • Pembuatan cek dam – Pembuatan bendungan kecil dimaksudkan agar air dapat dibendung kemudian dialirkan ke parit- parit sehingga dapat disalurkan untuk irigasi. Hal tersebut dapat mengendalikan proses erosi tanah oleh air, menebalkan lapisan tanah dan produktivitas tanah menjadi lebih tinggi.
  • Pembuatan pematang – Tujuan dari pembuatan pematang dan saluran air yang sejajar dengan garis kontur adalah untuk menahan aliran air dan disalurkan ke daerah lain yang aman dari bahaya erosi dan tanah longsor. 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakann tugas ini:

Upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk menjaga kelestarian tanah

Kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 

Senin, 29 Maret 2021

UPAYA MENJAGA KELESTARIAN TANAH

IPA KELAS 9, SENIN 29 MARET 2021

 

KD : Memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan

TUJUAN :  Siswa dapat memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta upaya menjaga kelestarian tanah dalam kehidupan sehari-hari

 

Assalamualaikum wr wb 

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjakan sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta upaya menjaga kelestarian tanah dalam kehidupan. Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

 Berikut adalah beberapa cara melestarikan tanah :

  1. Penghijauan

Penghijauan dapat dilakukan pada tanah- tanah yang sedang tidak digunakan untuk bercocok tanam dan juga lahan- lahan kritis yang diakibatkan oleh bencana alam dan aktivitas penambangan. Jenis tanaman yang digunakan untuk penghijauan misalnya pohon pinus, puspa dan agatis. Penanaman pohon tersebut dilakukan agar tanah tidak menjadi gersang, meningkatkan kadar bahan organik dan sangat baik untuk kesuburan tanah. Selain itu juga mengurangi kerusakan tanah yang disebabkan oleh sinar matahari, tanah longsor dan juga banjir. 

  1. Menerapkan wanatani

Wanatani atau agroforestry merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian tanah yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara tanaman tahunan dengan tanaman komoditas pertanian yang ditanam secara bersama- sama atau bergantian. Tanaman tahunan tersebut dapat berupa pohon- pohonan yang dapat mengurangi erosi tanah. Sedangkan tanaman komoditas pertanian dapat memberikan efek perlindungan bagi tanah dari tetesan air hujan yang juga mampu merusak tanah.

Penanaman tanaman komoditas pertanian dapat dilakukan bergantian sesuai musim tanam. Misalnya ketika musim kemarau lahan ditanami dengan tanaman jagung dan tebu, jika musim penghujan tiba maka lahan akan ditanami dengan tanaman padi. Setiap tanaman komoditas pertanian membutuhkan unsur hara yang berbeda. Apabila suatu lahan pertanian ditanami hanya satu jenis tanaman, maka salah satu unsur hara akan habis. Sedangkan unsur hara yang lain menjadi tidak terpakai. Dengan menerapkan wanatani maka keseimbangan unsur hara di dalam tanah akan terjaga.

  1. Mengurangi penceramaran tanah

Pencemaran tanah dapat dikurangi dengan cara menertibkan pembuangan sampah dan mendaur ulang sampah. Industri yang menghasilkan limbah juga harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian tanah. Perlu dilakukan pembuangan limbah yang efektif dan aman sehingga logam berat dan zat- zat berbahaya yang sulit hancur tidak menyebabkan polusi tanah.

  1. Membuat kanopi alami bagi tanah

Pohon dapat digunakan sebagai kanopi alami bagi tanah yang ada di bawahnya. Kanopi alami tersebut mempunyai manfaat sebagai penahan laju jatuhnya air hujan sehingga mengurangi tenaga kinetik air hujan yang sampai ke tanah. Semakin rapat pohon yang di tanam, maka semakin kecil ancaman kerusakan tanah oleh air hujan. Batang pohon akan mengalirkan air hujan ke bawah sehingga meresap ke dalam tanah. Sedangan akar pohon yang menghujam ke dalam tanah dapat mempertahankan kestabilan posisi tanah dan memperbaiki tanah. Akar pohon digunakan sebagai tempat hidup mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat menjaga kesuburan tanah.

  1. Menggunakan soil conditioner

Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan metode kimia yakni dengan memanfaatkan bahan- bahan yang memperbaiki struktur tanah yang juga sering disebut dengan soil conditioner. Bahan- bahan kimia ini mempunyai pengaruh yang besar dan berjangka panjang bagi kestabilan agregat tanah. Soil conditioner juga dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman musiman pada tanah liat, dan sangat baik untuk lahan pertanian maupun perkebunan yang baru saja dibuka.

  1. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.

Pupuk memang dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Akan tetapi penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh zat kimia yang terdapat dalam pupuk anorganik. Untuk itu, perlu digalakkan penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos yang lebih aman bagi kesuburan tanah.

  1. Menggunakan metode vegetatif dalam konservasi tanah

Metode vegetatif merupakan salah satu cara pengawetan tanah yang bertujuan untuk melindungi tanah dari daya perusakan aliran air dan memperbaiki penyerapan air oleh tumbuhan. Metode ini meliputi :

  • Cover crop – Metode ini dilakukan dengan cara membenamkan atau mengubur sisa- sisa tumbuhan ke dalam tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan memelihara unsur hara.
  • Crop rotation – Crop rotation merupakan sistem penanaman berbagai macam tanaman secara bergiliran dengan urutan waktu tertentu.
  • BufferingBentuk konservasi ini dilakukan dengan menanam tanaman keras dan rumput- rumputan pada tanah yang berada pada lereng curam.
  • MulchingLorak mati yang ditimbun dengan sisa- sisa tanaman sehingga melindungi permukaan tanah dari aliran air yang cepat.

 

  1. Menerapkan metode mekanik dalam konservasi tanah

Metode mekanik merupakan salah satu usaha pengawetan tanah yang bertujuan untuk mengendalikan erosi tanah  Metode tersebut meliputi :

  • Terrassering ( penterasan lahan  miring )  – Lahan lereng yang dibuat bertingkat- tingkat ini bertujuan  untuk memperkecil kemiringan lereng dan  mengurangi panjang lereng. Dengan berkurangnya kemiringan dan panjang lereng maka akan mengurangi kecepatan air dan menampung air yang meresap ke dalam
  • Contour tillage / contour farming ( pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur )  – Tujuan dari cara pengolahan tanah ini adalah untuk membuat pola berupa rongga- rongga pada tanah  yang sejajar dengan kontur tanah. Pola ini membentuk igir- igir kecil yang dapat memperbesar infilrasi air dan memperlambat aliran air.
  • Contour plowing – Teknik membajak tanah yang mana dilakukan searah dengan garis kontur sehingga tanah mempunyai alur – alur horizontal untuk mencegah terjadinya erosi.
  • Pembuatan cek dam – Pembuatan bendungan kecil dimaksudkan agar air dapat dibendung kemudian dialirkan ke parit- parit sehingga dapat disalurkan untuk irigasi. Hal tersebut dapat mengendalikan proses erosi tanah oleh air, menebalkan lapisan tanah dan produktivitas tanah menjadi lebih tinggi.
  • Pembuatan pematang – Tujuan dari pembuatan pematang dan saluran air yang sejajar dengan garis kontur adalah untuk menahan aliran air dan disalurkan ke daerah lain yang aman dari bahaya erosi dan tanah longsor. 

Setelah kalian membaca materi diatas silahkan kalian kerjakann tugas ini:

Upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk menjaga kelestarian tanah

Kirim Jawaban ke WA ibu

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

Kamis, 25 Maret 2021

 

TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN

IPA KELAS 9, KAMIS 25 MARET 2021

 

KD : Memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan

TUJUAN :  Siswa dapat memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

 

Assalamualaikum wr wb 

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjaka sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta manfaatnya dalam kehidupan. Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan

1. Peran Tanah

Tanah adalah komponen penting dalam kelangsungan hidup di bumi, misalnya tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan unsur hara atau nutrisi dalam tanah berupa mineral-mineral dan air. Tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan bakteri dalam tanah untuk membantu akar menyerap dan mengolah zat hara. 

Peran tanah bagi makhluk hidup yaitu : tempat hidup hewan dan bakteri; penyedia kebutuhan dan penunjang kesehatan manusia; penyedia dan penyaring air. 

2. Peran  Organisme Tanah

Organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas, ± 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah, 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah. 

Berikut contoh organisme tanah yaitu cacing tanah :

Dekomposer : Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana; Membantu pelapukan bantuan menjadi bahan anorganik atau mineral tanah. 

Materi organik dan mineral dalam tanah disebut zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pupuk dari bahan organik. 

Pereaksi kimia dalam tanah : bakteri dalam membantu reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang membantu reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan tumbuhan; Mikoriza yaitu jamur yang membantu penyerapan unsur hara berupa fosfor pada tanaman. 

Pengurai Polutan dalam tanah : Organisme tanah berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah, misalnya herbisida dari hasil pertanian. 

Mempengaruhi tekstur tanah : berdasarkan teksturnya, tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Jenis tanah ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Berikut klasifikasi tekstur tanah berdasarkan ukuran partikel : 

Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah; merupakan ukuran proporsi relatif yang menyusun tanah. Tanah memiliki ukuran partikel berbeda-beda, sehingga dapat digolongkan menjadi  tanah lempung, tanah liat, pasir, dan tanah campuran dari ketiganya. 

Jenis tanah diberi nama berdasar ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah. Contohnya, tanah liat berpasir dapat dibuat menjadi pita yang tipis, panjang dan terasa berpasir sehingga kita dapat mengetahui bahwa  tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir. 

Pembentukan tekstur tanah dibantu organisme seperti cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan. Akar tumbuhan mampu menembus batuan karena mengeluarkan zat asam sehingga secara kimiawi dapat membatu pelapukan batuan. 

Tanah dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya yang juga mempengaruhi sifat-sifatya. Tanah pasir memiliki tekstur berbutir sehingga memiliki porositas tinggi, kurang dapat menyimpan atau menahan air karena air mudah mengalir melewati celah-celah cukup besar. 

Tanah liat tersusun atas partikel-partikel sangat kecil sehingga tanah liat dapat menyimpan air lebih lama, hal ini dapat dilihat dari pergerakan atau aliran air lambat ketika tanah liat diberi air. Sifat tanah mempengaruhi kemampuannya menyediakan nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan di atasnya. 

Perbedaan tanah liat dan lempung yaitu tanah liat merupakan tanah lentur, sulit ditembus air, berwarna lebih terang dari lempung; tidak banyak campuran pasir dan batuan kecil; dimanfaatkan sebagai bahan utama produk gerabah dan keramik. Tanah lempung adalah tanah yang terdiri atas campuran pasir, tanah liat, dan debu dengan jumlah hampir sama. 

Pengatur kegemburan dan struktur tanah : Struktur tanah adalah susunan partikel-partikel tanah yang menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh perekat seperti bahan organik yang dihasilkan organisme tanah. 

Lendir yang dihasilkan organisme tanah bercampur dengan tanah membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik menunjang kehidupan dan pertumbuhan organisme tanah. Jamur di tanah juga membantu pembentukan gumpalan tanah. 

3. Proses Pembentukan Tanah

Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, mineral, air dan udara. Tanah terbentuk karena pelapukan fisik, kimia dan biologis. Faktor fisik yang mempengaruhi pelapukan yaitu iklim, sinar matahari, curah hujan yang mempengaruhi suhu bumi sehingga mempercepat pelapukan batuan. 

Pelapukan biologis, dibantu mikroorganisme tanah dan tumbuhan. Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan tanah yaitu tipe batuan, topografi atau relief tanah suatu daerah. Untuk membentuk tanah setebal beberapa sentimeter, dibutuhkan waktu ribuan tahun. 

Ketika tanah digali sampai dalam, biasanya tampak lapisan-lapisan tanah (horizon tanah) yang memiliki gradasi warna berbeda. Berikut lapisan – lapisan tanah : 

Bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan mineral dari tanah; namun rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat kejadian alam seperti hujan, banjir, tanah longsor dan erosi apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya. 

Erosi adalah berpindahnya sebagian lapisan tanah, merupakan bencana alam yang disebabkan oleh manusia, terjadi akibat derasnya arus air yang melewati kawasan bertanah dan mengikis lapisan tanah teratas yang subur serta banyak dihuni organisme tanah. Sehingga yang tersisa adalah tanah kurang subur dan kualitas tanah kurang baik. 

4. Komponen Penyusun Tanah

Batuan : adalah bahan padat yang terbentuk secara alami, tersusun dari campuran mineral, senyawa dan komposisi lainnya. Berdasarkan proses terjadinya, batuan ada 3 yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi. Batuan didalam bumi mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah. 


Udara : Meskipun tanah merupakan benda padat, tetapi pada tanah terdapat rongga-rongga berisi udara. Berikut contoh rongga udara dalam tanah : 

Rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di antara batuan tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing. 

Humus : adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan dan tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Humus adalah tanah yang subur, karena humus memiliki tekstur gembur dan banyak pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara. 

Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Berikut contoh humus : 

Air : Makhluk hidup yang hidup di tanah butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan keberadaan air dalam tanah. Tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah menembus tanah dan mencapai akar. 

Mineral : ion positif dalam tanah yaitu Kalium (K+), Kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+); ion negatifnya yaitu nitrat (NO3-), fosfat (H2PO4-) dan sulfat (SO42-) yang merupakan nutrisi bagi tumbuhan. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter tanah. Namun, idak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam. 

Tanah yang subur memiliki pH sekitar 7. Pada kisaran pH 7, tumbuhan dapat menyerap nutrisi secara optimal. Warna tanah berkaitan dengan tingkat kesuburan tanah. Semakin gelap warna tanah, kandungan bahan organiknya tinggi. Warna tanah gelap menyerap panas lebih cepat dibandingkan warna terang. 

Komponen organik : Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di dalam tanah. 

Setelah membaca materi diatas silahkann kerjakan soal di baqwah ini:

Gambarkan klasifikasi tekstur tanah berdasarkan ukuran butiran penyusunnya:

Kirimkan ke WA saya ya

Terima kasih

Wassalamuallaikum wr wb

 

 

Selasa, 23 Maret 2021

 

TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN

IPA KELAS 9, SENIN 23 MARET 2021

 

KD : Memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan

TUJUAN :  Siswa dapat memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

 

Assalamualaikum wr wb 

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjaka sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta manfaatnya dalam kehidupan. Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan

1. Peran Tanah

Tanah adalah komponen penting dalam kelangsungan hidup di bumi, misalnya tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan unsur hara atau nutrisi dalam tanah berupa mineral-mineral dan air. Tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan bakteri dalam tanah untuk membantu akar menyerap dan mengolah zat hara. 

Peran tanah bagi makhluk hidup yaitu : tempat hidup hewan dan bakteri; penyedia kebutuhan dan penunjang kesehatan manusia; penyedia dan penyaring air. 

2. Peran  Organisme Tanah

Organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas, ± 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah, 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah. 

Berikut contoh organisme tanah yaitu cacing tanah :

Dekomposer : Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana; Membantu pelapukan bantuan menjadi bahan anorganik atau mineral tanah. 

Materi organik dan mineral dalam tanah disebut zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pupuk dari bahan organik. 

Pereaksi kimia dalam tanah : bakteri dalam membantu reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang membantu reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan tumbuhan; Mikoriza yaitu jamur yang membantu penyerapan unsur hara berupa fosfor pada tanaman. 

Pengurai Polutan dalam tanah : Organisme tanah berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah, misalnya herbisida dari hasil pertanian. 

Mempengaruhi tekstur tanah : berdasarkan teksturnya, tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Jenis tanah ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Berikut klasifikasi tekstur tanah berdasarkan ukuran partikel : 

Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah; merupakan ukuran proporsi relatif yang menyusun tanah. Tanah memiliki ukuran partikel berbeda-beda, sehingga dapat digolongkan menjadi  tanah lempung, tanah liat, pasir, dan tanah campuran dari ketiganya. 

Jenis tanah diberi nama berdasar ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah. Contohnya, tanah liat berpasir dapat dibuat menjadi pita yang tipis, panjang dan terasa berpasir sehingga kita dapat mengetahui bahwa  tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir. 

Pembentukan tekstur tanah dibantu organisme seperti cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan. Akar tumbuhan mampu menembus batuan karena mengeluarkan zat asam sehingga secara kimiawi dapat membatu pelapukan batuan. 

Tanah dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya yang juga mempengaruhi sifat-sifatya. Tanah pasir memiliki tekstur berbutir sehingga memiliki porositas tinggi, kurang dapat menyimpan atau menahan air karena air mudah mengalir melewati celah-celah cukup besar. 

Tanah liat tersusun atas partikel-partikel sangat kecil sehingga tanah liat dapat menyimpan air lebih lama, hal ini dapat dilihat dari pergerakan atau aliran air lambat ketika tanah liat diberi air. Sifat tanah mempengaruhi kemampuannya menyediakan nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan di atasnya. 

Perbedaan tanah liat dan lempung yaitu tanah liat merupakan tanah lentur, sulit ditembus air, berwarna lebih terang dari lempung; tidak banyak campuran pasir dan batuan kecil; dimanfaatkan sebagai bahan utama produk gerabah dan keramik. Tanah lempung adalah tanah yang terdiri atas campuran pasir, tanah liat, dan debu dengan jumlah hampir sama. 

Pengatur kegemburan dan struktur tanah : Struktur tanah adalah susunan partikel-partikel tanah yang menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh perekat seperti bahan organik yang dihasilkan organisme tanah. 

Lendir yang dihasilkan organisme tanah bercampur dengan tanah membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik menunjang kehidupan dan pertumbuhan organisme tanah. Jamur di tanah juga membantu pembentukan gumpalan tanah. 

3. Proses Pembentukan Tanah

Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, mineral, air dan udara. Tanah terbentuk karena pelapukan fisik, kimia dan biologis. Faktor fisik yang mempengaruhi pelapukan yaitu iklim, sinar matahari, curah hujan yang mempengaruhi suhu bumi sehingga mempercepat pelapukan batuan. 

Pelapukan biologis, dibantu mikroorganisme tanah dan tumbuhan. Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan tanah yaitu tipe batuan, topografi atau relief tanah suatu daerah. Untuk membentuk tanah setebal beberapa sentimeter, dibutuhkan waktu ribuan tahun. 

Ketika tanah digali sampai dalam, biasanya tampak lapisan-lapisan tanah (horizon tanah) yang memiliki gradasi warna berbeda. Berikut lapisan – lapisan tanah : 

Bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan mineral dari tanah; namun rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat kejadian alam seperti hujan, banjir, tanah longsor dan erosi apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya. 

Erosi adalah berpindahnya sebagian lapisan tanah, merupakan bencana alam yang disebabkan oleh manusia, terjadi akibat derasnya arus air yang melewati kawasan bertanah dan mengikis lapisan tanah teratas yang subur serta banyak dihuni organisme tanah. Sehingga yang tersisa adalah tanah kurang subur dan kualitas tanah kurang baik. 

4. Komponen Penyusun Tanah

Batuan : adalah bahan padat yang terbentuk secara alami, tersusun dari campuran mineral, senyawa dan komposisi lainnya. Berdasarkan proses terjadinya, batuan ada 3 yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi. Batuan didalam bumi mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah. 


Udara : Meskipun tanah merupakan benda padat, tetapi pada tanah terdapat rongga-rongga berisi udara. Berikut contoh rongga udara dalam tanah : 

Rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di antara batuan tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing. 

Humus : adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan dan tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Humus adalah tanah yang subur, karena humus memiliki tekstur gembur dan banyak pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara. 

Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Berikut contoh humus : 

Air : Makhluk hidup yang hidup di tanah butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan keberadaan air dalam tanah. Tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah menembus tanah dan mencapai akar. 

Mineral : ion positif dalam tanah yaitu Kalium (K+), Kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+); ion negatifnya yaitu nitrat (NO3-), fosfat (H2PO4-) dan sulfat (SO42-) yang merupakan nutrisi bagi tumbuhan. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter tanah. Namun, idak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam. 

Tanah yang subur memiliki pH sekitar 7. Pada kisaran pH 7, tumbuhan dapat menyerap nutrisi secara optimal. Warna tanah berkaitan dengan tingkat kesuburan tanah. Semakin gelap warna tanah, kandungan bahan organiknya tinggi. Warna tanah gelap menyerap panas lebih cepat dibandingkan warna terang. 

Komponen organik : Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di dalam tanah. 

Setelah membaca materi diatas silahkann kerjakan soal di baqwah ini:

Gambarkan klasifikasi tekstur tanah berdasarkan ukuran butiran penyusunnya:

Kirimkan ke WA saya ya

Terima kasih

Wassalamuallaikum wr wb

 

 

Senin, 22 Maret 2021

TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN

IPA KELAS 9, SENIN 22 MARET 2021

 

KD : Memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan

TUJUAN :  Siswa dapat memahami konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

 

Assalamualaikum wr wb 

Anak-anak ibu yang sholeh dan sholeha apa kabarnya......baik ya, sudah mengerjaka sholat dhuha dan murojoah pagi ini...... Alhamdullilah. Baiklah anak-anak pagi ini materi yang akan ibu sampaikan tentang konsep dasar tanah dan keberlangsungan kehidupan serta manfaatnya dalam kehidupan. Silahkan kalian baca materi di bawah ini tetap semangat dan jaga kesehatan terima kasih.

Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan

1. Peran Tanah

Tanah adalah komponen penting dalam kelangsungan hidup di bumi, misalnya tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan unsur hara atau nutrisi dalam tanah berupa mineral-mineral dan air. Tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan bakteri dalam tanah untuk membantu akar menyerap dan mengolah zat hara. 

Peran tanah bagi makhluk hidup yaitu : tempat hidup hewan dan bakteri; penyedia kebutuhan dan penunjang kesehatan manusia; penyedia dan penyaring air. 

2. Peran  Organisme Tanah

Organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas, ± 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah, 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah. 

Berikut contoh organisme tanah yaitu cacing tanah :

Dekomposer : Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana; Membantu pelapukan bantuan menjadi bahan anorganik atau mineral tanah. 

Materi organik dan mineral dalam tanah disebut zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pupuk dari bahan organik. 

Pereaksi kimia dalam tanah : bakteri dalam membantu reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang membantu reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan tumbuhan; Mikoriza yaitu jamur yang membantu penyerapan unsur hara berupa fosfor pada tanaman. 

Pengurai Polutan dalam tanah : Organisme tanah berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah, misalnya herbisida dari hasil pertanian. 

Mempengaruhi tekstur tanah : berdasarkan teksturnya, tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Jenis tanah ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Berikut klasifikasi tekstur tanah berdasarkan ukuran partikel : 

Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah; merupakan ukuran proporsi relatif yang menyusun tanah. Tanah memiliki ukuran partikel berbeda-beda, sehingga dapat digolongkan menjadi  tanah lempung, tanah liat, pasir, dan tanah campuran dari ketiganya. 

Jenis tanah diberi nama berdasar ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah. Contohnya, tanah liat berpasir dapat dibuat menjadi pita yang tipis, panjang dan terasa berpasir sehingga kita dapat mengetahui bahwa  tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir. 

Pembentukan tekstur tanah dibantu organisme seperti cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan. Akar tumbuhan mampu menembus batuan karena mengeluarkan zat asam sehingga secara kimiawi dapat membatu pelapukan batuan. 

Tanah dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya yang juga mempengaruhi sifat-sifatya. Tanah pasir memiliki tekstur berbutir sehingga memiliki porositas tinggi, kurang dapat menyimpan atau menahan air karena air mudah mengalir melewati celah-celah cukup besar. 

Tanah liat tersusun atas partikel-partikel sangat kecil sehingga tanah liat dapat menyimpan air lebih lama, hal ini dapat dilihat dari pergerakan atau aliran air lambat ketika tanah liat diberi air. Sifat tanah mempengaruhi kemampuannya menyediakan nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan di atasnya. 

Perbedaan tanah liat dan lempung yaitu tanah liat merupakan tanah lentur, sulit ditembus air, berwarna lebih terang dari lempung; tidak banyak campuran pasir dan batuan kecil; dimanfaatkan sebagai bahan utama produk gerabah dan keramik. Tanah lempung adalah tanah yang terdiri atas campuran pasir, tanah liat, dan debu dengan jumlah hampir sama. 

Pengatur kegemburan dan struktur tanah : Struktur tanah adalah susunan partikel-partikel tanah yang menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh perekat seperti bahan organik yang dihasilkan organisme tanah. 

Lendir yang dihasilkan organisme tanah bercampur dengan tanah membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik menunjang kehidupan dan pertumbuhan organisme tanah. Jamur di tanah juga membantu pembentukan gumpalan tanah. 

3. Proses Pembentukan Tanah

Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, mineral, air dan udara. Tanah terbentuk karena pelapukan fisik, kimia dan biologis. Faktor fisik yang mempengaruhi pelapukan yaitu iklim, sinar matahari, curah hujan yang mempengaruhi suhu bumi sehingga mempercepat pelapukan batuan. 

Pelapukan biologis, dibantu mikroorganisme tanah dan tumbuhan. Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan tanah yaitu tipe batuan, topografi atau relief tanah suatu daerah. Untuk membentuk tanah setebal beberapa sentimeter, dibutuhkan waktu ribuan tahun. 

Ketika tanah digali sampai dalam, biasanya tampak lapisan-lapisan tanah (horizon tanah) yang memiliki gradasi warna berbeda. Berikut lapisan – lapisan tanah : 

Bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan mineral dari tanah; namun rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat kejadian alam seperti hujan, banjir, tanah longsor dan erosi apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya. 

Erosi adalah berpindahnya sebagian lapisan tanah, merupakan bencana alam yang disebabkan oleh manusia, terjadi akibat derasnya arus air yang melewati kawasan bertanah dan mengikis lapisan tanah teratas yang subur serta banyak dihuni organisme tanah. Sehingga yang tersisa adalah tanah kurang subur dan kualitas tanah kurang baik. 

4. Komponen Penyusun Tanah

Batuan : adalah bahan padat yang terbentuk secara alami, tersusun dari campuran mineral, senyawa dan komposisi lainnya. Berdasarkan proses terjadinya, batuan ada 3 yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi. Batuan didalam bumi mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah. 


Udara : Meskipun tanah merupakan benda padat, tetapi pada tanah terdapat rongga-rongga berisi udara. Berikut contoh rongga udara dalam tanah : 

Rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di antara batuan tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing. 

Humus : adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan dan tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Humus adalah tanah yang subur, karena humus memiliki tekstur gembur dan banyak pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara. 

Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Berikut contoh humus : 

Air : Makhluk hidup yang hidup di tanah butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan keberadaan air dalam tanah. Tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah menembus tanah dan mencapai akar. 

Mineral : ion positif dalam tanah yaitu Kalium (K+), Kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+); ion negatifnya yaitu nitrat (NO3-), fosfat (H2PO4-) dan sulfat (SO42-) yang merupakan nutrisi bagi tumbuhan. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter tanah. Namun, idak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam. 

Tanah yang subur memiliki pH sekitar 7. Pada kisaran pH 7, tumbuhan dapat menyerap nutrisi secara optimal. Warna tanah berkaitan dengan tingkat kesuburan tanah. Semakin gelap warna tanah, kandungan bahan organiknya tinggi. Warna tanah gelap menyerap panas lebih cepat dibandingkan warna terang. 

Komponen organik : Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di dalam tanah. 

Setelah membaca materi diatas silahkann kerjakan soal di baqwah ini:

Gambarkan klasifikasi tekstur tanah berdasarkan ukuran butiran penyusunnya:

Kirimkan ke WA saya ya

Terima kasih

Wassalamuallaikum wr wb

 

 


Kamis, 18 Maret 2021

IPA KELAS 9, KAMIS 18 MARET 2021


KISI-KISI LATIHAN UJIAN SEKOLAH (LUS) TAHUN 2021

JENIS SEKOLAH                 : SMP/Mts

JUMLAH SOAL                   : 40

BENTUK SOAL                    : PG

PENYUSUN                         : TIM MGMP IPA

ALOKASI WAKTU             

 

No

Materi Klas

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Indikator  Soal

Level

No.

soal

 

1

 

2

4

5

6

7

 

1.

7

3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku)

Pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan

Diberikan gambar alat ukur massa, siswa dapat menentukan hasil pengukuran yang diminta

L2

1.        

 

2.

3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan  karakteristik yang diamati

Klasifikasi dikotom dan kunci determinasi

Siswa dapat menentukan kunci determinasi dari data yang disajikan

L2

2.        

 

3.

3.4Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan

Suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor dan penerapannya

Diberikan data tentang pencampuran air yang berbeda suhu, siswa dapat menentukan suhu campuran

L3

3.        


Diberikan fenomena perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat menyebutkan contoh perpindahan kalor

L1

4.        


4.

3.6Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupanmulaidaritingkat sel sampaiorganisme dankomposisi utamapenyusunsel

Sel sebagai Unit Struktural dan fungsional kehidupan

Disajikan gambar sel  hewan dan tumbuhan siswa dapat menyebutkan fungsi dari organela yang di tunjuk

L1

5.        

 

5.

3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut

Bentuk-bentuk saling ketergantungan

Disajikan gambar Jaring-jaring makanan  siswa dapat menjelaskan dengan benar akibat perburuan pada salah satu populasi.

L1

6.        

 

6.

3.8Menganalisisterjadinya pencemaran lingkungandandampaknya bagi ekosistem

Pencemaran lingkungan

Siswa dapat memberi  saran yang paling tepat terhadap kasus yang disajikan.

L3

7.        

 

7.

3.9  Menganalisis  perubahan  iklim  dan dampaknya bagi ekosistem

 

 

 

 

 

8.

3.11 Menganalisissistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi

sistem tata surya, rotasi danrevolusibumi, rotasidanrevolusi bulan, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi

Diberikan contoh fenomena alam, siswa dapat menganalisis akibat revolusi bumi

L2

8.        

 

1.        

8

3.1 Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak

Sistem gerak manusia

 

Disajkan gambar persendian siswa dapat menentukan arah gerakan sendi tersebut

L2

9.        

 

2.        

3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup

gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda

Disajikan data gerak sebuah kendaraan, siswa dapat mengalisis grafik gerak yang diminta

L3

10.    


Disajikan pernyataanberkaitan dengan  hukum Newton ke 2, siswa dapat menganalisis hubungan antara percepatan, massa dan gaya

L3

11.    


3.        

3.3 Menjelaskan konsep pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur rangka manusia

3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

konsep pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur rangka manusia

 

tekanan pada zat

Disajikan gambar tuas, siswa dapat menentukan langkah yang diminta agar ruas tetap setimbang

L3

12.    


Disajikan gambar tentang tekanan yang terjadi pada ikan dalam sebuah bejana, siswa dapat menentukan perbandingan tekanan yang terjadi

L2

13.    


4.        

3.4 Mendeskripsikan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan

Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

 

Disajikan gambar penampang melintang suatu organ tumbuhan siswa dapat menjelaskan fungsi jaringan yang ditunjuk

L1

14.    

 

5.        

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia, gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan

Struktur dan fungsi  sistem pencernaan makanan pada manusia

Disajikan gambar organ pencernaan siswa dapat menunjukkan gangguan pada salah satu organ dengan tepat sesuai kasus yang diuraikan 

L2

15.    

 

6.        

3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan

 

 

 

 

 

7.        

3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah

Peredaran darah pada manusia

disajikan gambar sistem peredaran darah, Siswa dapat menjelaskan urutan peredaran darah yang diminta dengan benar

L2

16.    

 

8.        

3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

 

Disajikan data tekanan yang terjadi pada zat, siswa dapat menentukan factor yang menentukan besar kecilnya tekanan yang terjadi

L1

17.    

 

9.        

3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

Gangguan pada sistem pernafasan manusia

Disajikan data ciri-ciri suatu penyakit  siswa dapat menyimpulkan  jenis penyakit  pernafasan dengan benar berdasarkan ciri-ciri tersebut.

L1

18.    

 

10.    

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia

Disajikan gambar organ ekskresi siswa dapat menjelaskan fungsi  dari bagian yang ditunjuk

L1

19.    

 

11.    

3.11 Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan

konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari

 

 

 

 

12.    

3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung serta penerapannya

sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung serta penerapannya

Diberikan contoh cermin cekung, siswa dapat menyebutkan sifat bayangan yang dibentuk

L1

20.    

 

1.        

 

 

 

9

3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi

Organ reproduksi manusia

 

 

Disajikan gambar organ reprodusi siswa dapat menjelaskan fungsi bagian yang ditunjuk

L1

 

 

21.    


Spermatogenesis

 

 

 

 

 

Siswa dapat menentukan tahapan pembelahan sel pada tahapan  proses pembentukan sperma

 

 

L1

 

 

 

22.    


Penyakit pada sistem Reproduksi

 

Siswa dapat menyimpulkan jenis penyakit reproduksi dari data yang disajikan

 

L2

23.    


2.        

3.2 Menganalisis penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan

 

 

 

 

 

3.        

3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup

Materi Genetik

 

 

Siswa dapat menentukan gamet yang terbentuk dari data table yang diberikan

 

L2

 

 

24.    


 

Persilangan Monohibrid

 

 

 

 

Diberikan data tentang gamet, siswa dapat menentukan jumlah gamet yang terbentuk dengan benar

 

 

L2

 

 

 

25.    


 

Pewarisan Sifat 

dalam pemuliaan tanaman

 

 

Ditunjukkan bagan persilangan dihibrid siswa dapat menentukan genotip F1 sebagai bibit unggul dengan benar.

 

 

 

L2

26.    


4.        

3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari.

konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari melalui generator vande graff.

Diberikan gambar fenomena anak tentang peristiwa listrik statis, siswa dapat menentuka proses yang terbentuk pada peristiwa tersebut dengan benar

L2

27.    


Diberikan peristiwa perpindahan elektron siswa dapat menyimpulkan pernyataan yang benar

L2

28.    


5.        

3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif.

rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif

Diberikan gambar rangkaian listrik, siswa dapat menentukan besaran yang diminta dengan benar

L2

29.    


Diberikan contoh perubahan energi pada suatu benda yang sedang digunakan dalam praktikum, siswa dapat menentukan urutan perubahan energi.

L3

30.    



6.        

3.6 Menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari.

kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari.

Diberikan gambar cara membuat magnet , siswa dapat menentukan jenis kutub magnet dengan benar

L2

31.    

 

 

 

 

Disajikan gambar sebuah transformator siswa dapat menentukan besaran yang diminta dengan benar

L3

32.    

 

7.        

3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia

Bioteknologi pangan 

 

 

 

 

Siswa dapat menentukan dengan benar penerapan bioteknologi untuk meningkatkan produksi pangan dari pernyataan yang disampaikan.

 

L2

 

 

 

 

33.    


Bioteknologi Kesehatan

 

 

 

 

Siswa dapat menentukan  salah  satu manfaat produk bioteknologi bagi kesehatan dari pernyataan yang disampaikan.

L2

 

34.    


Diberikan beberapa peralatan listrik, siswa dapat menentukan jenis alat listrik yang memanfaatkan elektromagnet

Diberikan beberapa contoh alat-alat produk teknologi, siswa dapat menentukan alat yang memanfaatkan induksi elektromagnetik

L1

35.    


8.        

3.8 Menghubungkan konsep partikel materi (atom, ion, molekul), struktur zat sederhana dengan sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan seharihari, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan manusia

konsep partikel materi (atom, ion, molekul), struktur zat sederhana dengan sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan seharihari, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan manusia

Disajikan data tentang bahan bahan yang menyusun suatu benda, siswa dapat menentukan jenis golongan bahan tersebut dengan benar

L2

36.    


Disajikan lambang suatu unsur, Siswa dapat menghitung jumlah electron dengan benar

L2

37.    


38.    

3.9 Menghubungkan sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dengan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan

sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dengan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan.

Diberikan sifat fisika dan kimia, siswa dapat menentukan sifat fisika  suatu zat.

L1

38.    


 

 

Peran tanah bagi kehidupan

 

Siswa dapat menentukan peran tanah dengan benar dari pernyataan yang disediakan

L2

39.    


39.    

3.10 Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan

proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan

Siswa dapat menyebutkan salah satu istilah untuk energi alternatif dari pernyataan yg disampaikan.

L1

40.    

 

 

Karakteristik Soal Pada Level Kognitif

L1 = Pengetahuan dan Pemahaman (C1, C2)

L2 = Aplikasi (C3)

L3 = Penalaran (C4, C5, C6)